Chapter 32

11 1 0
                                    

Angel tertunduk lesu menatapi beberapa makanan yang dibawakan oleh pelayan hotel. Beberapa kali ia memarahi pelayan lantaran makanan yang diminta tidak sesuai dengan harapan. Wanita itu teramat ingin menikmati pisang ijo buatan mertuanya karena mengidam. Sedangkan pisang ijo buatan juru masak hotel berbeda rasa.

"Aduh! Rasanya aku ingin cepat-cepat terbebas dari tempat terkutuk ini. Lalu aku pulang ke rumah mertuaku dan ngidam pengen menikmati pisang ijo buatan beliau," gerutunya.

Brak!

Di saat Angel sibuk menggerutu karena keinginan bayi dalam perutnya tidak terwujud, tiba-tiba terdengar suara orang yang mendobrak pintu. Sontak saja wanita itu terkejut lantaran kedatangan sesosok pria berpakaian serba hitam. Tidak lupa juga penutup muka sehingga membuatnya penasaran ingin membuka masker dibalik muka. Selain itu dia jadi agak takut tatkala pria asing mendekat dan berani berbuat macam-macam. Dengan siap siaga ia menyiapkan kuda-kuda juga kepalan tangan yang bisa menghajar kapan saja.

"Jangan dekat-dekat! Saya sudah memiliki suami!" gertak Angel pada pria misterius itu.

Tampaknya si pria misterius tidak mengindahkan gertakan wanita cantik itu. Dia malah makin mendekat sampai-sampai menguncinya di balik tembok. Tentu saja situasi ini membuat Angel panik sampai mundur ke belakang tanpa menyadari sekarang tubuhnya terhimpit antara dinding dan tubuh pria itu. Ketika tubuh wanita cantik menyentuh dinginnya tembok kamar hotel, dia bersiap menendang ke arah perut orang yang mencurigakan.

Gerakan tendangan yang dilakukan Angel ke sekitar paha terbaca oleh pria berpakaian hitam. Tangan kiri pria misterius meraih kaki wanita yang dihimpitnya. Wanita itu makin panik dan beberapa kali menjelaskan bahwa sekarang ia berstatus sebagai istri orang. Dia tidak akan membiarkan pria lain selain suaminya yang hilang entah ke mana berani menyentuhnya.

"Menjauh dari hadapanku! Apa kamu tidak bisa mendengar jika aku ini telah memiliki suami?" tanyanya makin kesal.

"Aku tahu kamu sudah menikah. Tapi, cobalah kamu pandang aku!" Suara pria berpakaian hitam membuat Angel tersentak.

"Enggak! Aku tahu kamu pasti mau menghipnotisku! Jangan harap aku mau menurutimu," tolak Angel tegas.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu."Pria itu menatap sebentar ke arah anak mata wanita di depannya sebelum beranjak.

Jantung Angel sempat berdegup sangat kencang, tatapan mata yang tajam seakan menembus relung hati. Tatapan tersebut sama persis dengan tatapan yang dimiliki suaminya. Dia sangat tahu itu, apalagi selama setahun lebih mengenal sang suami yang hilang entah ke mana. Ada perasaan antara sedih dan terharu tatkala bertatapan dengan pria asing itu.

Kemudian pria berpakaian serba hitam berjalan ke toilet. Sebelumnya dia telah membawa kotak P3K untuk mengobati luka di muka agar menghindari infeksi. Lalu ia muntah sedikit darah lantaran baru saja terkena serangan telak ke arah dada. Rasa sakit pada bagian dada juga sebelumnya telah membuat pria itu sesak nafas. Setelah pulang menyelamatkan Angel pasti secara tidak langsung akan berhadapan lagi dengan musuh-musuhnya.

Angel masih terkejut akan keberadaan pria asing yang tiba-tiba masuk ke kamar hotel. Perlahan-lahan wanita itu berjalan menyusul ke toilet dan tak sengaja melihatnya sedang muntah darah. Dia melihat si pria telah membuka maskar dan jauh lebih terkejut dari sebelumnya. Rupanya dari balik topeng pria berpakaian serba hitam adalah....

"Ka-kamu mau kubantu nggak? Kamu sampai muntah darah," tawarnya panik melihat kondisi pria itu sangat buruk.

"Enggak! enggak usah!" Pria itu menahan tangan Angel yang akan meraih bagian mukanya yang terluka dan mereka saling bertatapan.

"Lho!? Kenapa kamu bisa ada di sini? Bukannya kamu itu...."

"Baru kali ini kamu tahu identitas asliku. Mulai detik ini tolong rahasiakan ini dari orang-orang. Jika tidak, mungkin aku tidak akan selamat lagi."

Mission Attack (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang