"Nah Namjoon-ah, appa dan eomma pergi kerja dulu. Kamu jangan nakal. Patuhi apa yang Papa Bang bilang padamu ya"
Anak laki-laki bernama Namjoon itu mengangguk. Ia mencium pipi kedua orang tuanya lalu tersenyum.
"Sihyuk-ah maaf merepotkan, tolong jaga Namjoon. Aku terlalu tidak tega meninggalkannya di rumah sendirian"
Yang dipanggil Sihyuk tersenyum ramah. Ia mengangguk, lalu tangannya terangkat untuk mengusap lembut pucuk kepala Namjoon.
"Astaga Jae, kau tidak perlu meminta maaf setiap kali kemari dengan Namjoon. Aku sangat senang dikelilingi anak-anak. Lagi pula dormku jadi tidak sepi jika ada mereka" Ucap Sihyuk.
"Apa kau tak tertarik membuka taman bermain? Rumahmu ini lebih dari cukup untuk mengumpulkan anak-anak dan kau bisa mengajari mereka seperti saat mengajari Namjoon dan teman-temannya" Istri Jae Jeong menyahut.
Sihyuk hanya tersenyum. Senyum yang bersahaja itu menghangatkan siapapun yang melihatnya.
"Tidak tahu, entahlah. Bagiku Namjoon dan keenam temannya sudah sangat dekat dan aku anggap keluargaku sendiri"
Namjoon tersenyum menatap Sihyuk yang dibalas hal serupa. Terlihat lesung pipi yang hampir sama di wajah mereka.
Mendengar jawaban Sihyuk, orang tua Namjoon tersenyum. Mereka lalu berpamitan untuk segera pergi bekerja. Sihyuk mengajak Namjoon untuk segera masuk.
"Papa Bang" Panggil Namjoon.
"Ada apa Namjoon-ah?" Tanyanya.
"Apa aku bisa belajar bahasa Inggris lagi?"
Sihyuk terkekeh ringan, ia mengangguk. Sungguh kagum dengan Namjoon, ia memiliki semangat tinggi dalam hal belajar. Bahkan bahasa asing itu sangat digemari olehnya.
"Tentu saja, kita bisa kembali mengenal nama benda di sekitar kita"
Tangan Sihyuk terjulur lalu menunjuk kursi.
"Chair" Ucapnya.
"Kursi?"
"Iya, Chair. Coba ucapkan"
"K-kherr?"
Seperti biasa Sihyuk akan mengambil kertas, menuliskan kata 'kursi' lalu tanda sama dengan dan menuliskan kata 'chair'.
"Coba dulu, jangan tergesa-gesa"
Namjoon kembali tersenyum. Ia kini sibuk mengeja huruf baru yang menarik perhatiannya.
TING TONG
"Namjoon, Papa harus keluar sebentar. Kau di sini dulu"
Sihyuk berjalan menuju pintu lalu membukanya perlahan. Senyum sehangat mentari paginya kembali tersungging.
Di depan pintunya ada lima pasang orang tua beserta anak-anaknya.
Ada Seokjin yang berkaos merah muda menggandeng tangan sang eomma dan tengah tersenyum padanya. Yoongi di gendongan appanya terlihat kontras dengan kaos hitam serta kemeja hitam milik sang appa.
Hoseok berdiri di antara appa dan eommanya dengan jaket oranye. Taehyung menggandeng tangan appanya, ia sibuk menyibak tudung jaket hijau yang menutupi wajah lalu tersenyum kotak yang teramat lebar.
Sihyuk sudah tak asing dengan pemandangan ini sejak berbulan-bulan lalu ketika Jaejeong dan istrinya mengajak teman-teman kerjanya untuk menitipkan anak-anaknya di sana.
Dan lihat, anak manis berrambut apel yang bersembunyi di belakang eommanya. Masih terlihat malu-malu, dia Jimin. Selalu manis dengan hoodie peach yang Jimin miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dalbang
RandomKeseharian Papa Bang yang mengurusi tujuh anak lucu. Seperti apa sih kesabaran ekstra yang harus Papa siapkan? Kuy baca #53 zonanyaman #15 bangsihyuk #5 bangpd (Tercatat Minggu, 26 Juli 2020) ©Mina-noona