11. Kado

188 20 5
                                    

***

"Gisella minta maaf atas kejadian tadi pagi, Oma," Gisella berbicara sopan.

Oma mengangguk mafhum.

"Kamu minta maaf juga sama dia," titahnya sembari menunjuk Dara.

Yang ditunjuk malah sedang asyik makan martabak pemberian Gatha yang sebelumnya sudah diletakkan di atas piring oleh pelayan.

Oma tertawa kecil melihatnya, "lihat, tingkahnya dari kecil sampai sekarang, tidak pernah berubah saat melihat makanan enak."

Dara yang sadar tengah jadi bahan perbincangan, mengangkat wajahnya dan menatap polos pada Oma.

"Kenapa, Oma?"

Oma menggeleng-gelengkan kepalanya dan tertawa.

Gatha disampingnya juga ikut tertawa.

Hanya Gisella yang tersenyum disana.

Dara mengangkat bahunya tak peduli, kembali melanjutkan makannya.

Gisella kembali membuka percakapan.

"Um, bukannya Gisel nggak sopan ya, Oma. Cuman di grup sekolah ada gossip tentang Dara lagi," ujar Gisella dengan raut muka pura-pura khawatir.

Kali ini Dara benar-benar mematung, menghentikan makannya.

Gatha langsung menoleh pada Gisella, melotot tak percaya.

Padahal niat hati Gatha-lah yang ingin membicarakan hal itu langsung pada Oma dan menjelaskan padanya kalau gosip itu tidaklah benar.

Oma menaikkan alisnya terkejut, "gosip lagi? Tentang apa?"

Gisella langsung menunjukannya pada Oma, seolah inilah alasan utamanya untuk datang kemari.

Begitu Oma melihatnya, pandangannya sedetik kemudian beralih ke arah Dara dan Gatha.

"Ini yang di foto kamu, kan?" Tanya Oma sembari berusaha mencocokkan muka yang berada di dalam foto dengan muka Gatha.

Gatha terlihat salah tingkah, jawabannya juga terbata-bata karena tak menyangka kejadiannya akan seperti ini.

"I..iya Oma. Tapi kejadiannya nggak seperti yang di foto, Oma. Itu cuma hoax. Kami gak akan pernah melakukan perbuatan memalukan itu, Oma. Ya kan, Ra?" Gatha meminta pendapat Dara untuk memperkuat pendapatnya.

Dara turut menganggukkan kepalanya kuat-kuat, tanda kalau ia sangat setuju dengan perkataan Gatha.

Gisella menarik kembali ponselnya dari pandangan Oma dan mematikannya.

Oma menggeleng-gelengkan kepalanya heran, "kok ada ya orang yang mau fitnah kamu mulu ya, Dara. Gak bosen apa."

Dara mengangkat bahunya lagi, "nggak tau tuh Oma. Iri kali sama Dara."

Ruangan tersebut seketika lengang sejenak.

Semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Tiba-tiba Gisella teringat sesuatu, cewek itu menoleh pada Dara dan memandangnya dengan pandangan memohon.

"Dara, gue mau undang lo buat hadir di ulang tahun gue besok malam di rumah. Datang ya."

Dara sontak mengangkat kepalanya. Ia baru sadar kalau besok ulang tahun Gisella.

Ia terlalu sibuk memikirkan masalahnya sendiri, sampai-sampai ia lupa pada ulang tahun Gisella yang selama ini ia rencanakan.

Dara mengulas senyuman hangat, menghentikan makannya.

FEAR FAIRY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang