Start!

94 44 34
                                    

Kuikat tali sepatuku dan memastikan bekalku sudah rapih masuk kedalam tasku. Seperti dikejar waktu, aku pun segera melajukan motor untuk menjemput sahabatku. Kami tidak menyangka akan satu sekolah lagi, setelah 3 tahun bersamanya dibangku SMP.

''lo kemana dulu, bentar lagi masuk''. Tanya noura sesampainya aku dirumahnya.

''sorry,sorry. Ayo kita berangkat.'' Aku mencoba mengalihkan pertanyaannya.

Sebenarnya aku merasa bersalah terhadapnya. Seringkali aku terlena akan waktu, sampai akhirnya aku sendiri yang merasa susah karna terkejar oleh waktu. Sungguh, ini kebiasaan yang sangat buruk. Tuhan maafkan aku.

''wey sampe. Ngelamun aja lo'' Kata noura diikuti lambaian tangannya dihadapan wajahku.

''gue mau langsung ke kelas. Lo ?'' Tanya noura.

''iya ayo.''

Kami pun berjalan berdampingan menuju kelas kami masing-masing. Padahal kami sudah mengharapkan untuk sekelas, tapi belum takdirnya.

''assalamu'alaikum.'' Ujarku saat memasuki kelas.

Waktu menunjukkan pukul 12.54 WIB. Itu artinya 6 menit lagi bel akan berbunyi. Ku letakkan tasku, kemudian ku tundukkan kepalaku sambil menunggu jam masuk tiba.

'let's study! We will start first o'clock.' Begitu bunyi bel disekolahku.

Tak lama kemudian banyak orang memakai almamater organisasi. Dalam hatiku terus kututurkan permohonan berharap ini bukan pertanda razia.

''halo adik-adik. Selamat siang. Kami ingin memberitahukan kalau besok akan ada LDKS sekaligus peresmian kalian sebagai murid Sekolah unggulan bekasi(SEUB). Harap catat barang-barang yang kalian perlu bawa, rinciannya akan kami tempel di mading sekolah. Jika ada yang ingin ditanyakan harap menghubungi nomor yang tertera pada kertas yang kami tempel. Sampai jumpa!'' ujar salah satu anggota Osis dengan tegas.

'ternyata benar. Sebagai murid sekolah unggulan harus selalu siap. Konon kata alumni, kalau ngasih informasi sering kali mendadak.' Ucapku dalam hati.

Berhubung belum ada pembelajaran murid-murid pun dipulangkan untuk mempersiapkan hari esok.

Pengalaman baru, buku diary pun menunggu

KetidakmungkinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang