Kesempatan

50 36 26
                                    

"Kesadaran yang membuatku mampu melihat diri adalah ketika kesempatan menghampiri" Ketidakmungkinan (Kyla,2020)


Ku sandarkan kepala pada meja yang beberapa hari ini menemaniku, ada hal yang menyatu antara pikiran dan hatiku. Perihal rasa. Percayalah bukan hal yang mudah menghadapi pilihan ini.

Ku tarik nafasku lalu membuangnya secara perlahan, aku mulai merasakan detak jantung yang tak karuan. Ku lantunkan dzikir penyejuk hati. Hingga tanpa sadar teman-temanku memperhatikanku sedari tadi.

Veya menyikut lenganku, ''lo kenapa? Kemarin pulang maghrib dimarahin? ''

Aku menoleh kearahnya,''gapapa, gue mau ke toilet ya. Dah guys! Kalo ada guru bilang aja kyla ke toilet ya.''

Dengan serentak mereka pun menjawab ''dasar beser!''

Tak peduli apa kata mereka, aku pun segera menuju toilet. Tetapi ada perasaan yang beda ketika aku melewati masjid, seperti ada yang ingin aku ceritakan ke tuhan. Tapi aku merasa malu, hingga detik ini hanya mendatanginya kala duka.

'ke toilet masjid aja deh, trus wudhu dan baca-baca buku islam, siapa tau dapet hidayah' batinku.

Kulangkahkan kaki menuju buku-buku islam yang tertata rapih dipojok masjid. Jemariku mulai membuka halamannya. Kebetulan yang kuambil kali ini perihal cerita pendek beserta kata-kata motivasi. Ku buka lembar-perlembarnya dan menemukan judul yang menarik perhatianku

Jiwaku seperti bergetar, hingga tak terasa air mata ini menetes membayangkan dosa-dosa yang telah kuperbuat. Ini memang cerita pendek, tapi maknanya sangat menusuk relung hati. Segera ku tutup buku itu, dan bergegas mengambil air wudhu kembali untuk shalat dhuha.

Selesai shalat aku memilih pojok masjid untuk berdoa sekaligus bercerita kepadanya. Inti dari cerita yang ku baca adalah mungkin masalah yang datang terhadapku karena tuhan rindu aku bercerita terhadapnya. Mungkin karena dosaku yang sudah menumpuk dan allah ingin menghapuskan dosaku lewat masalah yang hadir. Tuhan itu baik, bahkan sangat baik.

***

Dari kejauhan terlihat lea,pimcha,reira,veya yang duduk ditaman dekat masjid. Mereka melambaikan tangan seolah isyarat mengajakku menghampiri mereka.

''kenapa? Kok kaya abis nangis?''tanya pimcha sambil melihat kearah bola mataku seperti menyelidiki sesuatu.

''cie perhatian cie.'' Ujarku.

''nyesel gue ngomong gitu, gue tarik dah omongan tadi.'' Ujar lea sambil cemberut kearahku.

''bercanda gue, eiya tumben lo pada keluar kelas. Biasanya mendem dikelas mulu.''

''tadinya mau nyari lo, berhubung panas jadinya ngadem ditaman.''

''sholat orang mah, duduk doang deket masjid sholat kaga.''

''berasa kesindir gue.''

''alhamdulillah.''

''lo ngomongnya berasa duduk doang diwarung beli kaga.''

''lea lea masjid wei ngapa jadi ke warung.''

''ett ambil positifnya aja, nih lo duduk diwarung orang kaga mampir dijajanannya pemilik warung marah kan? Nah ini lo duduk di masjid kaga mampir buat sholat. Kira-kira allah marah ga tuh?''

Seketika suasana menjadi hening karena ucapanku. Perlahan tapi pasti aku pun mempersipkan diri untuk benar-benar hijrah. Kemudian, mengajak orang-orang disekitar untuk selalu berbuat kebaikan.

--------
Setelah kejadian mendadak ke mesjid disekolah tadi, aku memutuskan untuk tidur siang, pulang cepet juga kebetulan.

14.00

Terik matahari muncul dari celah jendela kamarku. Beruntung hari ini sekolah memutuskan untuk memulangkan siswanya lebih awal, supaya anak-anak bisa mempersiapkan pekan ulangan selama seminggu kedepan. Aku ambil handphone untuk mengecek jadwal cafe disalah satu mall.

''alhamdulillah cafenya buka, hari ini kan masih hari jum'at dan ngga semua orang libur, kayanya enak disana mojok terus nulis diary dan download materi pake wifi disana.''

30 menit kupergunakan untuk siap-siap. Setelah semua barang masuk kedalam ranselku aku pun bergegas pergi. Tak lupa mengabari mama lewat pesan.

''hari yang cerah, santai-santai sehari sebelum fokus, yuhu!'' ujarku dengan semangat.

Mataku berbinar ketika sampai dikafe dan melihat tempat duduk favorit ku masih kosong. Segera ku menuju meja paling pojok.

Pelayan café menghampiriku ''mau pesan apa mba?''

''biasa mba.''

Tanpa basa-basi seolah sudah hapal pesananku pun segera dibuatkan. Sambil menunggu ku keluarkan buku diaryku. Karena kalo makanan udah datang takut nulisnya ga fokus.

Diary kyla ehey

Bismillah!

Ku tulis tanggal, dan nama tempat yang sedang ku kunjungi ini.

Minggu pertama ku tulis diary SMA-ku

Tingtongtongting

Btw, aku gak ngerti hari ini kenapa, masa tiba-tiba mau ke masjid, tapi yaudahlahya😁

agustus minggu pertama! Yey

(Kyla,2020)
---------

Tidak terasa, sudah satu minggu aku disekolah ini. Rasanya masih ga nyangka bisa terduduk dibangku SMA memakai rok abu-abu. Ngga nyangka juga bisa ketemu noura lagi. 3 tahun berteman sama dia. Seneng bisa dipertemukan lagi sama orang sebaik dia lagi.

Seneng juga kenal teman-teman baru. Banyak pengalaman seru, yang ku ingin tulis tapi rasanya sudah cukup kusimpan dalam memoriku. Kenangannya begitu indah. Bersama mereka aku bahagia, semoga bukan hanya saat ini tapi juga seterusnya.

Temanku, reira,picha,veya,lea. Kuharap mereka tidak akan berubah.

-----------------------------

Nah nah, kyla punya prinsip. 

kyla mau hijrah

Tapi apa kyla sanggup?

--------

Jangan lupa vote gaes. supaya semangat nulisnya niiiihh :))

KetidakmungkinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang