#8. Cinta Terhalang Restu

883 118 3
                                    

Sejak dia mengatakan cintanya di depan ayahku, aku mulai sadar bahwa sebenarnya aku juga mencintainya. Aku tidak tahu apa maksud Sang Maha Pemilik Cinta menitipkan perasaanku kepada laki-laki atheis itu. Jika kita tidak ditakdirkan untuk bersatu, kenapa kita harus ditakdirkan untuk saling mencintai?

{Rihana Baekhyun Salsabilla}

###

Rihana Baekhyun Salsabilla. Sudah lama wanita itu terkurung di dalam kamarnya sendiri sejak tragedi malam itu. Saat dimana orang yang dicintainya diusir secara paksa oleh Ayahnya sendiri. Sakit. Itulah yang dirasakan Baekhyun saat ini.

Sudah seminggu sejak kejadian itu, namun Baekhyun tidak mampu keluar kamar. Iya, sang Ayah dengan tega menguncinya di dalam kamar dengan alasan agar putrinya tak bisa bertemu dengan laki-laki atheis itu. Untuk makan pun Baekhyun tidak bisa mengambil sendiri di dapur. Ayahnya yang selalu menyiapkan makanan untuknya, saking overprotektifnya sang Ayah. Sedangkan Baekhyun sendiri merasa jenuh di dalam kamar. Ia tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Bahkan untuk menghubungi Chanyeol pun ia tidak mampu karena ponselnya telah disita sang Ayah. Untungnya, ia memiliki kamar mandi di dalam kamar. Jadi, ia tak perlu keluar kamar jika ingin mandi atau berwudhu.

"Ayah..."

"Yah, bukain pintunya, Yah..."

"Ayah!"

"Yah! Ya Allah, Yah, masak tega sih ngurung anaknya di kamar terus? Udah seminggu loh ini..."

"Yaaaahhh..."

"Yah, Baek janji deh nggak akan ketemu dia lagi. Tapi tolong, Yah, Baek bosen di kamar terus. Boleh ya, Yah, kalo Baek mau ketemu Luhan? Boleh kan? Boleh yaa... Pliisss..."

Cklekk

Pintu keramat itu akhirnya terbuka juga. sang Ayah memasuki kamar putrinya dan mulai menghampiri putrinya yang sedang duduk di tepi ranjang. Sedangkan yang dihampiri tampak senang karena akhirnya dia bisa bebas dari kamar kesayangannya itu.

"Mau kamu apa sih? Dari kemaren teriak-teriak mulu nggak capek apa? Ayah udah bilang ke atasan kamu itu kalo kamu mengundurkan diri dari perusahaan," ucap Ayah memberitahu.

"Tapi, Yah..."

"Apa? Mau nolak lagi? Mau ngeyel lagi? Iya!?"

"Bukan begitu, Yah... Baek cuman nggak mau aja dia salah paham sama Baek. Padahal kan bukan Baek yang berniat ngundurin diri. Baek tau kok kalo Baek salah. Baek minta maaf sama Ayah hiks hiks..." ucap Baekhyun sendu. Matanya sudah berkaca-kaca menahan air mata yang terlanjur tumpah. Ia mencium tangan ayahnya dengan tulus berharap agar sang Ayah memaafkan kesalahannya.
Melihat putrinya seperti ini membuat hati sang Ayah ikut sedih.

"Yaudah kamu boleh keluar kamar mulai hari ini. Udah ya, jangan nangis lagi... Air mata kamu itu nggak pantes buat laki-laki seperti dia. Ayah bakal cari laki-laki yang sanggup jadi imam buat kamu!" ucap Ayah kemudian beranjak meninggalkan kamar Baekhyun.

Baekhyun pov
Aku sangat kesal dengan perbuatanku sendiri. Aku kesal, kenapa dengan mudahnya aku mencintai laki-laki atheis seperti dia? Ini sangat membuatku kecewa terhadap diriku sendiri. Tapi, kalau dipikir-pikir, Allah SWT lah yang telah menganugerahkan cinta ini. Aku percaya, mungkin ada maksud dibalik semua kejadian ini. Mungkin saja dengan cinta yang Dia titipkan melalui aku, Chanyeol bisa berubah menjadi lebih baik dan masuk Islam.

Tapi mungkinkah itu?

Sudah seminggu pula Chanyeol tidak datang ke rumahku. Atau mungkin sebenarnya dia datang, tapi Ayah melarangnya untuk bertemu denganku, aku tidak tahu itu. Yang jelas, entah kenapa saat ini aku sangat ingin bertemu dia. Aku ingin menjelaskan semuanya kepadanya, tapi Ayah tidak akan memperbolehkanku keluar rumah. Apa aku harus mencari alasan? Mungkin bertemu Luhan adalah satu-satunya cara agar aku bisa bertemu laki-laki itu. Lagipula besok hari Minggu. Luhan pasti akan datang ke rumahku.

The Perfect Muslimah (Chanbaek GS versi Islam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang