25.DAISY'S BIRTHDAY

383 74 24
                                    

Terakhir kali aku bertemu dengan Namjoon kemarin, di koridor ketika pulang sekolah.

Kacamata yang selalu bertengger dihidungnya itu seolah juga menagih konsepku tentang pentas seni kami. Aku jadi agak terganggu ketika Namjoon mulai menemuiku saat jam istirahat tiba, padahal aku ingin menemui Seokjin di UKS.

"Minggu depan aku akan kerumahmu. Jangan kabur lagi Rachel, waktu kita tinggal sedikit."

"Eoh." jawabku malas. Kim Namjoon berlalu setelah bel masuk berbunyi. Ia masih sempat mengancamku sebelum kembali ke kelasnya.

"Jaga jarak dengannya, Rachel." bisik Eunbi mendekatkan bangkunya padaku. "Kalau ketahuan Taehyung, tamat riwayat mantan calon pacarku itu."

Aku tidak berniat menjawab. Siapa peduli? Toh, Taehyung tidak masuk sekolah lagi. Dia tidak akan tahu juga tentang aku sekarang. Mungkin dia sibuk mempersiapkan pesta pacarnya yang cantik dan waras bernama Daisy itu.

"Ingat, kalian berdua. Semua siswa sekolah kita diundang. Jangan bikin malu," ingat Somi.

Kelasku mulai ricuh saat satu persatu dari kami mendapatkan amplop pink dengan lis emas di sudutnya, ketua kelas kami yang membagikan karena diperintah oleh Taehyung. Aku membaca namaku yang tertera diatas sana. Undangan ulang tahun Daisy malam ini terlihat seperti undangan pernikahan.

Aku memutar bolamataku. "Apa Daisy itu gila? Dia fikir karena dia pacar Taehyung, jadi teman Taehyung yang tidak mengenalnya akan datang ke ulang tahunnya?"

"Ooh, tentu saja!" Hosek tiba-tiba duduk diatas mejaku, diikuti Jimin yang menempati bangku kosong di sebelah Somi.

Ah, aku lupa dengan duo racun ini. Tumben mereka disini? Biasanya mereka akan ikut bosnya itu kemana-mana.

"Selain karena dia pacar bos kami, datang ke ulang tahun membuat kami bisa makan gratis. Ya kan Jimin?" Hoseok mengangkat alisnya, menekankan kata 'pacar' untuk membuatku cemburu.

Jimin mengangguk. "Lagipula dia kan sepupu Somi, aku pasti datang. Begitu juga teman sekolah yang lain,"

Sebenarnya aku sudah agak malas berbicara dengan anggota geng BANGTAN. Pasalnya, mereka dan Jungkook (tentunya) yang menyebabkan aku hampir diperkosa Taehyung waktu itu. Mereka asal muasal kesialanku.

"Somi, kau pergi denganku kan malam ini?" Jimin mengarahkan dagu Somi menghadapnya. Somi mengangguk dan tersipu.

Melihat Jimin dan Somi akur membuatku menarik kesimpulan bahwa mereka berdua sudah baikan. Puh, apa Jimin tahu Jungkook menaruh hati padanya? Lucu sekali.

***

Seokjin menjalankan mobilnya menuju lokasi ulang tahun Daisy yang bertempat di hotel bintang lima malam ini. Aku mengecek jam di layar handphoneku sekalian melihat notifikasi chat.

   Ada Somi dan Eunbi yang bertanya aku sudah dimana, dan aku baru membalasnya memberitahu bahwa aku baru saja pergi.

   "Chat siapa itu?" Seokjin melirikku sekilas.

   Aku menggelengkan kepala. "Dari temanku," jawabku singkat. Aku masih merajuk karena tingkahnya malam tadi. Kalau dia tidak ingin menciumku, apa dia harus memancingku seperti itu?

   "Baiklah," lucu sekali. Seokjin juga tidak peduli.

   Baguslah, aku membuang pandangan ke pemandangan malam kota Seoul diluar jendela mobil. Sangat indah. Lampu-lampu itu. Aku bahkan tidak tahu yang mana yang lebih indah, Seoul, atau Seokjin dengan kemeja hitam blouse polkadot dipadukan jeans senada. Warna rambut ungunya secara ajaib membuat lelaki disebelahku ini jadi menggoda.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐬𝐢𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang