Yoongi berusia lima belas ketika dia menyadari salah satu kesadaran terbesar dan paling penting dalam hidupnya.
Dia tidak yakin apa yang harus dipikirkannya untuk itu. Dia belum pernah memikirkan itu sebelumnya, lebih berkonsentrasi pada—Well, apapun yang pernah disukainya kembali pada saat dia lima belas tahun.
Kesadaran akan dirinya yang mendapati bahwa dia menyukai pria.
Atau lebih spesifik---
Dia menyukai Taehyung. Teman terbaiknya.
Dia bahkan tidak yakin pada poin ini.
Taehyung yang akan selalu membawakannya sekantung strawberry yang dilapisi dengan gula. Laki-laki lebih muda yang selalu tersenyum bahkan ketika dia mendatangi Yoongi bersama memar pada seluruh kulit kecupan mataharinya yang indah.
Di waktu-waktu seperti itu, Yoongi berharap untuk langsung menuju tempat Taehyung dan memukul pria sialan yang Taehyung sebut ayah.
Ayah Yoongi pernah mencobanya sekali. Dia pulang ke rumah dengan amarah dan mabuk, meneriaki hal-hal serta memberitahu Yoongi bahwa dirinya adalah sebuah kekacauan yang menyedihkan.
Yoongi memegang kembali kata-katanya sendiri yang berapi-api, membiarkan si pria tua gila berteriak-teriak bodoh. Tapi, ayahnya ingin sebuah reaksi keluar dari dirinya lantas dia menempeleng Yoongi melintas tepat di pipi.
Tamparan itu menyengat, membuat tangisan terasa menusuk-nusuk pada pembuluh air mata dan membuatnya tersandung lalu jatuh di dipan.
Ibunya menjerit dan berada di antara keduanya, memohon serta mengemis agar mereka berhenti. Yoongi, dari di mana dirinya berlutut pada dipan, melihat pria itu menggenggam ibunya di leher dengan kasar.
"Menjauh dari dirimu sendiri, jalang gila."
Dan itu adalah di mana Yoongi harus menghentikannya. Ingin menaruh sebuah akhir untuk semua siksaan ini. Dia bangkit dan mendorong ayahnya ke bawah lantai, melempar sebuah pukulan di hidungnya serta menendang perutnya.
"Kalau kau sekali saja menyentuhnya, aku bersumpah aku akan membunuhmu." Dia menggeram, dan melempar pukulan lain hanya untuk memperjelas poinnya.
Ayahnya tidak pernah lagi berani menyentuh ibunya, namun dia selalu memilih berkelahi dengan Yoongi.
Lantas, Yoongi belajar untuk menyembuhkan dan menyembunyikan banyak goresan luka. Melakukan hal yang sama pada Taehyung merengkuhnya ke dalam lengan kurusnya di malam hari, jauh dari teriakan dan pukulan.
Itu terjadi ketika ulang tahun Taehyung yang ke-empat belas, di pertengahan malam di hari Desember yang membeku hingga Yoongi melihat Taehyung dalam cahaya yang berbeda.
Itu adalah di bawah langit yang dipenuhi bintang-bintang dan bulan kelabu sampai Yoongi menatap Taehyung yang sedang melahap sepotong kue murah yang Yoongi berikan padanya sebagai hadiah ulang tahun.
Itu ada di sana hingga Yoongi merasakannya; dia merasakannya dalam setiap ketukan dari jantungnya dan pada tepian paling dalam dari pikiran kesepiannya.
Dia menyadari dia menyukai Taehyung.
Bahkan mungkin mecintainya.
Bintang-bintang itu mengecup Taehyung, Yoongi berharap mereka adalah dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
єχρℓσѕιση
Фанфик❝I smoke and see stars explode.❞ Min Yoongi × Kim Taehyung ______________________________ Indonesian translation Original story © Beyondthesuga //20200422//