Suho, Chayeol, Baekhyun, Lay, Chen, Kyungsoo, Kai, Sehun dan Xiumin ada 1 meja dan 8 kursi, di depan masing masing meja terdapat gelas cantik yang sudah di isi dengan red wine."Apa maumu?!" Sehun yang hendak berdiri di tahan oleh Chanyeol - Chanyeol tau Sehun akan melakukan hal yang lebih gila dari ini jika Chanyeol tak menahannya.
"Kau bisa jelaskan Kai" Suara Suho mengalun, dia harus jadi penengah di antara rekan rekannya, bahkan Laypun tidak henti hentinya menatap sinis pemuda berkulit tan yang masih duduk terdiam itu.
"kalau kau menyukai Lisa bukankah kau seharusnya membahagiakannya?" celetuk Bakhyun "kau yang membuat drama kesedihan ini KAI" tunjuknya.
"kau pernah menyukai seseorang tapi orang itu hanya menyukai sahabatmu" Kai mulai bercerita "kau sangat menyukainya tapi sahabatmu juga melukainya, kau juga brengsek tapi sahabatmu juga brengsek" tuturnya menatap Sehun "saat kejadian Jenni memang aku yang melakukannya, Alexa dan Cassandra apa kau melupakannya?" jawabnya terbilang sinis "kau seakan sok suci mengtaiku selalu berganti yeoja, tapi kau berfikir tidak apa apa tidak meniduri yeojamu tapi meniduri yeoja lain apa kau fikir Lisa akan memaafkanmu? aku fikir tidak tapi aku salah dia memaafkanmu" kekehnya tersenyum kecewa "kau selalu melukainya, aku selalu ada di sampingnya tapi dia tetap menganggapku sebagai teman / sahabat kekasihnya lucu bukan? kau mencintainya terlalu lama tapi di hatinya hanya ada namamu!" tunjuknya dengan penekanan.
"tapi yang kau lakukan juga tidak benar Brengsek! kau melakukan ini untuk menjebakku. sekarang Lisa sudah pergi dariku kau puas sekarang hah!" kesal Sehun merasa benar benar muak dengan omongan Kai.
"kalian sudah mengetahuinya, lakukan apapun yang kalian inginkan" ujar Kai
"aku tau kau sangat membenciku" suara Na Eun terdengar bergetar "aku datang ke sini untuk minta maaf" ujarnya lirih.
"ya aku sudah melupakannya" Na Eun mendongak "tapi semua yang kalian lakukan pada kehidupanku tidak cukup hanya dengan maaf bukan?" Na Eun mengangguk menyetujui.
"aku tau, Jenni sudah mengatakan semuanya pada Sehun dan aku fikir semua sudah sangat jelas Lisa"
"kalian semua sama saja, aku belum bisa mengerti tentang obrolan ini" ujarnya merasa benar benar di permainkan dan sialnya mereka berhasil menjadi sutradara dalam permainan ini.
"kau tau, dulu aku sangat mencintainya hingga aku melupakan rasa kecewaku hanya untuk mempertahankan hubungan ini" Lisa menatap Na Eun "semakin aku menjalani dan memendam sendiri tanpa orang lain tau, semakin aku terluka.. Aku ingin tutup mata tapi semuanya tidak cukup hanya dengan tutup mata saja bukan? Aku lelah harus menutupi kesakitanku, aku muak dengan kesalahan kesalahan yang selalu sama di lakukan dengannya"
"Lisa"
"aku memang mencintainya, aku bisa memaafkannya tapi tidak dengan melupakan kesalahannya" Lisa kali ini benar benar merasa di bawah untuk menceritakan maslahnya - ia sudah muak dengan semua ini. Toh untuk apa lagi menutup nutupi semua ini jika yang selama ini di tutup tutupi orangnya hanya bisa menyesal dan melakukan hal yang sama lagi.
"kau menyerah?" pertanyaan Na Eun di jawab tawa oleh Lisa - membuat Na Eun terhetan, sangat heran dengan semua yang ada di dalam fikiran Lisa.
"ya, aku sudah menyerah" tuturnya membuat Na Eun terdiam.
"aku sudah mengatakan jika aku tidak bisa lagi dengannya, mungkin ini terdengar konyol tapi aku masih mencintainya terlihat aneh bukan?" Na Eun mengangguk "bahkan setelah aku mengembalikan cincinku aku menangis sendiri, walau Irene terus saja memarahiku agar aku tetap tidak menangis, bahkan Rose rela terbang dari Amsterdam untuk menemuiku" ujarnya dengan kekehan "aku ingin menata ulang fikiran dan hatiku"
Na Eun mengerti, pasti sangat sulit menjadi Lisa.
Setelah Na Eun pergi kini giliran pemuda yang akhir akhir ini selalu menemuinya "aku tidak mengizinkan siapain masuk"
"aku tau" wajah pemuda yang penuh dengan beberapa lebam itu hanya menyunggingkan senyum, walau di sudut bibirnya perih ia tetap tersenyum.
"Lisa" sang yeoja kembali menghela nafas lagi, kini giliran namja lain yang datang dengan satu yeoja yang mendorong dua namja itu menyingkir.
"kau baik baik saja? Aku dengar dari mina kalau jalang brengsek itu datang, kau tidak terluka kan?" tanyanya bertubi tubi "untuk apa kalian kesini! Pergi! Jangan ganggu Lisa!" omelnya menatap sinis dua namja yang masih terdiam enggan berbicara.
"aku ingin istirahat Rene" ya gadis Bae yang memiliki puncak dan keberanian luar biasa itulah yang bisa seenaknya membentak ataupun mengusir siapa saja.
"ayo pulang denganku" ajaknya, mengabaikan dua namja yang ingin membuntuti.
"kalau kalian membuntuti kami, akan aku laporkan polisi!" ancamnya - membuat dua namja yang masih terdiam pasrah tidak bisa berbuat apa apa - ancaman yeoja itu benar benar akan ia lakukan!
"Hui pukul mereka kalau mereka membuntuti kita" Hui mengangguk sebagai jawaban.
Ia harus selalu melindungi nona.nya bukan?
"kenapa kau kesini?" pertanyaan sinis dari sang namja, membuat namja di depannya yang ikut menatap balik dengan kesinisan yang sama.
"lalu kau? Bukankah Lisa sudah memutuskanmu" ejeknya
"kau juga sudah di tolak, tidak perlu sok hebat di depanku cih!" jawabnya sinis lalu meninggalkan ruangan yang masih ada Hui itu.
Hui hanya mengatasi tanpa mau ikut campur urusan dua pemuda yang harus di jaga agar tidak menganggu nona mudanya.
"kalian sudah tidak ada urusan di sini kan?" suara Mina mengalun membuat dua namja yang saling pandang sinis itu menoleh.
"kalian bisa pergi dan tolong jangan datang lagi, atau aku akan memanggil petugas keamanan" ancamnya.
"Mina bisakah-" belum selesai Sehun bicara Mina sudah menggeleng.
"aku tidak ingin membuat sahabatku terluka kedua kalinya" jawabnya menyindir Sehun.
"dan tugasku juga menjauhkan sahabatku dari namja yang suka memanfaatkan seseorang" kali ini sindiran pedas untuk Kai.
"aku harap Lisa dapat menemukan namja lain" 'aku harap' sebenarnya harapan Mina itu - tapi kadang kala harapan hanyalah harapan.
Saat Lisa terlalu mencitai seseorang maka ia akan susah sekali mengendalikan perasaanya - Mina tidak kenal Lisa , satu tahun dia tahu.
Tujuh tahun lebih Mina mengenal Lisa.
"Aku hanya ingin kau menemani Lisa" kali ini Sehun bicara "aku minta maaf, mungkin setelah ini. Lisa tdak ingin bertemu denganku lagi, jadi kumohon jaga dia" setelah mengatakan itu Sehun pergi.
Kai masih di sana mendengatkan tanpa menyela "apa yang kau tunggu Kim Jongin?" Mina memandang Kai.
"pintu keluar sudah di buka, kau tidak perlu mencarinya atau aku tidak harus mengulang kata kataku kan?" nadanya sinis, masih sesinis ia bebicara pada Sehun.
Mina tidak habis fikir, Kai yang selama ini terlihat baik ternyata lebih busuk dari Sehun.
Habis ini Tamat.
Tolong kasih tau kalo ada typo 😉