Chapter 11

8 2 1
                                    

Siapkan jantung kalian biar nggak jantungan, karena ini saatnya untuk perang! Biar seru, jangan lupa juga nyalain backsoundnya. Happy reading, Guys!

Kejadian yang menimpa Alex dan Denis sudah berlalu seminggu lalu. Dengan berusaha sekuat tenaga, akhirnya Alex bisa menyelamatkan diri dari mangsa para anak buah gembong narkoba. Namun dia tampak menyisakan sejumlah kepedihan karena ditinggal sang sahabat. Denis meninggal setelah tertembak oleh Michael dalam aksi pengejaran. Pria itu menyimpan dendam pada sang predator untuk membalas kematian sahabatnya.

Lalu suasana ruang rapat tak lagi bersahabat dengan semua anggota agen rahasia yang terlibat. Kegagalan dalam menjalankan misi menyelidikan ke markas gembong narkoba gagal untuk kedua kali. Ketika semua celotehan para agen rahasia tiada henti lagi, seorang pemuda yang pulih dari rumah sakit muncul di hadapan orang-orang. Rapat perencanaan untuk menyerang ke markas gembong narkoba dengan bantuan polisi terganggu.

"Alex! Kau tidak diizinkan untuk mengikuti rapat ini!" tegur ketua tim.

"Tidak, Pak Robert! Aku tidak bisa hidup tenang jika pembunuh Denis masih berkeliaran." Alex bertekad untuk membalas orang yang membunuh Denis. "Kita akan melawan musuh bersama dan buat benteng kebanggaan mereka runtuh dengan bau bangkai yang menyeruak di tubuh mereka."

"Alex! Kamu masih belum pulih dan kami tidak akan mengizinkanmu ikut dalam perang melawan gembong narkoba ini." Kini giliran Renald yang bicara.

"Mendingan kamu pulihkan saja kesehatanmu daripada membuat kami kerepotan saat penyerangan ke markas!" tambah Noah sinis. Satu lagi rekan kerja Alex dan Denis yang benci pada mereka selain Gerald dan Charlie.

"Kau meremehkan kemampuanku saat dalam kondisi seperti ini?"tanya Alex sarkatis. "Kamu ikuti saja perintah ketua tim dan janganlah melarangku!"

"Alex, sudah cukup!" lerai Pak Robert siap siaga langsung menghampiri Alex. "Apa kamu yakin kesehatanmu sudah pulih? Bukannya kau masih dalam proses pemulihan sejak insiden penembakan di markas gembong narkoba?"

"Ya, sekarang kondisiku sudah baik-baik saja. Bekas operasiku sekarang sudah sembuh." Alex menggidikkan bahu.

Ketua tim hanya mengangguk-angguk setelah tahu kondisi Alex. Lalu Pak Robert mengajak pria itu untuk ikut rapat bersama dalam misi penyerangan ke markas gembong narkoba. Dari pihak kepolisian tampaknya sedang sibuk memberikan arahan tentang strategi penyerangan ke tempat kejadian perkara. Terutama terkait menolong ketiga agen rahasia yang berada di tangan musuh.

"Oke. Untuk pembagian posisi kalian sudah saya sebutkan. Jadi tolong kalian semua ikuti arahan saya. Paham!" Kepala kepolisian mengakhiri rapat perencanaan menyerang ke markas gembong narkoba.

"Siap komandan!" Semua orang menyetujui usulan kepala kepolisian. Hanya Alex yang termenung lantaran tidak bisa bertindak untuk membawa kembali mayat Denis ke keluarganya.

****

Tampak semua persiapan sudah rampung secara maksimal. Anggota agen rahasia sudah siap dengan seragam kepolisian berwarna hitam. Begitu pula polisi yang telah siap sedia sambil menyiapkan sejumlah senjata. Ketua tim, kepala polisi, dan para pasukan yang akan menggempur ke markas gembong narkoba beranjak dari mobil patroli.

Posisi yang ditempatkan Alex adalah sebagai sniper bersama dua orang polisi. Sejujurnya pemuda itu agak tidak menerima mendapatkan sebuah posisi penembak jauh. Dia ingin menyelamatkan Denis dan jika perlu untuk melihat yang terakhir kali sebelum dikebumikan oleh orang tuanya. Senjata laras panjang dipersiapkan dari balik benteng kecil. Matanya menatap ke arah sasaran dan pelatuknya siap meluncurkan peluru.

"Ayo semuanya bersiap!" Pimpinan kepolisian memberikan komando.

Seluruh pasukan sudah berada dalam posisinya masing-masing. Hal ini membuat seorang anak buah gembong narkoba yang baru pulang mengantar ekstasi menyadari keberadaan musuh yang akan menyerang. Dia berlari ke arah pintu belakang markas. Kebetulan Alex berada di posisi dekat pintu belakang segera melesatkan peluru ke tubuh lawan.

Mission Attack (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang