Setiap orang pasti menginginkan jika acara pernikahannya berlangsung lancar. Kemudian menantikan bulan madu bersama pujaan hati di tempat-tempat liburan nan romantis. Lalu membangun keluarga bersama hingga maut memisahkan. Namun keadaan ini terbalik bagi seorang gadis yang baru saja dinikahi kekasihnya beberapa jam lalu. Gadis yang dimaksud yakni Angel bersama dengan kawanan suaminya dari agen PKK dan kepolisian bergegas menyusul ke sebrang pulau di penghujung timur Indonesia.
Menurut kabar dari pihak kepolisian saat melakukan olah TKP, diduga orang yang membuat kekacauan adalah orang-orang KKB dan anak buah bos migas. KKB ini adalah kelompok bersenjata di Papua yang juga bekerja sama dengan mafia migas di sana, juga merupakan anak buah Pak Edward.
"Angel, beneran kamu mau nyelamatin Alex ke...," Saga kehilangan kata-kata untuk mengungkapkan. "Ini beneran lho, KKB yang itu. Mereka kelompok bersenjata di Papua. Bahkan pernah nyerang ke markas TNI."
"Sudah nggak usah banyak cingcong, Ga! Bukan cuma Alex yang diculik, Pak Robert, Renald, Cleo, dan agen PKK lain juga diculik. Kita ini bawa banyak pasukan dan persenjataan kita lengkap," gertak Aslan.
"Ini bukan masalah pasukan dan senjata kita lengkap, tapi KKB ini terosis, Pak Aslan! Kemampuan mereka dalam berperang bagus. Mereka juga bekerja sama dengan mafia gas juga Pak Edward. Dan-"
"Cukup, Saga! Jika kamu terus bicara seperti itu, bisa-bisa pasukan kita gentar menghadapi musuh," potong pimpinan kepolisian, "kita juga tidak akan melawan mereka dengan pasukan segini. Kita akan bekerja sama dengan TNI. Tapi tujuan kita dengan mereka berbeda. Kita akan selamatkan agen PKK, sedangkan mereka meredam pemberontakan gara-gara KKB pimpinannya Pak Edward."
"Syukurlah, dengan begini kita tidak akan gentar menghadapi mereka. Kita akan pukul mundur musuh-musuh kita," ujar Steven.
"Kalian semua nggak perlu khawatir kita bakalan kalah saing dengan mereka," tambah Fani.
"Iya, syukur lah!" Saga menyandarkan diri di kursi penumpang.
Orang-orang dalam pesawat ikut menghela nafas lega. Suasana yang asalnya tegang berubah ramai ketika bala bantuan siap menunggu di sebrang sana. Untuk mengisi waktu luang selama dalam perjalanan, semua orang berbincang ria, kecuali Angel.
Gadis itu termenung memikirkan bagaimana nasib kekasih pujaannya. Selama seminggu ini, dia terus saja melamun, semangat hidupnya berkurang. Bagaimana nanti jika suaminya tewas dibunuh kelompok bersenjata dan para mafia. Dia tidak akan membiarkan itu terjadi, setelah sampai di sana ia tidak akan pernah berbelas kasih jika sampai Alex kenapa-napa.
"Gel, sudah jangan melamun! Selama masih ada Babang Marcel, kita bakalan selamat," hibur Marcel.
Angel tersentak, dia menoleh menunjukkan mata sendu dan teduhnya. "Aku jauh lebih semangat menjalani hidup jika ada sosok Alex di sampingku."
Marcel terdiam memikirkan semua ucapan Angel. Gadis berparas cantik itu ternyata sangat menyayangi Alex melebihi apapun, begitu pula sebaliknya. Lebih baik dia memikirkan persiapan penyerangan ke markas mafia daripada menggoda istri orang lain.
Perjalanan dalam pesawat sebentar lagi akan berakhir. Pesawat terbang tengah mengarungi angkasa di penghujung timur Indonesia. Lalu menelusuri setiap hutan belantara yang belum pernah terjamah manusia sedikit pun. Selain itu melewati sejumlah rumah adat milik warga sekitar yang tetap mempertahankan budaya leluhur dari nenek moyang. Daerah ini terisolir dari dunia luar. Walaupun ada juga fasilitas negara yang membantu perekonomian masyarakat sekitar.
"Semuanya siapkan senjata! Kita akan sampai sebentar lagi!" titah kepala polisi. Dia bergegas turun dari pesawat, disusul oleh beberapa orang yang siap tempur dengan para pelaku kejahatan. Angel menyeringai lebar, inilah saatnya membalaskan dendam pada anak buah pamannya dan bos mafia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission Attack (Complete)
AksiWarning! Tidak disarankan untuk pembaca di bawah 17 tahun. Konten ini terdapat unsur kekerasan, ucapan sarkatisme, dan konten mature lainnya. Menjalankan misi rahasia, menemui berbagai ancaman dari musuh, sampai konflik keluarga menghampiri seorang...