10.SURPRISE!

557 142 88
                                    

HAI TEMAN2❤️ jangan lupa komen dan vote nya ya! Agar penulis lebih semangat untuk berkarya.

Idupin lagunya ya guys, kalo abis, idupin lagi wkwk :v biar feelnya dapet.

Terimakasih, selamat menikmati🌸

❤️❤️❤️

Tenggorokan yang terasa begitu kering karena habis menangis menjadi alasan Rachel berani keluar dari kamarnya. Matanya masih sembab, tapi ia yakin untuk menyelinap karena sekarang masih jam 2 malam. Yoon-gi pasti masih terlalu kencur untuk bangun jam segitu dan memergoki mata bengkaknya.

Masih dengan keadaan setengah tidur, Rachel menggapai gelas di atas meja dan mulai mengisinya dengan air galon. Ia mengusap kelopak matanya dan membersihkan beberapa kotoran disana sembari menguap.

Keadaan rumahnya minim pencahayaan karena Yoon-gi selalu mematikan lampu di dalam ruangan agar tidak boros listrik. Rachel mencoba meneliti di seluruh sudut ruang gelap itu.

"Hmm?" ia meneguk air di gelasnya saat menemukan sosok yang terlihat seperti Yoon-gi tengah tertidur di atas sofa.

"Dia mengompol di kasurnya kah? Kenapa tidur disana?" Rachel meletakkan gelas kembali ke tempatnya semula. Ia melangkah mendekati sofa dengan gontai, masih setia dengan rasa kantuknya.

   "Yoon-gi," panggilnya.

   Rachel menyipitkan mata agar dapat melihat sosok Yoon-gi lebih jelas dan akan membangunkannya agar Yoon-gi tidak tertidur disana, namun penerangan diruang TV membuat gadis itu bahkan tidak percaya dengan apa yang matanya lihat sekarang. Jantungnya memompa lebih cepat, sangat cepat hingga seseorang mungkin bisa mendengar degupan itu dari kejauhan.

    "Demi neptunus, kenapa Seokjin ada disini?"

   Rachel sangat mengenal sosok yang sekarang sedang berada di alam mimpi itu. Bagaimana tidak? Rachel sudah mencintainya sejak satu tahun lalu, bahkan lelaki ini membuang makanan pemberian Rachel kemarin.

   Telapak tangan Rachel mengusap wajahnya dengan gusar. Ia berkecak pinggang, meneliti paras Seokjin yang tidur dengan mulut terbuka.

   "Sepertinya aku bermimpi," kata Rachel dengan tidak percaya. "Benar kan? Ini mimpi kan?"

Rachel memperhatikan Seokjin dari atas sampai bawah. Lelaki itu menggunakan kaus merah lengan pendek milik Yoon-gi yang sudah buluk, tapi malah terlihat mahal begitu Seokjin yang memakainya.

Entah dapat pencerahan dari mana, Rachel masih menganggap Seokjin di depannya hanyalah ilusi belaka.

"Mungkin karena aku terlalu mencintainya, jadi dia muncul bahkan di mimpiku." ia mengangguk dua kali.

"Sialnya dia hanya muncul di mimpiku saja. Kalau aku bangun, dia hilang dong?"

Cukup lama bagi Rachel sekedar berdiri dan menatap Seokjin untuk memastikan keaslian mahkluk itu.

Rachel menggigit bibir, ia kemudian dengan hati-hati menutup bibir tebal sensual milik Seokjin yang terbuka dengan jari jempolnya.

"Eungg," Seokjin mengerang pelan. Bibirnya mengecap sesuatu.

Rachel menelan ludah dengan susah payah. "Seksi sekali, sayang.." ucapnya pelan. "Boleh aku tidur di denganmu?"

Tentu saja tidak ada jawaban yang keluar.

"Ahh sial! Kau hanya ada di mimpiku kan? Kau nanti hilang kan?" dengan frustasi Rachel naik dari sisi pinggir sofa dan duduk diatas perut Seokjin, begitu tanpa hati-hatinya karena ia masih menganggap ini mimpi.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐬𝐢𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang