"Makananmu" Suho meletakan Jajjangmyeon ke arah Kai yang sedang tersenyum cerah."Gomawo Hyung"
Suho hanya mengangguk di lihatnya bayangan seseorang yang Suho yakini itu Lisa "Kenapa Lisa berdiri di itu? Cuaca di luar sangat dingin.
Kai melirik, Lisa sudah selesai menelfon Sehun tapi kenapa gadis itu belum juga kembali.
Kai memakan makanannya, hingga makanan habis, Lisa masih di balkon, Irene tengah mengupas buah di dapur sedangkan Suho meliriknya "Jangan melewatkan batasmu" bisa di bilang sebuah peringatan.
Kai hanya diam dan berdiri meraih selimut di kursi - berjalan menuju balkon menemani Lisa.
"di sini dingin, kenapa kau sangat hobby membuat orang khawatir" Lisa hanya tersenyum kearah Kai - mengucapkan terimakasih.
"ada apa Lisa?""Sehun menuntut Jenni" ujarnya
"itu bagus" tutur Kai tersenyum.
"Bisakah kau memelukku, aku sangat lelah dan butuh pelukan" ujarnya Lirih, tentu saja Kai mengangguk dan memeluk yeoja itu. "akhir akhir ini hari hariku sangat berat, apa ini sebuah kutukan karna aku memboikot Jenni sangat lama?" Kai menggeleng sebagai jawaban - Tangannya menglus surai yeoja yang saat ini ada di dekapannya "Rarasanya aku tidak sanggup untuk ber-" belum selesai Lisa berbicara Kai meraih tengkuk Lisa menciumnya.
Kai melumat bibir gadis yang hanya terdiam membeku itu, mengeratkan pelukannya dan menekan bibir mereka, persetan dengan luka di bibirnya. Ia hanya tidak ingin mendengar kata menyerah dari gadis yang di cintainya.
"Maaf" Kai memutuskan ciumannya dan menunduk, bahkan tangannya melepaskan pelukan Lisa - Lisa masih mencerna apa yang Kai barusan lakukan padanya.
Lisa hanya memandang Kai, sulit untuk memahamu arti ekspresi Lisa saat ini - "ayo kita masuk, kau akan sakit nanti" Kai meraih tangan Lisa membawanya masuk.
"Suho" suara Lisa bersamaan dengan lepasan tangan Kai dan senyuman dari Suho.
"baru selesai menelfon Sehun?" Lisa mengangguk dan duduk di sebelah Irene yang memberikan buah apel kupas padanya.
"Aku fikir kasus ini tidak akan lama" tutur Irene "si Jalang sialan itu akan membusuk di penjara" sinisnya meraih apel dan memakannya.
Kai menghela nafas - ucapan Irene memang benar, walau terdengar memang sadis.
"apa Sehun menemuimu Hyung?" Suho mengangguk "Pasti namja itu sedang lembur saat ini" kekehnya - sebenarnya ada sedikit tidak rela membicarakan Sehun - dan sedikit rasa bersalah karna mencium wanitanya.
"aku akan tidur" Lisa berdiri, sepertinya pembicaraan ini akan lama - kepalanya terasa pening juga karna ulah Kai barusan.
"ya tidurlah, ini sudah malam.. kau juga Rene" tutut Kai menyarankan.
Irene mengangguk "kalian bisa memakai kamar tamu masing masing" ujarnya, Suho dan Kai hanya mengangguk.
"Si brengsek itu, masih belum bisa membereskan nama baiknya" Suho meletakan gelas di atas meja "dia juga harus membayar kontrak pembatalan kerja sama" lanjutnya.