Tania melangkah kan kakinya ketaman belakang sekolah di sana jarang terdapat murid, karena beritanya di sana horor. Tapi tidak bagi Tania toh jika memang begitu dirinya bukannya salah satu dari mereka:v
Tania duduk di bangku taman. Memejam kan matanya, menyenderkan punggungnya pada senderan bangku taman. Tania menikmati angin yang begitu semilir terasa.
"Woy!" Seru seseorang dari belakang, seraya menepuk pundak Tania.
"Ck, Lo lagi mau apa lagi sih lo!" Seru Tania dengan tidak suka, Tania sudah tidak lagi menyenderkan punggungnya pada bangku taman.
Sosok yang mengejutkan Tania duduk di samping Tania dengan senyum manisnya
"Ya elah gue cuma mau disini aja sama Lo, nemenin Lo siapa tau Lo ma bunuh diri kan" ucap sosok di samping Tania, seraya tertawa.
"Garing" ucap Tania kembali menyenderkan tubuhnya.
Kenzie terkekeh. "Tania, Lo tau siapa yang ngebunuh Bella? kenapa gue yakin kalo ini ada hubungannya sama Paula ya emmm maksut gue Guerra"
"Gue yang bunuh" ucap Tania santai
"Hahaha mana mungkin! ngaco Lo" Ken tertawa terbahak- bahak sambil sesekali melihat wajah Tania
"mana mungkin Tania yang
membunuhnya, tapi bisa jadi sih tapi sudahlah" batin Ken.Tania tidak membalasnya gadis itu malah menutup matanya
Keduanya sama-sama terdiam membuat keadaan sedikit awkard
Suara Ken memecahkan keheningan
"Tania" panggil Ken"Hm" jangan di balas deheman oleh Tania
"Lo beneran bunuh Bella?" Tanya Ken serius pada Tania
Gadis itu berdecak. "Ya enggak lah bodoh, Lo kok percayaa sama apa yang gue bilang" ucap Tania sambil tertawa, lihat bukan bahkan bersama Ken Tania bisa tertawa hal yang sungguh tidak mungkin.
Tania bukannya tidak ingin mengakui, ia hanya takut kalau Ken tau yang sebenarnya. dan Ken akan menjauhi nya, entahlah Tania tidak ingin Ken seperti itu
ia benat-benar nyaman dengan Ken
"Tania, kok gue serem ya malahan denger ketawa Lo, mirip setan Lo malahan" ucap Ken selanjutnya keduanya tertawa bersama di bawah teriknya matahari.
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang memperhatikan mereka berdua dibalik pohon, ia pun tersenyum
"Akhirnya Lo nemuin orang yang buat Lo bahagia Tania, gue harap Lo bisa trus bahagia" batin sosok tersebut, langsung melenggang pergi meninggalkan 2 orang yang sedang di mabuk cinta.
Tania dan Ken berjalan beriringan di koridor sekolah, saat mereka sedang bercanda ria tadi, tiba-tiba bel istirahat berbunyi, keduanya memutuskan untuk ke kantin. karena keduanya yakin sahabat mereka sudah menunggu mereka disana
Selama perjalan banyak yang memandang mereka dengan, kagum, iri dan lain sebagainya
Couple goals banget sihh
Cocok banget
Satu ganteng satu cantik
Anaknya jadi kaya apa nanti
Ihh so sweet
Keduanya tidak merespon tapi siapa sangka sebenarnya jantung mereka seperti berolahraga, Ntah lah karena apa.
Sesampainya di kantin mereka langsung di sambut oleh sahabat mereka.
Tania duduk di bangku yang masih kosong begitupun Ken, lelaki duduk di samping Tania
KAMU SEDANG MEMBACA
AMISTAD√
Teen FictionBagaimana kisah tentang dua orang bersahabat yang berbeda dimensi? Tania yang pemberani mempunyai sifat psikopat bagaikan iblis dan Paula sosok gadis yang lemah, serta wajah yang selalu pucat mereka saling melindungi namun, dibalik persahabatanya te...