#4. PDKT

1.1K 147 4
                                    

Mendekatimu adalah caraku untuk mencintaimu. Karena jika kita sudah dekat, aku akan dapat menjagamu tanpa rasa sungkan. Tolong jangan mempersulitku! Cukup nantikan saja diriku. Aku akan membawamu ke gerbang pintu hatiku.

{Chanyeol Dirgantara}

###

Baekhyun Pov

Cuaca hari ini sangat panas. Jujur saja, aku agak kurang enak badan. Tapi ya.. tetap saja aku berangkat kuliah. "Lagipula ada Luhan", pikirku. Hari ini aku benar-benar bete, badmood, kurang bersemangat menghadapi hari. Entah kenapa.

Seperti biasa, aku berangkat ke kampus selalu dijemput Luhan. Sebenarnya aku kasihan sih sama dia. Tapi dia tetap bersikeras ingin membarengiku setiap hari. Aku dan Luhan sudah bersahabat selama 3 tahun. Awal aku bertemu sama dia itu saat kita ospek. Dia orangnya ramah, mudah bergaul, dan lincah. Dia sama sepertiku. Awalnya kupikir dia beragama Islam, tapi setelah aku melihat identitas dirinya, ternyata dia Kristen. Apalagi papanya seorang pendeta. Meskipun begitu, ia tetap bisa bersahabat baik dengan orang muslim sepertiku.

"Bee, hari ini aku ada kelas dua kali," ucap Luhan tiba-tiba saat mengendarai mobilnya.

Tentu aku tidak terkejut karena aku sudah tahu mengenai jadwal kelas Luhan.

"Iya nggak papa, aku tunggu."

"Kamu yakin mau nunggu?" tanya Luhan dengan nada sedikit terkejut. Lalu ia menyambung perkataannya lagi, "...maksud aku, kalo kamu capek, kamu bisa pesen taksi terus pulang duluan. Kamu nggak perlu nungguin aku. Lagian kelasku kali ini lama loh, 4 jam. Emang kamu sanggup menunggu selama itu?"

Aku tampak berpikir. Mungkin aku bisa pulang duluan seperti yang Luhan bilang. Akan tetapi, hari ini aku tidak membawa uang untuk naik taksi. Mungkin sebaiknya aku menunggu Luhan.

"Iya, aku sanggup kok nungguin kamu selama itu," ucapku meyakinkan Luhan.

Luhan pun tampak menganggukkan kepala.

"Yaudah kalo gitu kamu tungguin aku di kafe sebrang aja," ucap Luhan mengakhiri percakapan dan aku pun hanya menganggukkan kepala. Lalu kami pun sampai di kampus.

Skip

Saat ini jam pelajaranku sudah selesai. Aku bergegas menuju kafe yang disebutkan Luhan dan berniat menunggunya di sana. Namun, saat akan menuruni tangga gedung fakultasku, langkahku terhenti. Aku terkejut melihat laki-laki yang kemarin mengantarkanku pulang dari pantai ada di depan mataku.

"Mau ngapain Dia ke sini?" tanyaku dalam hati. Aku pun mencoba berpikir positif. Mungkin saja ada kerabatnya yang kuliah di sini dan ia sedang ingin bertemu dengan kerabatnya. Jadi, aku akan bersikap biasa saja dan mengabaikannya.

"Mbak Baekhyun!"

DEG!

DEG!

DEG!

Jantungku berdetak tidak karuan. Suaranya yang tidak asing mampu menggetarkan hatiku. Aku bingung harus berbuat apa dan harus bersikap seperti apa.

"Mbak? Kenapa diem aja? Buruan turun, saya mau ngomong sama kamu," seru Chanyeol sambil melambaikan tangan dan tersenyum menatapku.

The Perfect Muslimah (Chanbaek GS versi Islam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang