2

54 7 1
                                    

Zona Galaksi-Bangsa Agree

Ctarrr!!
Ctarr!!

Suara cambuk menggema di sebuah ruangan

"Paula! kau sungguh memalukan bangsaku! bagaimana bisa putri seorang kaisar tidak bisa menggunakan tenaganya? tidak bisa diandalkan."

Paula merunduk, sesak yang ia rasakan, apa yang akan terjadi nanti? oh God

"Aku akan memberikanmu hukuman!"
ucap kaisar itu dengan mata biru yang menyala. Pertanda ia sedang marah

Paula menatap Ayah tirinya dengan sendu, lebih baik ia disiksa, dicambuk, bahkan lebih baik ia mati, menyusul bunda nya.
Bunda yang sangat ia rindukan

Gladys tersenyum licik. Dia sangat iri pada Paula karna ia lebih cantik dari dirinya. Walaupun ia lemah Paula memiliki mantra sihir yang hebat, Paula lemah pada hal fisik, penyakit kutukan yang ia dapat membuat dirinya diasingkan, bahkan wajahnya pun terlihat sangat pucat.

"Apa hukuman yang layak untuk adik tiri yang lemah ini Ayahanda?"

"Aku akan membawa dia ke bumi, tempat manusia berada, disana terdapat seorang gadis yang mempunyai keturunan Agree. 17 tahun yang lalu Panglima Tristan berhubungan dengan manusia, itu sangat melanggar hukum alam. Ketika ia mempunyai anak kelak, anak tersebut mempunyai kekuatan yang sangat kuat, dia  tega membunuh, sama seperti iblis.
dan yang membunuhnya akan mendapatkan kekuatan tersebut, serta memebuat bangsa Agree menjadi lebih sulit untuk dilawan, karna kita penyihir, kita susah untuk malawan musuh yang mempunyai kekuatan serta fisik yang hebat." pungkasnya

Gladys tertarik, tentu saja! dia memang sangat tamak. dia ingin dia saja yang selalu nomor satu, dia bahagia melihat Paula yang selalu menderita.

"Ayah, bagaimana jika aku saja yang ke bumi? biarkan upik abu ini dicambuk atau dipenjara bawah tanah, kutukan itu akan selalu membuat Paula lemah walaupun ia terus belajar bela diri."

Kutukan itu....

"Tidak bisa putriku, bukankah kau sudah jauh lebih hebat dibandingkan dia? lebih baik kau berdandan dan mempercantik dirimu suapaya Pangeran menyukaimu."

"Baiklah Ayahanda aku akan ke bumi, aku akan menyelesaikan tugas itu, maafkan aku yang telah menjadi upik abu diantara kalian"

ini tidak adil, salah apa dia selama ini? hanya kutukan itu pantaskah dia diperlakukan buruk layaknya sampah?

Paula berdiri meninggalkan ruangan tersebut, keberangkatan ke bumi nya besok pagi, ia harus bersiap-siap.

"Ck! tidak bisa dibiarkan, aku akan ikut dia ke bumi, aku tidak akan membiarkanya terluka." Ucap Kenzie

•••••
pukul 00:20

Sayap indah nya itu mendarat disebuah tempat,sunyi,gelap,dan menakutkan.

Paula telah sampai di bumi, tempat manusia-manusia hidup. Ini bertama kalinya ia bertemu dengan manusia yang sesungguhnya.

Ia hanya mengenakan baju hanfu putih polos dengan corak burung merpati yang hampir menyentuh lantai. rambutnya masih disanggul dengan jepit rambut bulu berwarna putih membuat ia terkesan sangat manis.

Sambil berjalan tertatih, ia melihat keselilingnya, tempat nya sangat sepi.

grepp!!!

"Siapa kalian! lepaskan aku!"
Mereka semakin memberontak, memaksaku untuk masuk kedalam... ah ntah benda itu ada roda, tetapi kenapa di tutup dengan besi? siapa yang menjalankanya? kemana kuda nya?

Ah kenapa aku jadi memikirkan itu?!

"Hei pak tua! lepaskan aku! bundaa tolong aku bundaa... aku takut!"

Ia hanya bisa meminta tolong, percuma saja jika ia menggunakan mantranya.
Ayah nya melarang dirinya untuk menggunakan mantra itu di bumi. tentu supaya orang lain tidak mencurigainya.
Katanya supaya aku tidak mati sebelum misi itu selesai.

Sangat kejam.

"Berisik! lo bisa diem gak sih?!" ucap seorang pemuda tersebut

"Lepaskan! lepaskan, kumohon lepaskan aku!"

"aarggghhhh!"

Aku terkejut! tiba-tiba saja ada seorang wanita menggunakan baju serba hitam. Ia berjalan dengan cepat kemudian menghajar kawanan lelaki tersebut.

Aku masih menganga disana, lihat! dia telah mengeluarkan pisau nya. tanpa menunggu lama ia memenggal kepala lekaki tersebut, tidak hanya itu ia juga mencolek matanya, katanya matanya tidak bagus.

Oke baiklah jangan takut! ia membantumu, tapi.. bagaimana jika aku menjadi korban selanjutnya?
Ia sama seperti Xiaying, Iblis di bangsaku

Kejam.

Tidak punya belas kasih.

•••

TANIA POV

Malam itu, malam yang sangat dingin, angin berhembusan kesana kemari seolah-olah bingung mencari jalan pulang. Seorang gadis baru saja akan kembali ke rumahnya, tempat dimana iya seorang diri, bukan bukan dia broken home karena tidak diurus oleh ibunya, dia hanya suka sendiri .

"Lepas kan, kumohon lepaskan aku, jangan sentuh aku, pergi kalian!" teriak seorang gadis yang terus meronta-ronta

"Arghhh" gadis itu berteriak sangat kencang

"Minggir Lo semua, jangan ganggu dia" ucap seorang gadis, yang menggunakan pakaian serba hitam, dengan kilat mata yang membuat semua orang merasa, merinding melihatnya.

"Mau jadi sok jagoan Lo hah?!" Seru salah satu dari mereka, sambil menatap nyalang sosok didepannya itu
Sosok di hadapannya hanya membalas dengan senyum smirk andalannya.

"Lo harus siap mati"gumam sosok itu dengan sangat mengerikan

Bugh

Bugh

Srakkkk

Sreshhhh

Tinjuan dan juga, tusukan pisau lipat yang sangat tajam terdengar oleh Indra pendengaran,sosok itu tersenyum sangat senang begitu menikmati hasil karyanya.

Srahhhhh

Tiba-tiba terdapat kepala yang menggelinding begitu saja, sosok itu mendekat sambil berbisik tepat dikepala yang sudah terpisah dengan badannya.
"welcome to hell baby".

Setelah nya terdapat suara tawa yang sangat sangat mengerikan, suara itu berasal dari sosok yang berbaju serba hitam tersebut

"Matanya jelek, gak bagus buat gue jadiin koleksi,cuihh manusia tidak beguna" katanya sambil menendang kepala tersebut.

Gadis yang tadi, hanya bisa diam dia bingung harus bagaimana, ini bukan dunia nya ia tidak mengerti, tapi dia dengan beraninya mendekat ke arah sosok tersebut.

"Te te ri ma kasih, kau sudah menolongku" ucapnya gagap mungkin karena takut dengan sosok di hadapannya ini.

Hey dia seorang gadis tidak sepatutnya berprilaku layaknya seorang mafia atau lebih tepatnya psikopat.

"Gak usah lebay, Lo mau kemana? Ayok gue anter"

"Aku tidak tahu, aku tidak mengenal tempat ini, ini bukan dunia ku" jawab gadis tersebut.

"Bahkan aku bingung aku akan tinggal dimna, karena aku tidak tahu apa-apa soal dunia ini" lanjutnya.

"Emang lo dari mana?" Tanya sosok tersebut .

"Kau tidak akan percaya dengan ucapan ku, aku berasal dari mana" jelas gadis itu.

"Terserah Lo aja, maunya gimna gue gak ngerti" ucap sosok serba hitam tersebut, lalu berjalan pergi.

"Tunggu, boleh aku ikut dengan mu?" Tanya gadis itu dengan nada bergetar.

"Yayayyaa serah lo" ucap sosok itu.

"Kenalin nama aku Paula Guerra Alvarez, nama mu?".

"Tania Ruiz Radena" ucap sosok itu sambil berlalu pergi.

Yaa mereka, mereka gadis, yang bukan seperti gadis biasanya.
Pada malam itu, persahabatan yang terjalin di antara mereka dimulai.

AMISTAD√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang