Aku sedang menyusun pakaianku ke dalam lemari saat Yoon-gi menyusup masuk dan seenaknya tidur di kasur kamar tidurku.
Dengan ekor mataku, Yoon-gi, kakak bodohku itu berguling kesana kemari dengan nyamannya dan meraih boneka berbentuk kucing yang aku letakkan di atas kasur.
"Mati kau! Mati kau! Hahaha," katanya sambil meninju benda tanpa dosa di tangannya.
Helaan nafasku menyesali memiliki kakak seperti Yoon-gi membuatnya beralih menggangguku. "Hei Rachel bodoh, kau sedang apa?"
"Kau punya mata tidak, Yoon-gi? Jelas-jelas aku sedang menyusun pakaianku." aku mendengus.
Yoon-gi mengangguk. Ia memperhatikanku memasukan pakaianku satu persatu.
"Astaga, wajar saja kau tidak punya pacar! Bra-mu kecil sekali, astaga!" pekiknya heboh, tangannya meraih salah satu bra milikku.
"Yoon-gi! Kembalikan!" aku mencoba menyelamatkan pakaian dalamku. Yoon-gi memang kakak sialan.
"Buati aku ramyun dulu, baru ku kembalikan."
Aku memutar bola mataku kesal, Yoon-gi memeletkan lidah, meninggalkanku dan keluar kamar dengan memegang bra. Bibirku tidak henti menyumpahi kakakku itu setelah ia pergi.
"Sendirinya tidak punya pacar, malah menghina orang lain." desisku.
Serius. Tidak ada gadis yang menyukainya dari dia lahir selain ibuku dan aku yang dulu berumur 5 tahun.
Terdengar suara nyaring Yoon-gi memanggil namaku dari ruang tengah.
"Rachel!" panggilnya. "Rachel!"
Aku sebenarnya ingin pura-pura tidak dengar, namun Yoon-gi berdiri ke depan pintu kamarku dan memasang wajah terkejut, seperti baru saja melihat seorang pria bisa melahirkan.
"Kau kenapa sih? Habis dikejar anjing?" aku membuang muka tidak peduli.
"Ada lelaki mencarimu di depan rumah kita, Rachel. Sumpah!"
Oke. Mari kita tebak, siapakah itu? Wajar Yoon-gi agak terkejut, ini kali pertama seorang lelaki mendatangi rumahku.
Aku berdiri dan menatap kakak ku yang jelek itu. "Kalau kau berbohong, kupukul kepalamu, Yoon-gi!" ancamku mengambil bra yang masih ditangannya, lalu menaruhnya ke lemari pakaian.
Dan benar saja, aku mengintip lewat jendela rumah dan sebuah siluet laki-laki berdiri di bawah lampu jalan memunggungi rumahku. Aku memicingkan mata untuk melihat lebih jelas, tapi usaha ku gagal. Aku kemudian berjalan keluar dan menghampiri lelaki itu.
"Halo? Siapa disana?" sapaku.
Mataku menangkap sosok yang begitu familier sedang berdiri di hadapanku sekarang. Senyum angkuh terpasang di sana dan ia menatapku dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Moodku jadi buruk.
"Kau tidak puas ya mengganggu ku di sekolah?" aku berkecak pinggang. "Kenapa kau ke sini, Taehyung?"
Taehyung melirik ke dalam rumah sejenak. "Yang tadi itu kakak mu?" tanyanya penasaran.
"Jawab pertanyaanku, jangan mengalihkan pembicaraan."
"Wajahnya mirip denganmu, tapi dia tampan, kau versi jeleknya!"
Andai saja pria ini tahu ia sedang masuk ke kandang harimau, pikirku. Beraninya dia menghinaku di depan rumahku sendiri?
"Pulanglah, Taehyung. Melihatmu membuatku selalu merasa tidak nyaman."
"Oh ya? Aku jadi makin betah disini." Taehyung tersenyum mengerikan. Suasana malam cocok dengan baju kaus hitamnya dan celana jeans sobek yang ia kenakan. Dia tampak seperti perampok jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐬𝐢𝐬
Fanfiction[COMPLETED] Seokjin, sang dokter UKS yang tidak akan pernah dalam hidupnya menaruh hati pada seorang gadis seperti Rachel. Taehyung, anak pindahan, ketua geng BANGTAN yang selalu mencari cara agar Rachel jatuh dalam pelukannya. Akankah Rachel bisa m...