Itu terjadi bahwa melakukan seks seharian adalah sebuah cara cepat untuk membuat waktu berlalu.
Sebelum Yoongi menyadarinya, rembulan sudah memanjat jalannya untuk mencerahkan kegelapan dunia, bintang-bintang muncul keluar untuk menyinari di atas dengan itu.
Yoongi melempar lengan panjangnya ke atas dadanya dan kemudian hoodie yang kusut, tersenyum ketika wewangian Taehyung singgah di dalam pakaian. Dia memakai sepatunya dan meraih kunci mobil.
Merokok dan melayang tinggi tidak ada di mana-mana untuk dilihat di dalam pikirannya. Taehyung mengikutinya keluar dengan cepat, menyelipkan bawahan baju ke dalam jeansnya dan membungkus syal dengan erat di sekitar leher untuk menjaganya tetap hangat.
Dia melambaikan tangan sarat sebuah perpisahan untuk si petugas, orang yang sama dengan malam terakhir. Dia agak terkejut bahwa polisi belum menangkap mereka karena telah mencuri mobil ayahnya atau mendapatkan panggilan telepon apapun.
Di luar, Yoongi sedang menatap ke arah langit. Dia tersenyum saat menyadari kehadiran Taehyung dan kemudian keduanya melompat masuk ke dalam mobil.
Tangan dingin Yoongi menyalakan mobilnya dan milik Taehyung yang kebas menempatkan pemanas mobil untuk menghangatkan mereka.
Itu adalah sebelas lebih seperempat dan Taehyung meraih kursi belakang di mana masih terdapat beberapa botol bir tersisa.
Yoongi tidak mengatakan apapun, sebagai gantinya mendapatkan dirinya sendiri putung rokoknya dan sekali lagi memberikan itu agar Taehyung sulut untuknya.
Mereka memutar musik dari biola dan piano, saat ini drum dan sebuah gitar bermain di latar belakang.
Yoongi membuat kabutnya menjauh dari jalan, menatap naik pada bintang-bintang di langit, satu meledak, lalu yang lainnya, lalu satu yang lainnya, hingga mereka mulai menghilang seperti magis di hadapan matanya. Hembusan setelah hembusan dari gulma melekat dengan sendirinya pada inti jiwa Yoongi dan ampasnya yang tidak diperlukan dikeluarkan.
Yoongi sangat terpesona dengan bintang-bintang yang meledak hingga dia melupakan dia sedang mengemudi dan melihat truk itu dengan terlambat.
Semua yang Yoongi dengar adalah sebuah teriakan dari 'Yoongi!' dan kemudian sebuah pukulan keras, sebuah tabrakan dari besi terhadap besi membentur dan pecah.
Itu menulikan dan membutakan, kepalanya berputar dalam lingkaran dan asap mengaburkan visinya. Yoongi tidak sadar jika itu adalah di dalam pikirannya atau jika itu adalah nyata.
Ada banyak darah di mana-mana, Yoongi tidak tahu milik siapa itu, kaca tersebar di seluruh sekelilingnya, ada sebuah denyutan di kepala depannya dan sesuatu yang tebal dan hangat menetes turun dari keningnya, meluncur turun ke lehernya.
Sesuatu mulai terbakar, bau alkohol, gas, dan api membentrok dengan satu yang lainnya. Tangan milik Yoongi terasa hangat, dan segalanya memburam dan berkabut.
Dia melihat sebuah tubuh tidak bernyawa di sampingnya, mendengar teriakan lebih seperti di rumah. Mobilnya menjadi lebih panas, dia merasa seperti dia sedang di dalam api, peparunya tidak mampu bernapas. Segalanya menjadi berat dan kabur, di mana dia berada.
Netra milik Yoongi berdenyut menutup perlahan, surai coklat berantakan dalam pandangannya dan saat dia menutup matanya, kehilangan dirinya sendiri pada panasnya api dan ketinggian dari gulma yang masih di dalam sistemnya, Yoongi mampu melihat bintang-bintang yang pernah bersinar dengan terang.
Lubang itu sudah menelan segalanya, meninggalkan hanya sebuah tiupan tak berarti.
Dan surai karamel yang berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
єχρℓσѕιση
Fanfiction❝I smoke and see stars explode.❞ Min Yoongi × Kim Taehyung ______________________________ Indonesian translation Original story © Beyondthesuga //20200422//