"Aku fikir kebiasaan merokokmu hilang" Suara dari pemuda di sampingnya memecahkan keheningan malam ini "Kau tidak mengemis maaf lagi?""Lisa tidak di rumahnya, rumah orang tuanya, bahkan rumah Rose.. Aku sudah bertanya"
"rumah temannya yang lain?" Sehun sempat berfikir "aku rasa Lisa di rumah teman lainnya" Sehun melirik pemuda di sebelahnya.
"kenapa kau mengenal kekasihku?"
Sang pemuda terkekeh "siapa yang tidak kenal Lisa, hubungan kalian sudah masuk ketelingaku" kekehnya.
Sehun mengangguk "aku fikir aku sudah baik baik saja, tapi ternyata tidak"
"Kau sudah sepenuhnya melupakan Na Eun?" Key - Pemuda yang menemani Sehun minum itu bertanya "aku rasa belum" tebaknya "di lihat dari kau masih memebalas dan menyuruhnya ia masuk kedalam rumahmu, walau Jongin melarangnya"
Sehun menghela nafas "aku hanya butuh penjelasan" gumamnya, Key mengangguk mengerti.
"tapi apa kau tau, Lisa bisa saja pergi meninggalkanmu jika kau tetap tak memiliki pendirian seperti ini" Sehun menunduk "katakan pada Na Eun kau sudah tidak mencintai Na Eun lagi, kau hanya mencintai Lisa" Sehun mengangkat kepalanya menatap Key - Key mengangguk "Pergi lah"
Sehun ikut mengangguk dan berdiri, Key melirik ke arah Jongin yang tersenyum sinis kearahnya.
Sehun sudah pergi Jongin mendekati Key "Aku fikir kau di pihak wanita itu" ujarnya.
"aku fikir juga begitu" ucapnya tidak percaya balik, membuat Kai mendengus.
Urusan Sehun dengan Na Eun sudah selsai, ia meminta Suho melacak lokasi Lisa dan di sinilah Lisa berada - makan Eommanya.
Hati Sehun terasa teriris melihat gadis.nya menunduk, mungkin sudah dari siang sampai malam hari ia tidak pergi. Sehun fikir ia akan mendatangi Mina - Ternyata tidak.
"Bae" Sehun mencoba mendekat memeluk gadis yang merengkuh kakinya dengan kedua tangan "maafkan aku, aku sudah mengatakan pada Na Eun, aku hanya mencintaimu" bisik Sehun "Bae" di rasa tidak ada jawaban Sehun mencoba membuka tangan Lisa - "Bae, bangun Sayang... Hey, jangan melucu"
Lisa pingsan!
Sehun dengan cepat membawa gadisnya menuju mobil miliknya, ia menancapkan pedal gas dengan buru buru dan membawa gadisnya ke rumah sakit.
•• 🧚🏻♀️••
9.45am"Ngh" Lisa terbangun, Sehun langsung membantun.
"apa masih sakit? Di mana yang sakit?"
Lisa mengangguk "kepalaku" keluhnya, matanya masih berusaha membuka.
"Minho Hyung bilang kau kelahan dan demam Bae, kau terlalu banyak berfikir" Lisa mengangguk mengerti "Kau mau minum?" Lisa mengangguk, Sehun membantu "mau makan?" Lisa menggeleng "tapi kau harus makan Bae"
"Sakura?" Lisa bergumam karna melihat sang adik yang tertidur di sofa dengan selimut jaket Sehun.
"semalam aku mengabari Eommamu, Sakura bersikeras untuk menginap menjagamu" tutur Sehun.
"bisakah kau belikan makanan"
"tantu Bae, apa yang ingin kau makan?"
"Apa saja, belikan Sakura juga" Sehun mengangguk meraih ponsel di sakunya "aku ingin kau yang berangkat sendiri"
Ah Sehun tau, kekasihnya masih marah padanya.
Sehun menghela nafas "baiklah, Kai dan Chayeol akan ke sini sebentar lagi. Ku tinggal" Sehun mendekat mengecup kening Lisa.5 menit saat sudah Sehun pergi, pintu rawar Lisa terbuka.
"Lis, apa kau baik baik saja? Aku dengar kau pingsan?" suara pemuda yang khawatir membawanya ke rumah sakit dengan seragam sekolahnya "apa yang sakit? Kenapa bisa pingsan? Apa Sehun melakukan sesuatu padamu?" tanyanya bertubi tubi.
"ketua kelas?" herannya melihat sang ketua kelas yang membolos sekolah.
"aku langsung ke sini saat Rose mengatakan kau di rawat karna pingsan" Lisa mengangguk mengerti.
"Kau membolos?"
Kang Daniel mengangguk - Lisa menggelengkan kepala.
"aku baik baik saja ketua kelas, kau bisa pulang kesekolah" ujarnya."Eonni" Sakura terbangun dan langsung memeluk Lisa "apa Eonni sudah baik baik saja? Aku khawatir" tuturnya sambil menangis.
Lisa mengelus kepala sakura "aku baik baik saja, kau bisa pulang dengan temanku" Lisa melirik Daniel.
"aku ingin di sini saja dengan Eonni, Eomma dan Appa sudah mengizinkanku"
"Baiklah, kau bisa pergi sendiri Daniel.. Aku baik baik saja"
"Wow! Siapakah ini" Sehun bilang Chayeol dan Kai, tapi ternyata ada tambahan si biang heboh Mr. Byun di sana.
"Masuk" Chayeol menendang Baekhyun karna menghalangi jalannya.
Kai memamerkan parcel buah, ayam bumbu keju dan minuman kaleng. Lisa tersenyum dan mengangguk.
"Sakura ayo bergabung, makan dengan kami" Chayeol bersuara ada 5 mangkook Jajangmyeon di sana, Sakura melirik Lisa. Lisa mengangguk memberi isyarat agar Sakura duduk di meja ruangan itu.
"Daniel, ayo makan.. Jangan khawatirkan Lisa, Sehun sudah akan sampai dan membawakan banyak makanan" tutur Baekhyun, tangannya mengaduk Jajangmyeon.
"Ah tidak, sepertinya aku harus kembali"
"Kau sudah terlanjur bolos, sekalian saja" saran Kai mendukung niatan Daniel dengan maximal.
"Kalian juga membolos?"
"kami sudah biasa membolos, tenang saja" jawabnya enteng.
Daniel mengangguk "Kalian di sini saja, aku akan kesekolah" tutur Daniel "Lis, aku akan kesini lagi".
Daniel sudah meninggalkan ruangan itu, setelah berpamitan.
Kai dan Cheyeol saling melirik.
"Sakura, kau tidur di sini menjaga Eonnimu?" Baekhyun yang duduk di samping Sakura mencoba membuat adik Lisa itu nyaman.
Sakura mengangguk "Ne"
"Makanlah yang banyak" Kai tersenyum beberikan potongan ayam pada Sakura.
"Daniel menyukaimu" Baekhyun langsung membulatkan mata saat Kai berujar "jangan berisik Baek!" belum sempat Baekhyun ingin berteriak Kai sudah memperingati.
"Daniel Oppa, orang yang sempat akan di jodohkan dengan Eonni"
"MWO!!!" Kali ini bukan Baekhyun yang berteriak, medengar penuturan dari Sakura - membuat Kai, Chayeol dan Baekhyun seketika kompak beteriak.
Sakura memandang heran 3 Namja yang ada di depannya. Apa omongannya ada yang salah?