09.

283 37 0
                                    

   Ujian kenaikan kelas akhirnya tiba, semua siswa siswi di roker tak terkecuali Aletha, Aldino dan Rakha. Nasib Aletha lebih bagus karna satu ruangan dengan Aldino yang terbilang cerdas.

Bu Setia bertugas  sebagai pengawas ruangan yang di tempati oleh Aletha dan Aldino. Ujian pertama di mulai dengan mata pelajaran Matematika.

"Kerjakan soal dengan jujur, tidak ada yang namanya mencontek,IlTik(ilmu tilik) alias mengantongi jawaban. Paham?!" ujar Bu Setia sembari membagikan kertas jawaban, tak lupa membasahi jari telunjuknya dengan air liur agar memudahkan mengambil kertas jawaban.

"Paham bu" jawab seluruh siswa siswa serempak.

"Waktunya hanya sampai jam 10.00 dimulai dari sekarang. Barang siapa yang ketahuan mencontek, siap tidak siap kertasnya akan ibu sita dan ibu keluarkan dari ruangan" ujar Bu Setia sinis.

Aletha mulai mengarjakan soal satu persatu dengan lancar, sampai akhirnya Aletha menemukan soal yang sama sekali tidak dapat ia kerjakan.

"Pist, Al" panggil Aletha pelan.

Aldino menoleh ke belakang, kebetulan kursi Aletha dan Aldino hanya di pisahkan tiga meja.

"Apa?"

"Ehem... Aldino, ngapain kamu noleh noleh ke belakang?" Bu Setia bersuara dan membuat Aldino menghadap ke depan lagi.

"Enggak bu, gk ngapa ngapain kok bu" ujar Aldino di dampingi cengiran.

"Eh Ronaldowati" Panggil Aletha pada cowok yang duduk tepat di depannya.

"Nama gue Ronald" Ujarnya sambil menatap Aletha sinis.

"Sama aja, geseran dikit ke kiri trus badan lo tegapin" perintah Aletha pada cowok yang memiliki gaya rambut yang sama dengan Ronaldowati.

"Lo mau IlTik?" tanya Ronald

"Udah lo diem aja, nanti kalau ada gue bagi sama lo. Udah cepetan" ujar Aletha lalu menunduk untuk melihat kertas contekannya.

"Udah, belum?" tanya Roland

"Jawabannya gk ada" ujar Aletha lesu.

"Gk jelas lo" ujar Ronald kesal.

"Sialan banget nih soal, kenapa dia gk nyelesain masalahnya sendiri? Kenapa harus di selesaiin sama orang lain?" ujar Aletha sembari menunjuk nunjuk soal yang tidak bisa ia kerjakan.

"Ini lagi, soalnya kok gini?" Aletha mengusap wajahnya kasar. "Apa gue baca tiga Qul aja kali ya?" Aletha masih berfikir fikir. "Iya deh Al- Ikhlas dulu"

Kringg

Bel pertanda ujian telah selesai berbunyi, dengan pedenya Aletha mengumpul kertas jawabannya yang murni ia kerjakan sendiri dan hanya di bantu oleh 3 Qul.

Aletha, Aldino dan Rakha sudah janjian akan berkumpul di kantin usai ujian.

Aldino dan Rakha tertawa terbahak bahak mendengar cerita Aletha yang menjawab jawaban dengan mambaca 3 Qul.

"Jadi dari selembar kertas penuh contekan yang lo tulis, gak ada di dalam soal?" tanya Rakha

Aletha mengangkuk dan terus mengisi perutnya yang kosong dengan semangkok bakso.
Aldino dan Rakha kembali tertawa, kedua orang itu tak menyangka sahabatnya menjawab soal dengan cara aneh seperti itu.

"Selain gue bisa jawab soal, kan gue juga dapat pahala" ujar Aletha sombong.

"Kalau gue sih nyonteknya dari Hp dan enggak ketahuan" ujar Rakha kemudian meminum es teh manis yang ada di hadapannya.

"Rakha,..Rakha. Kalau lo gak bisa nambahin pahala setidaknya jangan nambah nambahin dosa. Iya gk Al?" Kata Aldino yang berlagak sebagai ustad.

"Iya, gue setuju" Ujar Aletha

"Dasar duo Al, kayak gak pernah aja lo berdua" Aletha dan Aldino malah nyengir.

VoMent👑


  

Best/Boy Friend   [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang