Sisi lain lapangan
"Hoi hinata, kau anggota klub volly kan, lakukan servis yang benar ya"
"Sedang ku usahakan kusoo"
"Hinata payahh pasti dia hanya jadi jongos di klub"
"Apa katamuuu"
🍑🍑🍑
Kamu dan anggota tim mu sudah berada di posisi masing-masing, keterbatasan tim mu membuatmu harus menjadi setter dan ayumu menjadi libero,
Walaupun basicnya kamu adalah libero sedangkan ayumu adalah spiker tapi sekali lagi kamu adalah pemain level atas apapun posisimu kamu dapat menghandelnya.
Sedangkan ayumu, tentu dia juga tak kalah hebat, kamu sudah pernah bermain dengannya jadi kamu percaya padanya.
Masalahannya kamu tak tau seperti apa kemampuan 4 anggota lainya, dan mengatakan kalau mereka cukup mengikuti arahanmu. Dengan senang hati merekapun setuju.
"Lagi-lagi kau sok menjadi kapten ya"
Ucap gadis pink di seberang net tepat di hadapanmu.Kau tau, yuki adalah seorang setter karna dia juga juniormu dulu bersama ayumu, tapi kemampuanya tak sebanding denganmu.
"Apapun rencanamu, aku tak akan tinggal diam kali ini" ucap mu sinis menanggapi ocehan juniormu itu.
Yang malah membuat gadis itu semakin menyeringai licik.
Prriiittttt
Peluit berbunyi tanda pertandiang dimulai.
Tim lawan dapat jatah servis dan di terima dengan mulus oleh ayumu di belakang.
"Nice recive" serumu lirih
Kini giliran kamu mengoper bola itu kepada spiker,
'Bang'
Bola itu jatuh tepat di depan mu,
"Tidak semudah itu kapten" kamu mendengar ucapan menyebalkan itu dari arah samping.
Ternyata smashan anggota tim mu tadi terkena blok dari lawan. Termasuk yuki juniormu yang ikut melakukan bloking.
Kamu hanya melirik sekilas, dan menatap gadis dari tim mu yang gagal tadi,
"G-gomen" ucapnya padamu
"Iie, itu sudah bagus" katamu tenang.
18-15
Tim mu kalah 3 poin, dan kamu memaklumi itu, kamu juga tidak panik. Permainan tim mu juga tak begitu buruk.
"Apa ini, ohime-sama ternyata payahhh hahahaa" ucap junior menyebalkanmu itu.
"Yuki-chan berhenti lah" tegas ayumu
Sedari tadi kamu memang bermain layaknya pemain biasa guna menggimbangi anggota tim mu yang lain.
Kamu benci mengatakanya tapi kamu tak suka dengan panggilan ohime-sama itu, membuatmu jadi mengginggat masalalu.
"Ohime-sama, kenapa aku melupakan julukan itu.. haha.."
Yuki dan ayumu diam terheran
"Ja... bagaimana kalau ohime-sama bermain dengan serius kali ini"
Seperti terintimidasi, anggota lawanmu menjadi takut setelah kamu ada di bagian belakang memegang bola untuk service entah kenapa,
Saat kamu benar-benar dalam mode fokus, tanpa disadari kamu memberi tekan kuat pada tim lawan entah ngeri melihatmu yang begitu gelab atau takut dengan tatapan dinginmu.
"Sebaiknya kau memperhatikan baik-baik, bagaimana senpaimu ini melakukan service" ucapanmu tertuju pada gadis berambut pink di seberang net sana.
Kamu tak begitu melihat jelas wajah gadis itu, tapi yang kamu tau dia saat ini sedang ketakutan.
"Benar-benar payah" lirihmu
Kamu menggambil ancang-acang kebelakang, melempar bola dan berlari kearah jatuhnya bola dan memukulnya dengan keras.
'Bumm' suara akibat bola yang menyentuh lantai.
Sangking kerasnya suara, membuat semua mata tertuju padamu,
Kamu yang ditatap hanya diam tak menampakan ekspresi apapun, seperti hal itu sudah biasa kamu lakukan.
Tim lawanpun terlampau terkejut dengan servis kuat dan cepat yang tiba-tiba sudah jatuh di belakang mereka.
"Itulah, ohime-sama"
🍑🍑🍑
Kamu sedang berada di depan mesin minuman, membeli beberapa susu dan minuman kaleng, kamu haus tentu saja.
Setelah tadi mecetak banyak angka hanya dengan service ace mu, dan tim mu pun berakhir menjadi pemenang.
"Senpai"
Kamu menoleh kesamping, ada ayumu di sana yang menghampirimu dengan riang. Tapi kamu benar-benar malas menanggapinya saat ini.
"Senpai, tadi itu permainan yang bagus"
"Hmn"
"Bagaimana perasaanmu sekarang"
"Futsu"
"K-kalau begitu.."
"Dengar ayumu, aku tidak mau bermain volly lagi, walupun itu menyenangkan tapi berhentilah memaksaku"
"Senpai"
"Sudahku bilang berhentilah memanggilku senpai, aku sudah gagal menjadi seorang senpai"
Kini nada bicaramu sedikit naik.
"Iie demo-"
"HENTIKAN. Itu sudah tidak ada artinya untuku, mungkin aku dulu memang mencintai volly tapi sekarang berbeda, jangan menjadi bebanku lagi aku muak dengan kalian"
Setelah mengatakan itu kamu pergi meninggalkan ayumu yang syok dengan dialogmu. Dia masih terpaku disana dengan bulir-bulir air yang mulai turun membasahi pipinya.
Kamupun tak tau juga kalau sebenarnya ada yang menguping pembicaraan kalian sedari tadi.
🍑🍑🍑
"(Name)-chan, aku tak menyangka kau itu jago volly juga""Yaa walaupun kau pendek dan tak atletis tapi kau boleh juga"
"Kau itu mau menghina atau memuji, pilih salah satu"
"Kalian ini berisik sekali, lihat lah dia sampai kelelahan begitu"
Teman sekelas mu lagi-lagi heboh membicarakan mu, kamu hanya diam meringkuk seperti biasa di lipatan lenganmu,
"(Name)-chan kau baik-baik saja?" Tanya hibiki khawatir,
Pasalnya setelah kamu kembali dari beli minuman tadi, wajahmu nampak lesu tak bersemangat saat memasuki ruang kelas dan langsung meringkuk di meja.
"Hibikii...."
Hibiki terkejut mendengar suaramu yang parau seperti habis menangis.
"Hei kau ini kenapa"
"Hiks... hikss.. sepertinya barusan aku mematahkan hati seseorang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu X Reader
RandomKamu itu maniac volly, kamu mencintai volly lebih dari siapapun Sampai sebuah kejadian membuatmu menganggap volly itu tak menyenangkan lagi bukan hanya volly tapi semuanya Kamu mendapat luka, darah, dan air mata dari sana. Mereka bilang kamu terlalu...