"Sudah kukatakan dia disini sekarang kenapa kau tidak percaya sih sawamura"
"Bukan kah kau bilang dia satu angkatan dengan kita, harusnya dia kelas 3 kan sekarang"
"Benar, diakan anak kelas 1 yang banyak di bicarakan itu"
"Aku tau itu sugawara, tapi aku yakin itu dia"
🍑🍑🍑
Sudah seminggu kamu bersekolah dikarasuno, dan kamu tak lagi mendengar atau melihat orang-orang menatap padamu, mungkin mereka bosan juga batinmu,
Tapi itu malah membuatmu girang tentunya, karna tujuanmu menang ingin jadi orang biasa."(Firsname)-san wali kelas mencarimu"
Siang itu setelah pelajaran matematika, ketua kelas memberitahumu kalau wali kelas sedang mencarimu, kamu bertanya tanya apa kamu membuat sebuah pelanggaran
Kamu sampai di ruang guru, nampak wali kelasmu dari pintu sedang fokus membolak balik buku entah apa, kamu mendekatinya dan tak sengaja bertabrakan dengan laki laki kecil berkacamata,
"Gomen sensei"
"Iie daijobu"
'Pendek' batinmu,
Sebenarnya kamu juga tidak terlalu tinggi, tinggmu hanya 160cm tapi aneh jika pendek bilang pendek.
"(Name), kemari"
"Hai"
Kamu pun menghampiri meja wali kelasmu tanpa lupa membungkuk pada guru kecil tadi.
"Ada yang ingin bapak bicarakan denganmu"
"Apa saya berbuat salah"
"Iie iie, bapak hanya binggung kenapa kamu tidak mendaftar kegiatan klub apapun"
Kamu hanya diam
"Apa tidak ada yang kamu suka?" Tanya wali kelasmu lembut
"Iie" jawabmu singkat
"Hahh~ sebenarnya tidak ikut kegiatan klub tidak masalah, hanya saja kepala sekolah menaruh sedikit perhatian padamu, kau tau itu kan, dan wakil kepala sekolah terus terusan menyuruhku membuatmu ikut klub apapun itu"
Kamu masih diam menunduk
"Bapak tau kamu pasti khawatir, bapak juga tidak mau mebebanimu dan membuatmu tak nyaman, tapi bapak akan mencoba membantumu sebisanya"
"Hai" hanya itu yang terucap dari bibirmu,
Saat ini hatimu benar-benar, entahlah kamu merasa binggung dan kesal. Memangnya sepenting itukah kamu harus ikut kegiatan klub, tidakkah ada yang mengerti kalau kamu benar benar tidak nyaman,
Bukan tidak nyaman hanya sekarang kamu memandang sebuah kegiatan klub adalah hal yang tak terlalu penting, kelulusan juga tak ditentukan dengan kerja kerasmu di klub sekolah.
🍑🍑🍑
Hari ini kamu pulang dengan perasaan dongkol, wali kelasmu memberikan kertas yang berisi daftar klub yang ada di sekolah. Dan seminggu lagi kamu harus menyerahkan dan memutuskan ikut klub apa."Hahhh" kamu menghela napas kasar sesampainya didepan gedung apartemen, kamu menaiki tangga satu persatu menuju apartemenmu dengan malas,
Sampai di depan pintu kamu mulai merogoh saku seragamu dan ingin memasukan kunci sebelum tiba tiba pintunya terbuka sendiri, menampakan sosok tinggi besar muncul dari balik pintu
"Huaaaa" ucapmu terkejut mundur beberapa langkah kebelakang memasang kuda kuda dan mengacungkan kepalmu
"Apa"
Kamu mengerjap ngerjap tak percaya.
"Bakatoshi kau mengejutkanku astaga"
"Gomen"
"Kenapa kau ada disini?"
"Aku hanya ingin mampir sebentar"
"Lalu kau mau keluar kemana"
"Beli minuman, di kulkasmu tak ada apapun"
"Ahh gomen aku belum belanja"
"Mau kutemani sekalian"
"Boleh saja, tapi aku mau mandi dulu"
"Baiklah"
Kamupun dan dia kembali masuk ke dalam apartemen kamu,
Namanya ushijima wakatoshi, dia sepupumu, dan dia sekolah di sma elit shiratorizawa.
Dia satu satunya keluargamu yang ada di miyagi, dan juga dialah yang bertanggung jawab atasmu terhadap orang tuamu.
Tentu dia sangat menjagamu baik-baik, saat kamu datang dari tokyopun dia yang menjemputmu di setasiun dan mencarikan apartemen untukmu pula.
Ayah ibumu di luar negeri, dan kamu harus hidup mandiri sekarang, awalnya mereka mengajakmu pergi juga, tapi kamu menolak dan bersikeras tetap tinggal dijepang, orang tuamu akhirnya pasrah dengan kekeras kepalasnmu itu tapi dengan sarat kamu harus bersama ushijima,
Itu sarat yang mudah bagimu, mengingat kamu juga sudah sangat dekat dengan ushijima, bahkan ushijima menganggapmu adiknya sendiri dan terkadang menjadi terlalu posesif.
🍑🍑🍑
"Bagimana disana?" Ucap ushijima tiba-tiba"Maaf?"
"Karasuno, apa kau nyaman di sana"
"Sedikit merepotkan pas di awal sebenarnya"
"Kalau begitu kau harus pindah ke shiratorizawa"
"Kotowaru!" Balasmu sambil berseru.
Kamu dan ushijima sedang bersantai menonton tv di dalam apartemenmu, setelah belanja kebutuhan tadi kamu langsung mengolah apa yang kamu beli untuk makan malam bersama ushijima, dia juga membantumu mencuci sayuran.
Tangan cekatanmu mengolah bahan-bahan tadi menjadi makanan yang lezat, dan di santap dengan senang hati oleh ushijima.
"Kertas apa itu"
Ushijima nampak tertarik dengan kertas yang sedang kau pegang."Ah ini, daftar klub sekolah"
"Kau mau masuk klub?"
Kamu melirik ushijima sekilas
"Mau bagaimana lagi, moriyama-sensei bilang dia terus dipaksa wakil kepala sekolah, aku merasa tidak enak denganya, lagi pula aku ada di karasuno juga berkat moriyama-sensei"
Tiba tiba keheningan hadir di antara kalian
"Jangan memaksakan diri, lagi"
Ucap ushijima pelan tapi kamu masih bisa menangkap jelas apa yang di ucapkan.Orang lain mungkin hanya akan melihat wajah yang datar dari ushijima tapi kamu tidak, kamu melihat ekspresi kekhawatiran disana.
"Daijobu, aku akan menjalaninya dengan setengah hati saja, walaupun juga sebagai balas budi"
"Souka.."
Keheningan kembali menghampiri kalian, hingga kamu melihat ushijima bangkit dari duduknya.
"Aku akan kembali ke asrama, tendo pasti mencariku"
"Tendo?"
"Temanku"
Kamu hanya ber-oh ria.
Kamu mengantar uhijima sampai depan gedung apartemen, kamu melambaikan tangan pada ushijima yang sudah perjalan menjauh dan dibalas dengan anggukan, hingga sosoknya raib di jalan perempatan dekat apartemenmu.Kamu terdiam, tatapanmu masih sama di jalan tempat ushijima menghilang tadi, tak ada niatan juga kamu kembali ke dalam apartemen,
angin malam terlalu lancang membelai kulitmu hingga kamu enggan hengkang dari sana,
Enatah apa yang kamu pikirkan tapi kamu tau itu benar-benar hal yang rumit
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu X Reader
RandomKamu itu maniac volly, kamu mencintai volly lebih dari siapapun Sampai sebuah kejadian membuatmu menganggap volly itu tak menyenangkan lagi bukan hanya volly tapi semuanya Kamu mendapat luka, darah, dan air mata dari sana. Mereka bilang kamu terlalu...