Author pov
Suara tembakan itu mulai terdengar dan semua saling pandang atas apa yang dilakukan Jungkook.
Kemudian mereka melihat darah pada badan seseorang bercucuran. Ini tidak bisa dipungkiri lagi,apa yang akan mereka lakukan pada saat ini?
Membawanya ke rumah sakit?
Itu ide yang bagus,mereka membawa seseorang tersebut kerumah sakit.Setibanya disana,seseorang tersebut telah ditangani oleh para dokter. Beberapa lama kemudian dokter keluar dari ruangan itu.
"Apakah kalian keluarga korban?"ujar dokter memulai pembicaraan kali ini.
"Iya dokter,kami keluarga korban"ujar Fariz dengan cemas karena takut akan terjadi sesuatu yang fatal.
"Korban kehilangan darah yang banyak,kemudian dia dalam keadaan kritis saat ini. Namun dia memanggil nama seseorang yaitu Fariz. Bisakah yang bernama Fariz untuk menemui korban itu?"
Kemudian Fariz langsung masuk kedalam ruangan tersebut. Seseorang itu begitu lemah,dan memakai alat-alat pernapasan rumah sakit.
Seseorang itu perlahan membuka mata dan melihat sekeliling.
"R-riz,aku m-minta maaf atas ke-kesalahan ku selama i-ini. Aku rela kamu ber-bersama Keke,semoga ka-kalian bahagia selamanya. Un-untuk Keke,ak- Argh!! Aku juga minta maaf dan selamat tinggal"ujarnya lirih.
Setelah semua itu Safira pergi meninggalkan dunia ini. Ya Safira lah yang kena tembakan Jungkook.
Keke dan Mitra menatap sedih atas kepergian Safira. Bagaimana pun ini juga salahnya.
Keke PovAku tidak tau itu semua akan terjadi,namun ini adalah takdir. Takdir yang tak bisa diubah oleh siapapun.
Keesokan harinya....
Setelah pemakaman Safira,aku pulang bersama Jungkook sedangkan Mitra diantarkan oleh Fariz. Tidak ada kecemburuan untuk ini,Ketika didalam mobil Jungkook angkat bicara.
"Ke"panggil Jungkook,kemudian aku memandang Jungkook.
"Ya"
"Sebenarnya kamu cinta sama Fariz? Aku mohon kamu jujur kepada ku untuk kali ini Ke. Kita ini sahabat tak ada yang harus disembunyikan untuk persahabatan kita"
Kemudian aku kembali memandang jalan didepan.
"Hm,sebenarnya aku mencintai Fariz kook,sejak pertama kenal dengan nya. Aku tidak tau dia juga memiliki perasaan yang sama denganku. Aku tidak tau itu. Aku berharap dialah yang terakhir dan terbaik. Aku tak mau kehilangan orang yang aku sayangi untuk kali ini"
Ucapku dengan nada lemah dan menunduk. Kemudian Jungkook mengusap rambutku pelan.
Aku tidak tau apa yang dirasakan Fariz kepadaku pada saat ini. Sesampainya dirumah aku langsung saja pergi dari mobil Jungkook sambil mengucapkan terima kasih.
Aku masih memikirkan Fariz. Aku rindu Fariz. Kemudian aku naiki tangga satu persatu,setibanya dikamar ku aku langsung saja pergi ke kamar Mandi dan membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri,aku langsung mengganti perban pipiku. Disana masih terlihat bekas dari mainan pisau Safira.
Semoga kamu tenang disana ya Fir,ujarku dalam hati.
Beberapa lama kemudian,aku rebahkan diri dan terlelap di kasur empuk ku.
"Ke"ujar Fatur menatap ku.
"Ya,ada apa tur?"
"Kamu harus menerima Fariz menjadi pendamping hidup mu. Aku dan Fariz tidak beda jauh bukan... jadi aku merelakan dirimu untuk Fariz"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TAK HARUS MEMILIKI
Teen Fictionkisah seorang perempuan yang mengalami cinta pertama dan berakhir dengan menyakitkan. Akankah mereka akan bertemu kembali?? Ataukah mereka berpisah untuk selamanya?? Baca ya guys,,cerita pertamaku