Dalam sebuah kamar bernuasa putih, seorang pria sedang mengenakan ikat pinggang dan tameng. Dia membelakangi seorang wanita yang terduduk di atas ranjang dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Malam ini adalah malam terakhir bagi pasutri ini untuk menghabiskan waktu berbulan madu. Rasanya terasa menyedihkan apabila mereka sedang menikmati waktu bersama malah dipisahkan dengan urusan pekerjaan.
Terakhir Alex memasangkan resleting tameng dan merapihkan seragam. Lalu pria tampan itu menatap ke arah Angel yang sejak dari tadi dia belakangi. Dilihat bahwa istrinya sedang mengusap air mata yang tak berhenti menetes dengan selimut. Melihat wanita yang dicintainya sedih membuat hati pria itu terenyuh. Rasanya dia masih ingin bersama sang istri untuk selamanya jika saja ketua tim PKK tidak memberikan sebuah misi baru.
Alex menghampiri istrinya dan terduduk di pinggir ranjang. Diraihlah dagu wanita itu agar bisa saling bertatapan satu sama lain. Masih terlihat bekas tetesan air mata Angel yang mengalir di pipi meronanya. Dia meraih kelopak mata sang istri dan mengusapnya dengan tangan lain.
"Sayang, maafin aku! Aku terpaksa meninggalkanmu untuk sementara waktu demi menjalankan misi penting yang tak bisa ku hindarkan dari 3 hari kita honeymoon," katanya mengganti tangan yang digunakan untuk mengusap mata Angel dengan setiap kecupan di dahi, mata, dan pipi.
"Kenapa harus secepat ini? A-aku...." Tenggorokan Angel tercekat dan kesulitan berkata apa lagi. Ingin sekali dia bersikap egois dengan melarang suaminya menjalankan misi PKK dalam beberapa hari mendatang.
"Aku tahu kamu tidak rela membiarkanku melakukan pekerjaanku dan meninggalkanmu. Apalagi kita baru beberapa bulan telah menikah dan bisa bersama seperti ini setelah menjalani pengobatan di rumah sakit." Giliran Alex yang menangis dan Angel mengusap matanya.
"Ka-kamu janji ya jangan tinggalin aku selamanya? Kamu tahu nggak, Lex? Saat kamu ada di sampingku, aku merasa ada harapan bahwa aku tidak akan hidup sendirian lagi. Ada perasaan yang mendalam dalam hatiku ini untuk mencintai dan menyayangimu dengan setulus hati. Aku rela mengorbankan jiwa dan ragaku demi kamu bisa bersamaku." Baru pertama kali bagi Angel mengungkapkan jika dia sangat mencintai suaminya. "Ta-tapi kenapa harus sekarang sih kamu ninggalin aku sendirian lagi?"
"Angel, aku juga rela memberikan segalanya kepadamu untuk cinta dan kasih sayangku. Aku berjanji akan kembali lagi ke pangkuanmu setelah misi ini selesai di manapun aku berada. Kamu mau berjanji kan padaku?"
"Selama jasadmu belum bisa ditemukan apabila bertugas, aku akan tetap setia padamu. Aku pastikan jiwa dan ragaku tetap menjadi milikmu seutuhnya. Tak akan pernah aku berpaling darimu."
"Baiklah, malaikatku. Aku juga menitipkan padamu agar menjaga ibuku dan Nesi. Aku sudah mengirimkan dua orang pasukan yang ditugaskan untuk melindungimu dan istrinya Pak Aslan, Bu Selvia. Dengan begitu kamu tidak perlu takut tak ada yang melindungimu selama aku tidak ada."
Alex menutup mata dan mengikis jarak yang membentang antara mereka berdua. Begitu pula Angel melakukan hal yang sama dengan posisi tubuh yang masih terduduk menyelimuti tubuh. Lalu sepasang suami istri saling bertukar ciuman yang mesra hingga membuatnya lupa diri. Beberapa kali mereka mendesah sampai akhirnya melepaskan tautan di bibir.
"Ayo cium aku sebelum kita kembali bersama setelah misi selesai!" titah Alex menunjukkan wajahnya.
Angel menuruti kemauan sang suami, dia mendekat dan mengecup setiap sudut wajah tampan bergantian. Wajah cantik sang istri mendekat dengan bibir memberikan setiap kecupan pasti sangat Alex rindukan tatkala menjalankan misi penting dari ketua tim PKK. Tanpa rasa ragu, terakhir Angel memberikan kecupan singkat nan mesra di bibir Alex.
"Terima kasih untuk malam ini." Alex tersenyum simpul. "Lain kali pasti aku akan merindukan segala hal tentang kamu. Sekarang kamu tidur yang nyenyak! Besok pagi kamu harus segera pindah ke rumah ibuku!" titahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Attack (Complete)
ActionWarning! Tidak disarankan untuk pembaca di bawah 17 tahun. Konten ini terdapat unsur kekerasan, ucapan sarkatisme, dan konten mature lainnya. Menjalankan misi rahasia, menemui berbagai ancaman dari musuh, sampai konflik keluarga menghampiri seorang...