09. Pengganggu

16 4 0
                                    

Derra melihat dirinya di cermin, cantik. Namun senyumnya luntur ketika mengingat kejadian di sekolah tadi.

Derra tersenyum getir , sungguh menyedihkan bukan? Derra berusaha melupakannya namun sialnya ia tidak bisa.

Suara teriakan mamanya membuat derra tersadar dari lamunannya .
Segera ia membuka pintu kamarnya dan terlihat wanita cantik yang berumur namun msih keliatan muda.

" itu ada tamu nyariin kamu " derra pun segera turun dan melihat siapa yang datang.

Lelaki tampan dengan balutan jaket denimnya itu tengah duduk memainkan hanphonenya. Derra berdehem pelan membuat lelaki itu menoleh dan menghentikan aktivitasnya.
Dia jorgan , entah maksud apa ia datang malam-malam ke rumahnya

" tuan putri abis ngebo hm? " derra duduk di depan jorgan dengan kedua tangan yg terlipat di depan dadanya.

" apa si, ngpain lo ?" jorgan menghela nafasnya, menyodorkan kotak yang berisi makanan .

" apa tu ? " derra membuka kotaknya dan mendapatkan martabak coklat dengan topping keju yang sangat  menggiurkan itu.

" makan aja " derra mengambilnya dan memakan martabak itu tanpa malu.

" makasih, repot-repot amat mas " nada bicara derra berubah menjadi manis semanis martabak yang ia makan , jorgan hanya tersenyum tipis melihat gadis di hadapannya ini yang tengh asik mengunyah makanannya.

Pipi tembamnya membuat jorgan gemas ingin mencubitnya, namun ia tidak melakukannya . Takut jika sang gadis akan marah.

" lo ga mau? " ucap derra membuyarkan lamunan jorgan.

" suapin dong " dengan tingkah yang manja dan juga muka yang di buat seperti bayi kelaparan itu membuat derra tertawa.

" muka lo udah kya babi anjer " jorgan pun memasang wajah datar , mendekatkan duduknya dengan derra.

Derra tidak memperdulikan jorgan, ia kembali mengambil sepotong martbak lagi dan memakannya.

Jorgan memandangi gadis itu tanpa henti, pandangannya jatuh ke sudut bibirnya yang terdapat coklat .

" der " derra menoleh ke jorgan yang sudah menatapnya sedari tadi.

Jorgan mengulurkan tangannya membersihkan sudut bibir derra yang belepotan dengan mengusapnya menggunakan jempolnya .

Derra hanya terdiam , dan membuang pandangannya ke arah lain.

" makan makanya jangan kaya bocah der " derra mengerucutkan bibirnya , menoleh ke arah jorgan dengan raut wajah kesalnya.

" bilang aja lo modus " derra mengambil tisu di meja dan membersihkan tangannya yang kotor terkena coklat dari martabak itu.

Jorgan tak mempedulikan celoteh derra, ia masih memikirkan kenapa gadis ini sangat kacau ketika menabraknya tadi .

Apa sebenarnya yang terjadi?pertanyaan itu sudah membuat kepala jorgan rasanya ingin meledak.

" lo tadi kenapa di sekolah " derra masih terdiam , ia takut untuk membuka suaranya.

" der lo ga sakit kan " sambung jorgan.

" nggk ,buktinya gw sehat-sehat aj kan seperti yg lo liat "  memang gadis ini sehat, namun tidak dengan hatinya yang tergores karena ucpan malven padanya.

Jorgan mengusap pipi gadis itu, menatap lekat kedua bola mata derra.
Membuat terjerat akan pesona jorgan malm ini .

" kalau ada apa-apa jangan sungkan kasih tau gua " derra menjauhkan wajahnya dari jorgan . Ia takut jika ia benar-benar jatuh ke jorgan.

ADERRA THE SIMPLE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang