GHIBAH

111 8 0
                                    

30 Mei 2020

Bismillah...

Tema: Ghibah


-----🌿------

Ghibah. secara tak sadar banyak orang sering melakukan. Padahal, dosanya sangat besar dan bisa mendatangkan ancaman siksa kubur di akhirat.

Manusia memiliki kecenderungan bercerita banyak kepada orang lain dan topik yang paling mudah adalah bercerita tentang orang lain. Terlebih lagi ketika sedang dalam keadaan marah pada seseorang, terkadang mengungkapkan keburukan orang tersebut adalah hal yang lumrah dan ringan.

Hal tersebut tentunya bisa berkembang dengan memberitakan kabar yang tidak benar, membuat perkataan yang tidak jujur dan melakukan kebohongan. Inilah perilaku yang sering kita lakukan tanpa sadar, padahal itu termasuk maksiat.

Dalam Surat Al-Hujarat ayat 12 disebutkan:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّإِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْيَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌرَحِيمٌ

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Hujrat: 12)

Berdasarkan firman Allah SWT tersebut, orang yang menggunjing sama dengan memakan daging saudaranya yang sudah mati (bangkai). Lalu apa hukumnya membuka aib atau menggunjing? Karena Allah SWT dan Rasulullah SAW sudah secara jelas dan tegas melarang membicarakan aib orang lain, maka tentu menggunjing itu hukumnya haram.

Benarkah dosa ghibah lebih besar dari zina?

Dilansir dalam islam.nu.or.id, Rasulullah SAW sudah menyatakan bahwa dosa ghibah lebih berat dari dosa zina:

الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّيَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّىيَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ

Artinya,:

"Ghibah itu lebih berat dari zina." Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,'" (HR At-Thabrani).

Dan dikutip dalam buku berjudul 'Dosa Kecil yang Terabaikan Penyebab Siksa Azab Kubur yang Maha Pedih' oleh Nur Aisyah Albantany disebutkan beberapa dalil-dalil kemarahan ghibah dan bahayanya:

Fiqihnya WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang