Mereka berhenti di sebuah motel tua, Taehyung tersenyum manis pada wanita di depannya. Dia berpura-pura mereka berdua adalah pasangan suami pertengahan dua puluhan yang tersesat di jalan mereka untuk mengunjungi keluarga mereka. Itu lucu bagaimana wanita tersebut mempercayai itu semua, apakah karena senyumannya yang bagus untuk berbohong?
Yoongi menyeringai ketika Taehyung kembali keluar dengan sebuah kunci menggantung di jari telunjuknya. Dia mencumbunya hingga Taehyung dapat menyesap di atas lidah beratnya gulma apak dan sedikit saja di sana membayangkan Yoongi.
"Ayolah, mari melakukan sedikit kesenangan, Taehyungie." Yoongi hanya memanggilnya begitu ketika dia tengah merasa bahagia, bahagia yang sebenarnya.
Itu membuat sebuah senyuman nyata terdapat di bibirnya dan dia membiarkan Yoongi mendorongnya ke arah pintu dan bercumbu bersamanya. Pikirannya melayang ke atas awan kesembilan ketika dia membiarkan Yoongi mengambil kontrol.
"Tempat tidur ... Hyung. Sekarang!"
Yoongi membuka pintu dengan kunci, menutupnya rapat-rapat di belakangnya saat dia jatuh turun dengan Taehyung di atas tempat tidur bau dan telah rusak.
Tetapi, keduanya bahkan tidak menyadari itu. Taehyung terlalu sibuk melepas kancing jeans Yoongi dan menyelipkan sebuah tangan menyentak kasar pada kulit yang hangat. Yoongi mendesis dan menggigit lembut di atas kulit bayi lembut milik Taehyung.
"Kau sangat baik untuk Hyung, baby. Selalu sangat baik untukku." Yoongi mampu melenguh di antara desahan.
Taehyung menekan lebih kuat dan menggeser kepalanya untuk mencium Yoongi, membuatnya melupakan teriakan di dalam pikirannya dan pikiran konstan bahwa satu-satunya solusi untuk melupakan semua hal di sekitarnya adalah mengambil obat-obatan.
Yoongi menggeram keras ketika dia datang, peparunya memberat dan pipinya bersemu merah muda.
Dia menatap Taehyung dengan pupil lebar sesak napas dan tersenyum padanya dengan imut, menekan sebuah kecupan polos untuk Taehyung.
Yoongi mengembalikan kesukaannya, tangannya lebih lemah lembut dari pada kecepatan kasar Taehyung dari sebelumnya.
Taehyung menangis dan mendorong dirinya sendiri ke dalam genggaman erat milik Yoongi. Menjadi sulit saat Yoongi mendaratkan kecupan manis yang lain.
Langkahnya sangat penuh cinta hinggan membuat Taehyung menangis, tangannya dengan putus asa memegang wajah Yoongi ketika dia turun dari ketinggian-nya, mengernyit saat Yoongi terus menyentak meskipun bagaimana sensitifnya dia sekarang.
"Aku mencintaimu, Taehyung, Kau mendengarku. Aku akan selalu mencintaimu, baik."
Taehyung mengangguk dan menangis lebih keras, mencium Yoongi dan menunjukkan seberapa banyak dia mencintai yang lebih tua. Itu selalu menjadi Yoongi, selalu.
Yoongi menciumnya kembali hanya sebagai penegasan, bintang mungil tampil di netranya dan menghilang ke dalam asap. Lubang itu terus menghisap.
KAMU SEDANG MEMBACA
єχρℓσѕιση
Fanfiction❝I smoke and see stars explode.❞ Min Yoongi × Kim Taehyung ______________________________ Indonesian translation Original story © Beyondthesuga //20200422//