3

36 5 1
                                    

Sreekkk

"Tania ayo bangun!, kau tidak ingin sekolah?"

"Enghh, iya nanti Raa, gue ngantuk banget" jawab Tania sambil menarik selimut,untuk menutupi wajahnya yang terkena sinar matahari.

"Tidak!, ayo atau akan ku tinggal hm?!" Tania pasti tidur larut malam, tentu saja ia tau alasanya apa, bukan karna membaca novel atau menonton drama korea, bukan. belajar? mana mungkin! Tania sudah pintar walaupun ia tidak belajar.

"Tania sudah kubilang jangan terlalu banyak membunuh orang, bahkan mereka tidak memiliki salah terhadap mu".

Guerra sudah paham dengan tingkah laku sahabatnya yang satu ini, bahkan ia sudah tidak heran dengan Tania yang selalu pulang dengan keadaan penuh dengan darah.

Pada malam hari atau bahkan pernah Tania pulang pada dengan membawa beberapa bola mata yang tentu saja dengan keadaan yang membuat orang-orang bertanya-tanya.

Baju dengan penuh darah, kantung plastik yang tampak aneh, untung saja Tania pulang dini hari jadi tidak terlalu banyak orang.

"Era udah gue bilang kan, gak usah formal kalo ngomong sama gue, gue eneg dengernya, dan satu lagi membunuh adalah hobby gue" ucap Tania sambil bangun dan berjalan ke arah kamar mandi.

Tania segera bangun bukan karena Tania takut datang terlambat, atau tidak boleh masuk karena datang terlambat, karena apa satpam takut dengan tatapan Tania, dan ucapan Tania seolah ucapan dan tatapan gadis itu mutlak tidak bisa dibantah, Tania hanya malas saja mendengar ocehan sahabatnya itu.

Guerra atau yang biasa Tania panggil era, hanya Tania yang berhak memanggilnya dengan sebutan era, karena kalau sampai ada yang memanggil Guerra dengan sebutan era selain dirinya,maka ucapkan lah selamat datang ke mereka.

Karena gadis itu akan membuat hidup nya menjadi tidak tentram, sosok pendiam di hadapan semua orang, tapi tidak dengan Tania, gadis itu akan menjadi gadis yang sangat cerewet mungkin kalau ada dari bangsanya yang melihatnya pasti akan terheran-heran.

Guerra bahkan terheran kenapa ia bisa seperti itu.

"Yayayya terserah kau saja Tania, aku hanya bosan selalu membangunkan kerbau tidur seperti mu" ucap Guerra sambil berlalu ke arah meja makan

"hm bacot"

Guerra paham, sangat paham pada saat ini mood Tania dalam keadaan tidak baik.

Karena seperti ini Tania kalau dia sedang dalam keadaan tidak baik, selalu melampiaskan nya pada siapapun, Tania biasanya akan bercanda sekali-kali dengannya tapi kalau dia dalam keadaan tidak mood.

Guerra tidak berani mendekat.

••••

Mulai hari ini, Guerra bersekolah untuk pertama kali selama hidupnya.

Di Kerajaan tidak ada sekolah seperti dunia manusia. Disana diajarkan tentang berprilaku terhadap yang lebih tua, belajar mantra, menggunakan pedang, dan lain-lain.

Tapi.. ini akan menjadi pengalaman terindah untuknya. Berkat sahabatnya, Tania. ia bisa jauh bahagia daripada masalalunya.

•••
Sebuah mobil melesat dengan kecepatan di atas rata-rata. Lamborghini Gallardo mobil mewah yang sangat di idamkan oleh kebanyakan orang.

Siapa sangka di dalam sana terdapat dua orang siswi yang masih SMA. Tania Ruiz Radena dan juga Paula Guerra Alvarez.

Tentu saja yang mengemudi Tania sang queen bee, Guerra? Jangan tanyakan bagaimna kondisinya saat ini, Guerra terlihat biasa saja, karena Guerra sudah terbiasa, terbiasa dengan tingkah Tania, yang seperti ini, dengan santai nya Guerra memainkan benda persegi yang digunakan sebagian orang untuk berkomunikasi, sambil bersenandung ria Guerra menikmatinya.

AMISTAD√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang