Heboh!

56 38 41
                                    

"Bukan tentang aku yang perlu memahami kamu, atau hanya kamu yang harus mengerti aku. Tapi, ini tentang kita, dan semua hal yang berdampak untuk kita. Terima kasih mau saling peduli." Ketidakmungkinan (Kyla, 2020)


Kegiatan baru saja berakhir tetapi tak ada hari libur dikalender sekolahku. Sungguh, sekolah ini sangat disiplin. Senin-jum'at wajib masuk, sabtu-minggu sunnah.

Sebuah kaleng minuman terlempar tepat didepanku, sebelum melihat sekeliling ku ambil dulu kaleng itu. Ada kertas yang terselip didalamnya.

'Jangan lupa senyum'

Tanpa berfikir panjang, segera ku masuki kelasku. Dan mendapati teman-temanku yang sedang berkumpul dan menatapku bingung.

''kok lo diem aja sih? Ga happy gitu?''

Satu kalimat yang membuatku mengerti bahwa kaleng tadi asalnya dari mereka. Ku langkahkan kaki kearah mereka dan tersenyum. ''ga mungkin dari cowo, pasti dari kalian.''

''geer lo,'' sinis lea. ''tau aja lagi,''lanjutnya dengan diikuti tawa.

Walaupun diawali dengan pagi yang serenyah tango dan segaring bakwan tapi aku bersyukur mengenal mereka. Kuharap persahabatan kita terus seperti ini bahkan lebih baik.

####

Kringgggggggg

Finally!thank u for today students! Let's go home. See you tomorrow

Sepenggal kata bel pulang yang telah diatur disekolahku. Perhatian dan pengertian sekali ya, kalimatnya.

''wey! Alimers! Ngerjain tugas dulu kuy''pimcha mengingatkan kami.

''wawancara siapa yaa, gue gatau daerah sini.'' Sahutku.

''deket rumah aku aja yuk, ada banyak tukang jualan.''saran reira.

''motornya kan cuma ada dua, gue pimcha sama veya kan biasanya dianter jemput berarti ada yang bonceng tiga nih.'' Kata lea

''yang kecil yang bertiga ya, oiya gue belum biasa bonceng banyak jadi kalian dibonceng sama reira yaa lea, pimcha.'' Timpalku sebelum terjadi perdebatan.

Kami pun pergi kerumah reira terlebih dahulu, sesampainya disana kami berniat membeli cemilan dan minuman ringan lalu menyusun pertanyaan yang harus ditanyakan kepada penjual.

''yuk jajan.'' Ajak veya

''eh mending bikin dulu pertanyaannya nanti sambil jajan bisa sambil wawancara. Gantian aja, kan pas tuh disuruh ke lima pedagang.''saran veya

Hanya membutuhkan beberapa menit untuk kami menyusun pertanyaan yang didasari 5W+1H. pertama kami mencari pedagang terdekat, dan lea yang mewawancarai pedagang tersebut.

Lea membalikkan badan dan segera menatap kami, ''naik motor yuk, sekalian keliling sekitar sini. Gapapa deh boti (bonceng tiga) sebentar.''

Tak langsung berangkat kami menyempatkan makan cemilan yang kami beli dari pedagang pertama. Sesekali tertawa karena lawakan lea.

''ett kalo lagi ketawa kaya gini gue jadi inget kejadian kemarin.'' Ucapku sambil tersenyum membayangkannya.

''ngeselin deh, tauan kemarin gue acting aja.'' Pimcha mencoba mengelak.

''yeu acting apaan, jelas-jelas muka lu pucet asli. Haha'' sahut lea.

''etapi iya yaa kaget gue tuh anak tiba-tiba meluk gue kenceng banget asli. Gue ampe reflek nyuruh kalian baca ayat kursi.'' Ucapku sambil mengingat kejadian kemarin.

''ngeselin lu pada, liat dong dari posisi gue yang deket banget sama resleting tenda. Dan gue kan gatau kalo itu bagian dari jerit malam. Karena udah ngeri duluan makanya gue reflek pas ada tangan yang megang kaki gue, gue nangis dan itu tangan dingin banget ya.'' Curhat pimcha.

''lucu kalo diinget ya, padahal kalo kita mau buka mata mah ga serem sama sekali. Ka acha juga bajunya biasa aja, pake baju panitia dan mukanya ga dimake up, Cuma ya mereka bangunin kita pake cara yang anti-mainstream. Tangan mereka megang es batu dulu sebelum megang kita.'' Ujarku sambil tersenyum mengingatnya.

''iya sih tapi jadi kenangan tersendiri, menurut gue seremnya disitu. Pas dibangunin jerit malam mah biasa aja, jerit malam pas kita keliling tuh baru berasa tes masuk akademi militer. Malah dites PBB,fisik,mental.''veya mencoba membuka suara.

''namanya juga LDKS(latihan dasar kepemimpinan siswa) veya. Kalau tesnya pelajaran mah gausah jauh-jauh kesini. Duduk anteng aja dikelas.'' Jelasku

veya mengerucutkan bibirnya,''gue mah diem aja deh.''

''Eh,'' Reira menatap kearah kami,'' udah jam 5 lewat 30, udah mau maghrib''

Begitulah reira, paling jarang membuka suara tapi sekalinya bersuara membuat kami ketar-ketir. 

"Semua punya karakter. Namun satu yang ku tahu. Aku merasa Istimewa, ketika mempunyai teman-teman seperti kalian, yang luar biasa." Ketidakmungkinan (Kyla,2020)

------------

Hayooooo gimana ni teman-temannya kyla?

Kalo kalian pas SMA punya temen-temen yang se-seru ini gak?

coba dong author mau tauu, temen kalian pas SMA yang paling berkesan itu siapa?

dan kenapa?

Tulis aja gak apa-apa, barangkali doi liat. hehe


Salam, Awan

KetidakmungkinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang