bagian 2

8 4 0
                                    

keesokan harinya,

Aku mengikuti tes demi tes agar bisa menjadi asisten.

Pada babak sistem gugur,kemudian aku merasa gugup. Akhirnya "Alhamdulillah aku terima jadi asisten direktur"

50 orang yang mendaftar hanya 1 yang diterima.

Setelah aku jadi asisten disana,aku selalu bekerja lembur sampai-sampai aku ketiduran disana.

         Fariz putra pov

Setelah aku menyelesaikan semua urusan, aku pun ingin pulang.

   "Hah,siap juga"ujarku sendiri dengan nafas berat. Aku meregangkan otot-otot tangan,kaki,dan juga leherku dan kemudian berdiri. Keluar dari ruanganku.

Tak sengaja aku melihat Keke ketiduran di ruangannya.kemudian aku membangunkannya.

   "Ke,Keke,ke. Bangun..."ujarku dengan menggoyangkan tubuhnya.

  "Hmm"ujarnya menjawab kemudian dia kembali menutup matanya.

  "Ya elah. Anak ni"ujarku dengan menepuk jidatku.

Kemudian aku melihat wajah yang sangat indah terpapar disana. Dia begitu cantik.

  "Ternyata kamu juga cantik"ucapku lirih.

Setelah itu aku mengambil jaket yang telah aku pegang kemudian aku menutupi setengah badannya.

Beberapa Senti lagi hidung kami akan bertemu.

  "Aku menyukaimu"ujarku tanpa aku sadari kemudian aku mencium puncak kepalanya.

  "Astaga,apa yang aku lakukan. Bego kali kau Riz Riz"ujarku setelah memakaikan Keke jaket. Dan berlalu begitu saja.

  "Tapi kan dia sendirian. Lebih baik aku tidur di ruanganku saja. Kan tidak baik kalau dia sendirian dikantor ini. Bisa berabe urusannya"ucapku dan kemudian pergi keruanganku.

Aku terlelap di dalam tidurku.

Keesokannya,aku membawakan susu coklat untuknya dan meletakkan di mejanya dan juga meletakkan sebuah surat "pergi keruanganku setelah makan siang"itulah isi suratku.

Kemudian Berlalu meninggalkan dia yang masih tidur.

    
       Keke Kartika Hidayah pov

  Cahaya cerah masuk dari sela-sela jendela. Pelan-pelan aku membuka mata. Tempat yang asing bagiku.

  "Dimana aku?"ucapku melihat sekeliling.

  "Astaga,aku lupa. Semalamkan aku ketiduran"ucapku dengan nada sedikit tinggi.

Dan aku melihat susu coklat. Aku kemudian mengambil susu itu.

  "Siapa yang membuatnya?"ucapku dengan melihat-lihat keseluruh bagian cangkir tersebut. Kemudian aku mendapatkan sebuah surat.
  "Pergi keruanganku setelah makan siang"

"Owh.jadi yang buat ini pak Fariz"kemudian aku meminum susu coklat tersebut.

Setelah makan siang. Aku kemudian pergi keruangan Pak Fariz.

Tok,tok,tok....

"Masuk!"ucap pak Fariz. Kemudian aku melihat pak Fariz yang masih bermain  dengan lembar-lembar kertas.

"Pak ada yang bisa saya bantu?"ujarku kemudian paka Fariz memandangku.

"Ke,nanti malam kita dinner yuk? Aku mau nunjukin sesuatu"kemudian Pak Fariz mendekatiku.

"Tapi pak.."

"Tidak boleh menolak karna aku tidak suka penolakan"ucapnya dengan begitu lancar.

"Baik pak"ucapku pasrah.

CINTA TAK HARUS MEMILIKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang