04. First kiss

36 8 0
                                    

Tiada badai tiada hujan gadis cantik ini sudah tengah berada di sekolah

Melihat sekeliling yang masi sepi, andai saja papanya tidak memaksanya untuk berangkat bersama , mungkin ia msih bisa tiktokan hahaha

Gadis itu tengah sibuk memainkan handphone , namun pandangannya jatuh kepada seorang pria yang sangat menawan menurutnya

" pagi-pagi udah ketemu orang cakep aja " derra berbicara dengan dirinya sendiri.

Derra melangkah sembari menari-nari tidak jelas di koridor sekolahnya, arah matanya mengikuti kemana sang pujaan hati pergi

Lelaki itu masuk ke perpustakaan, tanpa berpikir lama , derra berlari cepat masuk ke sana, sekalian modus heheh.

Kehdiran gadis itu masih belum di sadari malven, ia msih sibuk dengan buku yang tengah di bacanya, sambil menyenderkan punggunya di kursi yang telah tersedia di sana.

Derra pun mendekatinya , tidak ada reaksi sama sekali

Tampan, batin derra

" ada apa?" tanya malven yang membuat derra tersentak kaget dan segera menyudahi memandangi lelaki itu.

" mau liat lo kak " malven hanya melihat derra malas dan melanjutkan aktivitasnya kembali.

Keberanian dari mana derra mendekat ke samping malven dan duduk di sampingnya , jarak yang begitu dekat .

Derra menopang dagunya melihat apa yang di lakukan sang lelaki itu , yang di perhatikan merasa risih, ia ingin mengerjai gadis ini.

Malven mendekat kan wajahnya ke derra, deg  nafas nya yang sangat terasa di wajah gadis ini , membuat derra hampir saja mati.

" mau apa lu " malven semakin mendekatkan wjahnya seperti ingin mencium gadis ini, derra reflek mundur ke belakang dan badannya sudah di tahan oleh tangan kekar milik lelaki itu.

Sial , ia menggodaku -batin gadis itu

Suara pintu terbuka menyadarkan mereka dari kegiatan tersebut , derra mengatur nafasnya yang terasa sangat dikit .

" ngapain lu bedua " ucap lelaki yang sedang berdiri tegap di depan pintu , mata nya tak luput dari wajah gadis itu .

Tanpa menjawab , derra melangkahkan kaki nya keluar , merasa malu di ciduk seperti itu. Pasalnya walaupun ia tidak melakukan apa-apa dengan malven.

Malven hanya mendenguskan nafasnya kasar, dan kembali melanjutkan membaca buku pelajarannya itu.

Jorgan mendekat ke arah malven duduk , mendudukan dirinya dengan wajah datar menatap lelaki di hadapannya itu .

" lu ga suka kan sama tu cwe " ucapan jorgan membuat lelaki itu menoleh sebentar .

" bukan urusan lu " ucapan ketus malven , membuat jorgan lelah menghadapinya

" cuma mau bilang aja gua, jgn smpe lu jatuh cinta sma dia . Karena dia bakal jdi milik gw "

Setelah mengucapkan itu , jorgan melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan itu

Di lain tempat derra merutuki dirinya yang nekat mengikuti malven.

" sialan, malu gw anjer " ucapnya sembari menepuk-nepuk kedua pipinya yang sudah merah merona.

Belum sempat melangkah kan kakinya kembali, bahunya derra sudah di tahan oleh seseorang . Matanya hampir copot, bagaimana tidak lelaki ini muncul dengan tiba-tiba .

" mau kemna lu " ucapnya yang sudah menyandarkan tubuhnya di tempat dengan tangan yang di lipat di depan dada.

" kepo lu , yang tadi gw_"

ADERRA THE SIMPLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang