Gadis yang kini berjalan menuju rumahnya sambil menunduk di buat kaget karna tiba tiba ia menabrak orang di depannya."Omo! Minhae" Lisa masih menunduk meminta maaf karna tidak melihat jalan.
"Kau- Lisa" Lisa mendongak "Ah maafkan Oppa, Oppa lupa ini unit apartmentmu juga" sang pemuds tersenyum hangat pada gadis di depannya.
"Ne, aku juga salah.. Kalau begitu aku permisi" Lisa tidak peduli dengan siapa yang ia tabtak, ia sudah meminta maaf. Harusnya sudah selesai kan?
"Lisa" Panggilnya lagi "ada waktu?"
"aku sibuk dan lelah" jawabnya jujur, sang Pemuda hanya tersenyum kecut.
"baiklah, semoga cepat sehat"
Lisa bahkan tidak mengucapka. Terima kasih, ia lebih nemilih melanjutkan langkahnya, menekan pass Apartmenya dan masuk tanpa menoleh sedikitpun.
Sang pemuda menghela nafas, mungkin Lisa masih belum memaafkannya, tapi yang ia dengar bukankah Lisa sudah dengan Oh Sehun?
Lisa membuang tubuhnya kesofa, hari ini sangat melelahkan. Sehun menawarkan diri untuk menjemput dan mengantar karna khawatir, tapi Lisa menolak dengan lasan terlanjur menbawa mobil.
Bunyi pesan dari ponselnya dengan malas Lisa meraih bends pipih itu.
💬 Kai : aku di depan.
Kenapa dengan pemuda ini? Batinnya.
💬Kai : aku membawa Beer dan rokok.
Dasar Namja licik!
Dengan malas Lisa berjalan menuju pintu masuk, dan betapa sialnya ternyata Kai membawa Chen."Halo Nona, dia bisa jaga rahasia tenang saja" ujarnya
"Aku masuk" belum juga tuan rumah menyetujui tapi Kai dan Chen sudah masuk.
"Aku membeli banyak Beer, untukmu" Kai meletakkan beer beernya di meja ruang tamu.
"Rumahmu sekalu nyaman Lis, auhh... Apa boleh merekok di sini?" Tanya Chen.
"Kau harus merokok di balkon" Chan mengangguk dan menuju balkon.
"Sehun tidak tau kita di sini" tutur Kai "aku memerbolehkanmi merokok dan minum beer di sini"
"ini rumahku!" kesal Lisa, Kai hanya terkekeh "kenapa kau malah tersenyum?"
"Kau cantik"
"Memang" jawabnya santai sambik menyambar rokok di depannya dan pergi bergabung dengan Chen di balkon.
"Aku sempat kaget kau merokok, tapi aku tau alasanmu seperti ini" tuturnya.
"Kalian memiliki mata mata banyak, aku akan berhati hati mulai sekarang" ujarnya sambil menghirup nikotin yang telah ia bakar.
"Lisa" Lisa melirik "maafkan Sehun, dia sudah menyesal"
"Kau ke sini di suruh dia?"
"Aniyo, aku hanya merasa kasihan ada si cadel itu.. Dia merasa flustasi di diamkan olehmu Lis"
Lisa hanya diam, menikmati nikmat nikotin yang ia hisap.
"Sehun akan membunuhku jika dia di sini, dia akan menuduh aku yang mengajarimu merokok" tawanya di akhir kalimat.