Satu

7.7K 229 13
                                    

'Hahhhhhhh' aku mengambil nafas panjang dan terbatuk

Mengeluarkan air mata dan duduk ditepi ranjang sambil melihat kearah luar jendela

Melihat sapi sapi dan kuda kuda diluar, yang bersuara di sore hari membuat feby merasa tenang

Tunggu dulu?, ini dimana?

Lantas feby berdiri dan melihat kearah cermin

'Apa' feby membulatkan matanya ketika melihat dirinya lebih tinggi dan memakai pakaian kuno

Febyyy, tolong bantu aku membawa inii

'Ahh, geby..' feby membuka pintu kamar itu dan berlari mencari asal suara kaka nya itu

Feby mencari kesana kesini dan menemukan geby tengah menaruh satu kotak adonan diatas meja

Feby kemudian melihat geby dengan mata yang mulai berkaca kaca, mendekat dan kemudian memeluk geby yang masih mengaduk adonan lain

'Kakaa' ucap feby sambil menangis

Melihat tingkah aneh adiknya tersebut, geby terdiam sambil mendengarkan adiknya itu berkata kata hal aneh

'Ahh aku kira kita akan mati dengan kecelakaan itu, ternyata tuhan masih menyayangi kita ya' ucap feby sambil mengelus elus pundak kakanya itu

Merasa aneh dengan adiknya, geby mendorong feby dan menatapnya tajam

'Apa yang kau bicarakan!, kecelakaan apa, sudah jangan banyak menghayal. Ayo bantu aku, kita banyak pesanan hari ini' ucap geby yang mulai mengaduk kembali adonan rotinya

Feby merasa seperti dejavu saat itu, feby kemudian diam sambil melihat sang kaka

Merasa dirinya diperhatikan, lantas geby langsung mencubit hidung adiknya

'Ahhhww'

'Kau mau diam terus seperti itu atau bagaimana?, bawa adonan itu kedepan dan panggang cepat!' Ucap geby membentaknya

Feby yang masih keheranan itu kemudian menuruti kemauan saudaranya

Feby meletakan adonan itu samping bara api

Jika sudah sampai, masukan adonan itu cepat

Feby melirik lagi kearah tempat diatas bara api itu dan membukanya,

'Ahh sepertinya harus dimasukan kedalam sini' ucap feby dalam hati

Feby menyadari bahwa bara api mulai menipis, feby berniat untuk memasukan lebih dalam kayu tersebut agar api lebih lama menyala

'Ahh' feby terkejut bukan main

Bukan karena ia menyentuh api tersebut, tapi sebaliknya

Ia memadamkannya, dengan air

Tapi air tersebut keluar dari tangannya,

Feby sangat terkejut dan mundur perlahan sambil memperhatikan tangannya yang barusan mengeluarkan sesuatu

'Ahh! Apa yang kau lakukan bodoh!' Ucap geby dari belakang sambil kesal

'Minggir!' Geby melewati feby dan kemudian memposisikan kayu tersebut menjadi rapih dan menyalakan kembali,

Tapi tunggu.

B Y ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang