part 1

6.6K 263 1
                                    

            Lalisa viorent manoban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

            Lalisa viorent manoban

Semua siswa sudah masuk kelas mereka masing masing untuk mengikuti pelajaran seperti biasanya tak terkecuali bagi lisa

Sialnya,hari ini adalah pelajaran yang paling dia tak suka dari semua pelajaran yang memang dia tak suka,apapun itu dia malas berfikir

"Pelajaran membosankan "

Lisa memutar malas bola matanya menyangga dagunya dengan memutar mutar pulpen hitamnya

"Nah anak anak ada yang mau maju mengerjakan soal didepan? " tanya laki laki berseragam guru rapih dengan kaca mata yang bertengger dihidung mancungnya

Dia mengedarkan pandangannya kemudian melihat lisa yang memainkan pulpennya. Tak memperhatikannya .

"lalisa " mendengar namanya dipanggil lisa pun mengalihkan pandangannya kelaki laki itu yang bernama ranto

"Kamu maju sekarang "lisa menoleh kesamping kanan dan kirinya kemudian menunjuk kedirinya sendiri dengan pulpen

"Iya kamu sekarang maju "

semua mata tertuju pada lisa sekarang, berbeda dengan orang yang sudah pucat pasi takut ditunjuk,lisa hanya santai menatap soal didepannya dengan wajah polosnya

Satu detik

Dua detik

Beberapa detik lisa menatap soal semua orang sudah menatapnya

"Nungguin yah " ucapnya seraya menyeringai lebar seakan tak bersalah membuat semua orang menjatuhkan dagunya

sedari tadi mereka menunggu sementara lisa masih bisa bercanda

"LALISA " bentak pak ranto

"Iya pak "

"Cepat maju kesini dan kerjakan soal pak guru "

"Nggak bisa pak " jawabnya santai membuat pak ranto naik pitam melihat lisa dengan wajah santai

"Bapak bilang kamu maju kedepan!coba dulu,jangan bilang nggak bisa sebelum mencoba !"

Lalisa menurunkan bahunya malas, melangkah maju kedepan kemudian mengambil spidol

menatap soal matematika didepannya yang sama sekali dia tak mengerti

"Jawab sebisa kamu nanti bapak bantu kamu "

Sebisa kamu ,oke lisa menulis sesuatu dipapan tulis kemudian menyingkir membiarkan orang melihat apa yang dia tulis

Semua murid sudah menahan tawa sementara pak ranto sudah naik pitam melihat wajah lisa tak percaya apa yang dia tulis hanya huruf  "x"

             💤

Saat ini dia berada diruang bk. Hening tak ada yang bicara namun tatapan bu sandra lisa tahu tatapan itu menyeramkan tapi dia sudah terbiasa baginya tatapan itu

dia sudab kebal

Lisa memainkan jarinya menunggu bu sandra memulai bicara dipandangnya busandara yang kini tengah memegang pelipisnya

"Saya sudah tidak tahu lagi apa pemikiran kamu lisa,sudah berkali kali kamu kesini apa nggak bosan kamu kesini "

"Ya nggak lah bu,kan ada ibu "

"LALISA "

"Iya bu " sahut lisa tersenyum semanis mungkin

"Kamu masih bisa senyum disituasi kaya gini "

"Senyum kan ibadah bu " ucapnya bu sandra menyenderkan punggunya tak percaya gadis didepannya masih sama entah apa hukuman yang pantas untuk membuatnya jera

"Kamu tahu kesalahan kamu ?" Lisa menggeleng polos yang langsung mendapat tatapan tajam bu sandra dengan dekat sementara,Lisa hanya menyeringai

"Kamu nggak tahu kesalahan kamu apa ? " tanya bu sandra kembali yang mendapat anggukan dari lisa

"Kamu ...kamu tadi tidak menjawab pertanyaan pak ranto dengan benar dan tidak memperhatikannya dengan guru guru lain pun kamu begitu. Kamu itu kan pelajar lisa tugas kamu ya belajar "

"Siapa yang bilang saya dosen bu "

"LALISA " bentak bu sandra kembali mendengar jawaban lisa

"Maaf bu "

"Kenapa kamu cuma menjawab pertanyaaan pak ranto dengan huruf x ?"

Lisa melepas sandaran punggungnya
"Ya karna saya nggak bisa bu,orang itu yang jujur bu "

"Ya kamu kan harusnya usaha dulu "

"Ya percuma bu kan saya beneran nggak bisa dan kata pak ranto kan,sebisa saya bu nah itu udah saya jawab sebisa mungkin "

Bu sandra memegang kepalanya yang terasa berat melihat kelakuan salah satu muridnya yang tak pernah mendengarkan perkataan gurunya

kali ini apa hukumannya

Dia tak kapok kapok membuat keributan walaupun sudah mendapat hukuman berkali kali rasanya tetap saja anak ini tidak akan berubah

              💤

"Lisa " panggil seseorang membuatnya menoleh kebelakang dilihatnya laki laki bertubuh atletis mengejarnya yang tak dihiraukannya

lisa melangkah menulikan telinganya

"Lisa "

" lisa tunggu " tangannya dicekal oleh laki laki yang sama sekali dia tak suka dan segera dia tepis

"Apa ?"

"Lo lakuin hal apalagi sampe dipanggil sama bk "

"Bukan urusan lo " ketusnya kemudian melangkah pergi namun dicekal kembali

kalo saja dia sekarang tak dihukum dia akan menghabisi laki laki didepannya tapi sayangnya, dia sedang dihukum kali ini dia tak mau hukumannya bertambah hanya karena laki laki didepannya

"Lepasin tangan gue " tanpa basa basi laki laki itu melepas tangan lisa

"Gue ada lomba basket hari ini, gue harap lo bisa datang nanti "

"goodluck yah tapi sori,gue nggak bisa . sibuk! " ketusnya

"Lis..."

"Eh somi " mendengar nama somi  bam bam menoleh

dilihatnya tak ada somi,dia kembali memalingkan pandangannya kelisa namun dia sudah tak ada disana. Dia pergi berlari melesat jauh didepannya.

Gadis berambut panjang berponi itu yang dia sukai selama dua tahun,sejak pertama kali masuk sma seulki namun berbeda dengannya lisa tak memyimpan perasaan apapun terhadapnya

Happy readings

swag manoban [hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang