Rumah dan Keajaiban

21 11 15
                                    

" Dirumah bosen, tapi kenapa dikamar nggak pernah bosen?" -Kyla

Sudah empat hari sejak kejadian tersebut aku hanya diam dirumah, belum ada yang menceritakan kronologisnya karena menungguku benar-benar pulih katanya.

Aku pun mulai menggeliatkan tubuh dikasur dan segera duduk kemudian berdiri menyingkap gorden.

Aku merasa lebih baik, bahkan sejak 2 hari lalu, namun kepala sering kali merasa pusing tiba-tiba dan menyebabkanku harus beristirahat lebih lama.

Tok tok tok

Pintu kamarku pun terketuk kencang

" kylaaaa, haiii gue kangen bangettt"

Alimers datang!😁

Mereka tiap hari memang datang menjengukku. Dan disini aku merasa arti persahabatan yang sesungguhnya.

"Kylaaaa asik udah sehat nih, bsk masuk yuk?" Veya antusias

" HAYUKKKK " kataku semangat

Mereka bersorak senang dan berniat menjemputku esok.

" Nah, elu besok masuk gue balik dulu ya mau nemenin mama" pamit lea

" Tumben" kataku memprotes

" Dompet kosong bosku"

Kami pun tertawa kencang mendengar ucapannya.

Lalu, veya,pimcha dan reira pun tersadar bahwa merek harus mengerjakan tugas kelompok.

Mereka pun izin pamit terhadapku.

Aku mengiyakan, karena ingin mandi (semenjak mereka kerumah aku mandi sehari sekali)

Lalu ku mengantar mereka sampai ke depan pintu.

Setelahnya, aku ingin menutup pintu. Sebelum sebuah sapaan membuatku kaget.

"Assalamu'alaikum?"

" Astaga naga bonar gelok maneh sumpah woi gue ga pake kerudung, waaaaa tolonggg" karena kaget aku pun langsung menaiki anak tangga menuju kamar dan memakai mukena.

Dan segera menghampirinya.

" sini din, masuk"

Dino, mantanku, kerumah.

" lo masih aja ngebuat ngakak"

Aku mendumel " ya lo juga anjay dateng gitu aja, untung udah gak lemas, jadi bisa lari deh"

"Jadi, gue gak boleh dateng?"

Aku menepuk jidat, " gak gitu jugaaaa, maksudnya ya bilang kek, chat kek telfon kek"

Dino tertawa sejenak, " pengen ya gue telfon?"

" aduh pusing pala barbie" kataku sambil memegang kepala

Dino panik, dan segera ke area dapur.

Setelah kembali, ia membawakan segelas air dan memberiku minum.

" sorry kebiasaan nganggep rumah sendiri jadi gini nih"

Aku tersenyum, dan menatapnya, " lo masih sama"

" Lo masih menetap"

Sadar apa maksudnya, aku pun mengalihkan, " ngantuk din"

"Oia sampe lupa, gimana keadaan lo? Gue kesini mau kasih ini( 10 coklat, brownies lumer, kue blackforest, kue ketan hitam, bubur ketan hitam, bubur sumsum dan bunga)

"Anjay lu abis keliling bekasi?" Tanyaku

" Iya," katanya serius " tapi boong" lanjutnya.

" tolong jangan menambah dosa gue buat ngatain lo lagi"

KetidakmungkinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang