Guru yang bertugas sebagai guru BK itu siap untuk mengintrogasi dua siswa yang berkelahi di lapangan beberapa saat lalu.
"Kenapa kalian bekelahi?" tanya wanita bertubuh gembul sambil menatap dua siswa itu bergantian,Bu Setia namanya.
"Rakha! Ayo jawab" Ujar Bu Setia pada laki laki berkaos putih, Rakha.Tidak ada jawaban dari Rakha. Kini Bu Setia menatap laki laki berbaju sekolah, Aldino.
"Aldino! Bisa kamu jelaskan kenapa kalian berkelahi?" tanya Bu Setia sambil memegang Bahu Aldino dari belakang.
Mana mungkin Rakha dan Aldino menjelaskan apa yang membuat mereka berkelahi. Keduanya berkelahi karna merebutkan cewek yang selama ini berstatus sebagai gebetan kedua laki laki itu.
"Tidak ada jawaban?" tanya Bu Setia sambil menaikkan kaca matanya. "Kalian berdua potong rumput yang ada di taman sekolah sampai pulang, pakai ini" Bu Setia memberi hukuman dan menyerahkan dua buah gunting kecil.
"Ya kali bu motong rumput pake ini, gk kelar kelar dong bu" Aldino protes.
"Berani protes kamu" Bu Setia menatap datar Aldino, detik itu juga nyalinya ciut.
"Enggak bu, enggak" ujar Aldino nyengir kuda.
❤💙❤
Rakha dan Aldino tengah menjalankan hukumannya di bawah terik matahari yang cukup membakar kulit.
Hening. Kaduanya sama sekali tidak bertegur sapa.
Yang mereka nanti nantikan akhirnya berbunyi, bell terakhir.
Mendengar bell yang sudah berbunyi, Rakha langsung pergi menuju kelas untuk mengambil tas dan meninggalkan Aldino."Rakha, lo mau kemana?" tanya gadis berambut sebahu itu pada Rakha yang sudah mengambil tas dan ingin melangkahkan kakinya untuk keluar kelas, Aletha.
"Pulang" Ujarnya sambil menatap datar Aletha.
"Lo gk mau pulang bareng sama gue sama si Aldino?" tanya Aletha
" Gue pulang sendiri aja"
"Lo ninggalin gue?" Aletha memasang wajah memelasnya. " pulang bareng ya? Iya ok" tanya dan jawab Aletha sendiri.
Rakha paling tidak bisa menolak keinginan sahabatnya yang satu ini. Aletha, Rakha dan Aldino adalah sahabat dari kelas 10. Ketiganya saling kenal saat mos dilangsungkan.
Di perjalanan pulang, hening menghampiri ketiga orang tersebut.
"Kita singgah di warung itu dulu, sekalian ngobatin luka kalian" ujar Aletha memecahkan keheningan.
Rakha dan Aldino mulai mengobati luka yang ada di wajah mereka. Tidak begitu parah memang.
"Bukan gitu Rakha, sini gue obatin" ujar Aletha mulai mengobati luka di wajah Rakha.
"Al, lo gk ngobatin gue juga?" tanya Aldino yang memperhatikan Aletha.
Aletha tidak mendengar perkataan Aldino dan tetap mengobati luka di wajah Rakha.
Sesekali Aletha terlihat tersenyum saat mengobati luka yang ada di wajah Rakha. Aletha memang menyimpan rasa untuk Rakha.
"Gue mau nya sama lo berdua, kenapa kalian berantem?" Aletha mulai mengintrogasi dua laki laki yang duduk di sebelah kiri dan kanannya. "Jangan bilang kalian beramtem karna Amanda?" kadua laki laki itu mengangguk.
Aletha menatap sinis kedua sahabatnya itu. Ingin rasanya ia menjambak jambak kedua laki laki itu.
"Sekarang, gue mau kalian baikan. Gue gk mau tau, siapa yang mulai duluan. Pokoknya lo berdua harus damai" perintah Aletha.
"Maaf" ujar Rakha terlebih dahulu.
"Gue juga minta maaf" Aldino membalas.
"Salaman" perintah Aletha dan di kerjakan oleh dua orang tersebut. "Pelukan" ujar Aletha lagi.
"Nah, gitu dong. Yaudah pulang yuk udah sore" Ajak Aletha.
Thank you readers, tunggu kelanjutannya ya.
Jangan lupa tinggalkan jejak. VoMent
KAMU SEDANG MEMBACA
Best/Boy Friend [END√]
Teen FictionSetiap yang jatuh harus siap untuk patah. Coba bangkit dan mulai lagi.