Di manakah demokrasi kalau suara kami tetap saja dikerangkeng besi? Kebenaran lahir di bawah bayang-bayang senjata.
Setiap hari adalah hari penjerujian. Istana mencecoki propaganda ke banyak manusia Indonesia.
Tangan diborgol, mulut dijahit, kebenaran dikebiri.
Demokrasi sekadar nama. Tubuh kami dipenjara. Suara-suara dibinasa.
XXIV/IV/MMXX
