07. Hujan panas

20 3 0
                                    

Hari ini merupakan hari yang membosankan untuk derra.

Ia memisahkan diri dari temannya dan memilih untuk berdiam diri di taman belakang.

Duduk terdiam di bawah pohon rindang dengan telinga yang sudah tersumpal earphone. Menikmati setiap aluran musik.

Terpaan angin yang menerpa wajahnya membuat wajahnya yang cantik terlihat sangat jelas.

Tiba-tiba tepukan tangan seseorang menyadarkannya dan derra pun melihat ke arah orang tersebut.

Senyum khas lelaki itu sangat mempesona , wajah tampan yang dominasi sangat lah indah di pandang.

" sendiri aja " derra membuang arah pandangnya ke arah lain.

" berdua sama lo " jorgan menyandarkan punggungnya di kursi . Melihat wajah gadis itu dari samping.

Tangannya bergerak untuk menyisihkan rambut yang menghalangi wajah cantiknya itu.

" sok romantis bnget lo " jorgan terkekeh mendengar perkataan derra.

" yaelah der, salah terus cogan " derra hanya mendengus kesal.

" lo ngpain si ke sini " ucap derra yang merasa risih dengan keberadaan jorgan. Mengganggu tidur siangnya saja.

" nemenin masdep gua lah " derra melihat sekitar tak ada siapa pun selain mereka. Ia kembali melihat ke arah lelaki itu .

" elo sayang " jorgan menoel hidung derra gemas.

Derra hanya diam tak memperdulikan jorgan, ia berusaha terlihat biasa saja, walau mungkin wanita lain sudah mabuk dengan perlakuan jorgan padanya.

" lo gak gangguin malven? " derra mengeryitkan dahinya .

" iya kan biasanya lo nempelin dia terus " derra mengerti maksud jorgan, memang benar si dia sering menempeli malven sampai mungkin malven muak dengannya , Sungguh miris.

" nggk lah, kasian tu orang kya di tempelin setan aja kalau liat gw " jorgan hanya tersenyum dan ber 'oh ' ria.

" lo kenapa ga coba buat ngejar cewe lain? Gw yakin banyak yg suka sama lo di sekolah ini "

Jorgan menatap derra lekat membuat gadis itu membalas tatapannya.

" gua ga bisa.  Cinta gw cuma buat lu der " pipi derra merona degupan jantungnya mulai tak teratur .

Jorgan mendekatkan wajahnya  dengan cepat derra memundurkan tubuhnya takut jorgan akan menciumnya lagi.

Tangan jorgan menyentuh dahi derra memastikan apakah gadis ini sakit. Sebab wajahnya seperti kepiting rebus yang sangat menggoda untuk di ledek.

" l-lo ngapa- in si " ucap derra dengan gugup.

Sial ni cowo minta gua tabok bener. Ksian jantung gua woi , batinnya.

Jorgan hanya menggeleng dan kembali menatap ke arah depan.

Dering telpon yang berasal dari hanphone milik lelaki itu menyadarkan lamunan mereka.

Tanpa lama jorgan mengangkat telpon dari seseorang yang sepertinya penting. Menjauhkan diriny agar tidak  terdengar oleh derra .

Jorgan pun kembali " lo ga ke kelas? " derra hanya menggeleng.

" yaudah gw duluan, kalau ada apa-apa telpon gw "

" yaelah lo , kaya gue anak kecil aja " jorgan tersenyum dan mengelus rambut derra , lalu pergi .

Derra kembali memejamkan matanya , menikmati alunan musik tanpa ada seorang pun yang mengganggunya.

Nakal sedikit tidak apa bukan, jarang juga gadis ini meninggalkan pelajran.

ADERRA THE SIMPLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang