13.

243 33 0
                                    

Aletha kembali lagi ke rumah Aldino, apa uang di katakan oleh Aldino benar. Aletha tidak bisa menjadi orang lain hanya karna ingin mendapatkan Rakha.

"Aldino!" panggil Aletha saat Aldino ingin menaiki anak tangga." Lo bener, yang benar benar mencintai gue akan nerima gue jadi diri gue sendiri, bukan jadi diri orang lain"

Aldino mengahampiri Aletha sembari menampilkan jajaran giginya.

"Selanjutnya apa? Lo mau lupain Rakha atau...?"

"Gue tetap perjuangin Rakha. Tapi dengan cara gue" ujar Aletha yakin.

Aldino mengacak acak rambut Aletha sambil tersenyum. Tidak, tapi fake smile.

❤💙❤


   Usai pulang dari rumah Aldino, Aletha memilih pergi ke taman tempat ia sering bermain semasa kecil dulu.
  Taman ini adalah saksi bisu dimana Aletha tertawa bersama keluarga utuhnya, tempat dimana kedua orang tuanya sangat khawatir ketika Aletha terjatuh, tempat dimana ia menyaksikan tawa kedua orang tua.

"Aletha cuma sahabat aku Man"

  Samar samar Aletha mendengar ada orang menyebut namanya yang membuyarkan lamunan Aletha yang sedang bernostalgia dengan kenangan manisnya.
  Aletha mendekati asal suara tersebut, dan benar saja Rakha dan Amanda ada disana.

"Rakha dalam suatu hubungan persahabatan, salah satunya ada yang  menyimpanpan rasa" ujar Amanda menatap Rakha sendu.

"Tapi bukan Aletha, apalagi aku."

"Kalau suatu hari nanti kamu ninggalin aku demi Aletha?"

"Enggak Man. Aku, sahabatan sama dia juga karna aku kasihan" ujar Rakha meyakinkan.

Deg

Aletha menahan tangis sekuat kuatnya. Kecewa dengan ucapan Rakha, apa maksud dari ucapannya?

"Maksud lo apa Kha?" tanya tenang Aletha yang sudah berdiri di depan Rakha dan Amanda.

"Al? Kapan lo ada disini?" tanya Rakha kaget.

"Lo sahabatan sama gue karna kasihan?" nada Aletha terdengar bergetar.

"Bukan Al, bukan gitu--"

"Apa karna gue anak broken home?" teriak Aletha. Cairan bening yang ia bendung kini mendarat di pipinya. "Jawab Kha! Kenapa lo diam?"

"Al, maafin gue" Ujar Aldino sembari memeluk Aletha. " Gue gak bermaksud nyakitin lo. Maafin gue Al, maaf"

"Jangan pernah bilang kaya gitu lagi Kha" ujar Aletha dan Rakha mengangguk. "Gue mau pulang" kata Aletha sesudah melepas pelukannya.

"Mau gue anter?" tanya Rakha yang mendapat gelengan dari Aletha.

  Aletha lalu pergi meninggalkan taman, punggung kecil itu perlahan perlahan menjauh sampai benar benar hilang.
 
Seseorang misterius yang sedari tadi mengamati Aletha mentap Rakha dan Amanda bergantian sebelum akhirnya pergi.

  Aletha terus mengingat ucapan Rakha di taman tadi. Aletha terus bejalan tanpa memperhatikan kendaraan yang bisa saja menabraknya.
  Kakinya melangkah ingin menyebrang, lampu merah baru saja selesai. Mobil truk hampir menghantam tubuh Aletha, beruntung ada seseorang yang langsung menariknya mundur.

"Jangan terlalu memikirkan ucapan Rakha" ujar seseorang itu, wajah cowok di tutupi masker berwarna hitam dan memakai topi yang membuat Aletha sulit mengenali orang tersebut.

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, cowok itu lalu pergi menjauh dari Aletha.
Aletha menepuk jidatnya karna tidak berterima kasih pada seseorang yang menolongnya berusan.



Saran dan kritik
Vote kalian berharga👑

Best/Boy Friend   [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang