Rewind

5.2K 209 9
                                    

zzzz... zzzz....

zzzz... zzzz....

Gue keluarin hape yang beberapa kali bergetar itu dari saku celana, dan gue buka tab notifikasi.

"ragilmahzar is now following you"

Nama yang familiar itu bikin gue terdiam.

zzzz... zzzz... satu notifikasi baru lagi. "Sibuk apa Gem?" tulisnya lewat DM.

Gue masih belum bisa berkata-kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue masih belum bisa berkata-kata. Setelah sekian taun ga ada kabar, orang ini DM gue kaya yang ga ada apa-apa. Apa dia ga inget cerita kita dulu?

--------------------------------------------------------------------------------------------

2012

Tahun ajaran baru udah dimulai tapi gue masi ngerasa belum terbiasa jadi seorang mahasiswa tingkat 2. Ga tau karena emang gue lambat beradaptasi, atau karena selama ini ga ngerasa beda sama kehidupan gue waktu SMA. Tapi yang jelas sih gue menikmatinya. 

"Gem lu dateng kan ke rapat hari ini?" Mira tiba-tiba teriak dari sebrang jalan. Cewe berambut bergelombang dengan senyum manis itu menggapai-gapaikan tangannya ke arah gue.

"Dateng Mir! Kolingan ye!" bales gue sambil ngebentuk tangan gue jadi telpon, dan menggerak-gerakannya dekat telinga. Mira mengacungkan jempol dari kejauhan sambil berlalu pergi bersama teman-teman prodinya.

Hari ini memang telah dijadwalkan rapat untuk acara penutupan ospek. Gue rencananya mau makan siang dulu, baru kumpul ke sekre. Kampus masih rame banget sama anak-anak baru, anak-anak himpunan, pokonya suasana ospek masih kerasa banget. Gue berjalan menuruni tangga ketika gue ngedenger seseorang manggil nama gue.

"Gem kemana lu?" katanya. Gue ngebalikin badan dan ngeliat temen gue Dio, yang sedang berkumpul bersama teman-teman himpunannya.

"eh yo, mau makan nih sebelum kumpul buat rapat entar."

"Mau ke Tegal Abadi lu pasti," katanya tertawa mengejek.

"Anjing tau aja lu hahahaha!" gue pun ikut tertawa karena ngerasa tertangkap basah.

"Ga usah lu, nih ada lebih konsumsi kita."

"Beneran nih? aseeeeek!" Gue yang ga mau menyia-nyiakan kesempatan itu pun langsung lari menghampiri mereka. "Sori nih gaes jadi nimbrung-nimbrung kaya gini hehehe"

"Sori sori, emang dasarnya lu ga tau malu aja kali," sindir Dio.

"Engga ko, ayo duduk, duduk." Seorang cewe yang rambut panjangnya diikat tinngi dikepala menggeser badannya dan meminta gue buat duduk dekat dia. Gue yang sedikit merasa ga enak pun tersenyum, menurunkan ransel dan kemudian duduk di tempat itu.

"Kenalin nih, ini Desti," Dio menunjuk si perempuan tadi. "Kalo itu Ragil," orang bernama Ragil itu mengangkat tangannya. "Ini Sari," Perempuan yang ditunjuk Dio itu tersenyum sambil ngebenerin bandonya. "Kalo dia lu tau kan, si Icang."

Emergency ContactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang