t

283 19 0
                                    

Yoongi kini sedang di perpustakaan.

Dia tidak yakin mengapa dirinya memutuskan untuk mengambil resiko berada di dalam bangunan yang hening dan luas. Dia terkejut ketika seorang wanita tua di depan tersenyum padanya.

Wanita itu tidak menyipitkan mata padanya dalam ketidakpercayaan saat beliau melihat jeans ketat robek-robek dengan hoodie hitam dan tindik yang mendekorasi telinga Yoongi.

Yoongi berharap orang-orang akan tersenyum padanya lebih seperti itu.

Taehyung tidak diizinkan untuk menemuinya, ibunya melarang anak yang lebih muda berkunjung atau sekedar melihat yang lebih tua.

Ibu Taehyung memberitahunya bahwa pemuda itu hanya membawa masalah dan rasa sakit tersebut terasa di sekeliling Yoongi.

Yoongi berpikir bahwa ia mengatakan itu karena dia tahu apa yang sedang terjadi dalam rumah Taehyung, mengira bahwa dia akan melakukan hal yang sama persis terhadap Taehyung.

Sebuah kebohongan, sebab Yoongi justru akan membunuh siapapun demi Taehyung.

Yoongi menemukan sebuah meja kosong dalam salah satu sudut-sudut gelap yang tersembunyi dari penglihatannya. Di luar sedang berawan dan meskipun musim dingin sudah berakhir, dia masih bisa merasa bisikannya berlama-lama di dalam udara.

Untuk beberapa alasan tidak diketahui, Yoongi merasa aman dan hangat. Sesuatu yang hanya dirinya rasakan saat dia sedang melayang tinggi atau saat Taehyung sedang di dekatnya.

Dia membuat dirinya sendiri dikelilingi oleh buku-buku yang menceritakan cerita dari pria dan wanita yang membuat upaya untuk bertahan atau bagaimana sebuah pasangan jatuh cinta meskipun kelimpungan yang itu akan menciptakannya di sekitar mereka.

Yoongi memilih sebuah buku acak, bahkan tidak melihat pada sampul maupun judul. Hanya mengambilnya dan duduk ke bawah, dia hanyut dan dunia hanya polesan gelap baginya, namun Yoongi tetap membaca bagaimanapun juga.

Itu adalah separuh jalan ke dalam buku yang kemudian Yoongi mulai memikirkan hubungan dirinya dan Taehyung.

Mereka bukan kekasih. Mereka bukan teman pula. Yoongi pikir mereka hanya dua makhluk yang saling menyayangi.

Apakah cinta mereka terlarang? Akankah itu melukai dan menciptakan hal ganjil yang akan berakhir dengan brutal dalam tragedi?

Yoongi tidak mampu mengatakan apapun tentang itu, hanya mendudukkan buku itu ke tempatnya dan meninggalkan perpustakaan dengan terburu-buru.

Dia membuat persendiannya bekerja cepat, bergetar dalam kecemasan sebab teriakan menjadi lebih kuat, langkahnya semakin berat, napasnya tidak terkecuali.

Yoongi membenci perasaan ini. Namun dia menyukainya juga. Pergi di melampaui waktu-waktu, menikmati momen tersebut untuk terlalu sedikit atau terlalu lama.

Dia pikir bahwa membenci dan mencintai sesuatu adalah baik-baik saja, karena pada akhirnya mereka merupakan hal yang sama.

Benar?

Dia mengambil sebuah isapan dari obat-obatan, mendapati dalam cara bahwa badannya tersentak dan dia mampu merasakan selain perasaan kemalangan ini.

Langitnya dipenuhi dengan bintang-bintang yang terlampau banyak malam ini, menyinari cahaya lemah mereka sejak kawan mereka, rembulan, bersembunyi di balik ruang angkasa tebal gelap.

Sebuah biola menghancurkan kord-nya.

Satu bintang lain meledak.

єχρℓσѕισηTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang