13.BECOME CLOSER

513 126 130
                                    

HAI TEMAN2❤️ jangan lupa komen dan vote nya ya! Agar penulis lebih semangat untuk berkarya.

Coba peruntungan kalian yuk ? :V
Komen dibawah kalian dapet apa wkwkwk.

Jangan lupa vote dan komen biar aurhor aamiin-in 😘

   Oh iya, kalian udah jadi RaHyung shippers atau RaJin shippers nih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh iya, kalian udah jadi RaHyung shippers atau RaJin shippers nih?

Bagus juga yak Rachel-Jin shippers jadi RaJin wkwk nnti rajin beneran (?)

Selamat Membaca🌸

❤️❤️❤️

   "Pegang tas ku." Perintah gadis SMA berkuncir kuda sambil menyodorkan tas pink miliknya ke lelaki yang sedang duduk di atas sepeda.

"Huh?" Seokjin menunjuk dirinya sendiri. "Kau menyuruhku?"

"Astaga tolong! Aku sudah lelah berjalan sejauh ini, jangan bicara apapun atau berkomentar apapun."

   Alih-alih menolak, lelaki yang sudah melepas jas dokternya dan hanya memakai kaus putih itu menerima tas tersebut dan mengalungkan tali selempangnya di leher.

   Beban yang bertambah di kursi belakang seakan memberi tahu Seokjin bahwa gadis berparas menawan itu sudah naik bersamanya.

"Kau lelah sekali ya? Aku bisa menungguimu di depan gerbang saja kalau kau capek berjalan jauh." kaki panjangnya bergerak hendak mengayuh pedal sepeda.

Sejenak, ia melirik kedua pipi Rachel yang memerah. Sepertinya gadis itu kepanasan diperjalanannya ke taman untuk menemui Seokjin agar mereka berdua pulang kerumah.

Rachel harus berjalan kesini demi pulang bersamanya di siang hari yang terik agar siswa lain tidak melihat mereka pergi bersama. Mungkin itu alasannya pipi Rachel berubah merah.

   "Yoo Ra, kau tidak apa-apa?" tanyanya sekali lagi. "Aku bilang aku bisa menungguimu di depan gerbang sekolah saja daripada-"

"Aku izin ya."

Rachel memotong kalimat Seokjin. Jemarinya yang terpaut di pinggang Seokjin sekarang mengartikan izin yang Rachel pinta padanya. Bahkan gadis itu kini menenggelamkan wajahnya di punggung Seokjin tanpa aba-aba.

Sejenak, Seokjin agak terkejut. Ia bahkan mengerahkan tangannya untuk melepas tangan yang melingkar dipinggangnya.

"Hei! Aku belum bilang kau boleh memelukku."

"Jadi kenapa? Kau mau marah?"

"Tidak juga sih, aku hanya kurang suka.." Seokjin berhenti bicara untuk menarik nafas. Ia sebenarnya agak kurang nyaman dengan pelukan Yoo Ra di siang hari yang panas ini.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐬𝐢𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang