27 April 202
Bismillah...
Tema: wanita yang haram untuk
dinikahi-----🌿-----
📌 Haram dinikah karena hubungan nasab.
حُرّمَتْ عَلَيْكُمْ اُمَّهَاتُكُمْ وَ بَنَاتُكُمْ وَ اَخَوَاتُكُمْ وَ عَمَّاتُكُمْ وَ خَالاَتُكُمْ وَ بَنَاتُ اْلاَخِ وَ بَنَاتُ اْلاُخْتِ. النساء:23Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu,anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudarabapakmu yang perempuan, saudara-saudaraibumu yang perempuan, anak-anak perempuandari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yangperempuan, [QS. An-Nisaa’ : 23]
Berdasar ayat di atas, dapat dipahami bahwawanita yang haram dinikahi karena hubungannasab itu sebagai berikut :
1. Ibu. Yang dimaksud adalah wanita yangmelahirkannya. Termasuk juga nenek, baikdari pihak ayah maupun dari pihak ibu danseterusnya ke atas.
2. Anak perempuan. Yang dimaksud adalahwanita yang lahir karenanya, termasuk cucuperempuan dari pihak laki-laki maupun daripihak perempuan dan seterusnya ke bawah.
3. Saudara perempuan, seayah seibu, seayahsaja atau seibu saja.
4. ‘Ammah, yaitu saudara perempuan ayah,baik saudara kandung, saudara seayah sajaatau saudara seibu saja.
5. Khaalah, yaitu saudara perempuan ibu, baiksaudara kandung, saudara seayah saja atausaudara seibu saja.
6. Anak perempuan dari saudara laki-laki(keponakan), dan seterusnya ke bawah.
7. Anak perempuan dari saudara perempuan(keponakan), dan seterusnya ke bawah.
📌Haram dinikahi karena ada hubungan
sepersusuanFirman Allah :
وَ اُمَّهَاتُكُمُ الّتِيْ اَرْضَعْنَكُمْ وَ اَخَوَاتُكُمْ مّنَ الرَّضَاعَةِ. . النساء:23
Diharamkan atas kamu ibumu yang menyusuikamu dan saudara-saudara perempuansepesusuan. [QS. An-Nisa : 23]
Dan sabda Rasulullah SAW :
يَحْرُمُ مِنَ الرَّضَاعَةِ مَا يَحْرُمُ مِنَ النَّسَبِ. البخارى و مسلم و ابو داود و احمد و النسائى و ابن ماجه
“Diharamkan karena hubungan susuansebagaimana yang diharamkan karenahubungan nasab”. [HR. Bukhari, Muslim, AbuDawud, Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص اُرِيْدَ عَلَى اِبْنَةِ حَمْزَةَ فَقَالَ: اِنَّهَا لاَ تَحِلُّ لِى، اِنَّهَا اِبْنَةُ اَخِى مِنَ الرَّضَاعَةِ. وَ يَحْرُمُ مِنَ الرَّضَاعَةِ مَا يَحْرُمُ مِنَ الرَّحِمِ. مسلم 2:1071
Dari Ibnu ‘Abbas bahwasanya para shahabatmenginginkan Nabi SAW menikahi anakperempuan Hamzah. Maka beliau SAWbersabda, “Sesungguhnya dia tidak halal bagiku,karena dia adalah anak saudaraku sepesusuan.Sedangkan, haram sebab susuan itusebagaimana haram sebab nasab (keluarga)”. [HR. Muslim II : 1071]
عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ اَنَّهَا اَخْبَرَتْهُ اَنَّ عَمَّهَا مِنَ الرَّضَاعَةِ يُسَمَّى اَفْلَحَ اِسْتَأْذَنَ عَلَيْهَا فَحَجَبَتْهُ. فَاَخْبَرَتْ رَسُوْلَ اللهِ ص، فَقَالَ لَهَا: لاَ تَحْجِبِى مِنْهُ، فَاِنَّهُ يَحْرُمُ مِنَ الرَّضَاعَةِ مَا يَحْرُمُ مِنَ النَّسَبِ. مسلم
Dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwasanya iamengkhabarkan kepada ‘Urwah, bahwa pamansusunya yang bernama Aflah minta ijin pada‘Aisyah untuk menemuinya. Lalu ‘Aisyah berhijabdarinya. Kemudian ‘Aisyah memberitahukan halitu kepada Rasulullah SAW, maka beliaubersabda, “Kamu tidak perlu berhijab darinya,karena haram sebab susuan itu sebagaimanaharam sebab nasab”. [HR. Muslim II : 1071]
Berdasarkan ayat dan hadits di atas, dapatdipahami bahwa haramnya wanita untukdinikahi karena hubungan pesusuan ini sabagaiberikut :
1. Ibu susu, yakni ibu yang menyusuinya.Maksudnya ialah wanita yang pernahmenyusui seorang anak, dipandang sebagaiibu bagi anak yang disusui itu, sehinggaharam keduanya melakukan perkawinan.
2. Nenek susu, yakni ibu dari wanita yangpernah menyusui atau ibu dari suami wanitayang pernah menyusuinya.
3. Anak susu, yakni wanita yang pernah disusuiistrinya. Termasuk juga cucu dari anak susutersebut.
4. Bibi susu. Yakni saudara perempuan dariwanita yang menyusuinya atau saudaraperempuan suaminya wanita yangmenyusuinya.
5. Keponakan susu, yakni anak perempuan darisaudara sepesusuan.
6. Saudara sepesusuan.
📌 Haram dinikahi karena hubungan mushaharah (perkawinan)
Firman Allah SWT :
وَ اُمَّهَاتُ نِسَائِكُمْ وَ رَبَائِبُكُمُ الّتِيْ فِيْ حُجُوْرِكُمْ مّنْ نّسَائِكُمُ الّتِيْ دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَاِنْ لَّمْ تَكُوْنُوْا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْكُمْ وَ حَلاَئِلُ اَبْنَائِكُمُ الَّذِيْنَ مِنْ اَصْلاَبِكُمْ. النساء:23
ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak istrimu yangdalam pemeliharaanmu dari istri yang telahkamu campuri, tetapi jika kamu belum campurdengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan)maka tidak berdosa kamu mengawininya, (dandiharamkan bagimu) isteri-isteri anakkandungmu (menantu). [QS. An-Nisaa’ : 23]
وَ لاَ تَنْكِحُوْا مَا نَكَحَ ابَاؤُكُمْ مّنَ النّسَآءِ اِلاَّ مَا قَدْ سَلَفَ، اِنَّه كَانَ فَاحِشَةً وَّ مَقْتًا وَّ سَآءَ سَبِيْلاً. النساء:22
Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yangtelah dikawini oleh ayahmu, terkecuali padamasa yang telah lampau. Sesungguhnyaperbuatan itu amat keji dan dibenci Allah danseburuk-buruk jalan (yang ditempuh). [An-Nisaa’ : 22]
Dari dalil-dalil di atas dapat dipahami bahwawanita yang haram dinikahi karena hubunganmushaharah adalah sebagai berikut :
1. Mertua perempuan dan seterusnya ke atas.
2. Anak tiri, dengan syarath kalau telah terjadihubungan kelamin dengan ibu dari anak tiritersebut.
3. Menantu, yakni istri anaknya, istri cucunyadan seterusnya ke bawah.
4. Ibu tiri, yakni bekas istri ayah (Untuk ini tidakdisyarathkan harus telah ada hubungankelamin antara ayah dan ibu tiri tersebut).
***
Sumber: https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/wanita-yang-haram-dinikahi
Semoga bermanfaat 🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
Fiqihnya Wanita
Spiritual@2020 Bismillah... • Motivasi untuk menjadikan pribadi yang lebih baik lagi • Hadist sunnah wanita • Pesan untuk wanita وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ "Barang siapa menempuh j...