Sister Time

45 26 28
                                    

"Percayalah, kita tidak pernah benar-benar bertengkar"-Kyla dan Zara


Seorang berpakaian piyama sudah membuka matanya sejak pagi tadi, seperti biasa, ia berfikir untuk menjahili kakaknya. Dan seperti dugaannya, pintu kamar kyla tidak dikunci.

satu....dua....tigaaa...

"Gilakkk ada konser Bon Jovieeeeee, dah kyla gue berangkattttt."

kyla pun mengerjap-ngerjapkan matanya. "WOAH WOI"

Hahahaha

Terdengar suara tertawa lepas dari Adik Jahilnya. Dan setelah kyla sadar, ia pun segera mengambil bantal dan melempar ke adiknyaaa. " Saitoooooonnnnnn"

Zara pun berlari, tak lupa suara tawanya masih menggema di sepanjang lorong rumah.

kyla mengacak rambutnya frustasi, "kurang ajar emang, awas aja lo, abis ini gue mandi, terus nyuruh lo siap-siap 5 menit aja. HAHAHA"

Butuh waktu 20 Menit untuk kylas siap-siap, ia pun segera menuruni anak tangga dan menghampiri zara.

"BURU. GUE KASIH WAKTU 5 MENIT"

HAHAHAHA
Tawa Zara menggelegar seantero perumahan

"Kakak ku sayang, gak lihat adiknya udah rapih, wangi, dan cantik ini?" Ujar Zara sambil menjulurkan lidahnya.

Kyla berdecak kesal, "mama ngidam apa si pas hamil lo, rese banget ewh."

"uh purikkkk, ngambek, tundung, sini sini, abdi pangmeulikeun es krim di mall nanti ya?" kata zara mencoba membujuk kyla

kyla tersenyum sekilas,"boleh, sama roti O satu yaa, adikku yang manis?"

"dikasih hate menta jantung maneh teh" 

---------------

20 menit kemudian

Tibalah mereka disalah satu mall terbesa di Jakarta. Saat itu ternyata ada seminar disana, merasa penasaran mereka pun menghampiri tempat seminar.

"wanjay native speaker" zara mengedip-ngedip kan matanya

"cari bule yang jago musik ada gak ya" kyla pun sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Gak jauh-jauh dari musik ya maneh haha yaudah atuh coba yuk kita tanya-tanya pake bahasa inggris" ajak zara.

zara pun menarik tangan kyla, hingga langkah kyla berhenti pada salah satu stand. "Victoria university, bussiness? art?"

merasa paham zara pun menarik tangan kyla untuk segera menuju booth tersebut.

"hello, good morning"

"hello sir, Can I asking about this university?"

Mr. El namanya, sekilas aku baca pada nametag di tubuhnya. Setelah ia mengangguk pertanda setuju, kamipun bertanya banyak hal, ada rasa tertarik. 

"I look, you so interested with this university, if you want more information, please put your email in here, yeah?"

kyla dan zara mengangguk antusias. setelah menulis mereka pamit dari stand tersebut.

"Iam so headache" senggol kyla pada zara

"what happen? aya naon?"

"because the language"

"sok gaya maneh teh, caption weh bahasa inggris, masa tibang cas cis cus teuing"

"udahan weh lah, geus dzuhur, sholat heula, abis itu jangan lupa janji looo!" tegas kyla.

zara memutar bola matanya malas, " kebalik orang mah, adek yang diteraktir."

Kyla melirik zara sekilas" sa bodo teuing" kemudian melanjutkan langkah kakinya keluar dari seminar.

KYLA?

deg. langkah kaki kyla pun terhenti perlahan. Sontak ia mencari sumber suara tersebut.

"Dino?" 

Dino tersenyum ke arah kyla, sambil memandang sekeliling kyla, "lo sendiri?"

Mata Kyla pun mengitari area sekeliling, 'loh zara kutu kupret mana nih?' katanya dalam hati.

ting.

Notif hp pun muncul dan menampilkan nama Zara di layar, " ciecieeee, ditunggu ceritanya dirumah ya. inget jangan lama-lama, es krim udh gue beliin, tp yg tempatan di supermarket ya, takut keburu meleleh, roti O juga udah kok."

buru-buru Kyla membalas pesan Zara, " Jangan balik! ini kan sister time, ayok sini, sumpah gue marah banget kalo lo balik."

"huh, maneh teh, abdi kasih kesempatan oge." balas Zara.

Kyla pun melirik ke arah Dino, " Din gue sama Zara nih, elu?"

"Gue nemenin si angga tadi, tuh lagi di dalem seminar." 

Kyla mengangguk pertanda mengerti, tak lama Zara segera menghampiri mereka. "Wih bang Dino, sama siapa?"

Dino hendak menjawab, sebelum sebuah tepukan dipundak, mengagetkan dia " gue udah kelar balik yuk"

Seolah mengerti, Dino pun pamit kepada Kyla dan Zara. Sedangkan Angga hanya senyum saja.

"Sok cuek banget dih" celetuk Zara

"Ceweknya posesif" sahut kyla

"Romantis juga." balas Zara.

Menurut Zara, cowok yang bisa paham posisi ceweknya, sifatnya, dan mampu menghargainya. Itu termasuk cowo romantis. 

Merasa Zara sudah mulai menghalu, Kyla pun bergegas menarik Zara ke area TimeZone.


KetidakmungkinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang