"Cepetan beliin cilok."
"Gue beli, lo cari tempat."
"Yaaaa. Udah beli sono keburu rame."
Aku menenteng tas daniel dan mulai mencari gazebo yang kosong.
nah itu dia
tai
tiba tiba aja ada yang lari kenceng biar nyampe duluan ke gazebo yang gue incer.
padahal itu gazebo terakhir yang kosong hikd
mana orangnya yang ngerebut gazebo gua si Zach lagi
"Be! Mau kemana?"
"Mau pulang."
"Kok bawa tasnya Daniel?"
"Nyari tempat kosong lah bego," gumamku pelan.
"Oh yaudah sini bareng gue aja. Sekalian ajarin gue kimia."
"Dih enak aja. Ogah ah."
Aku tak mempedulikannya dan beranjak pergi. Karena tekadnya yang kuat, ia menarik pundakku ke belakang.
"Lo kenapa sih hindarin gue mulu?"
"Gue ga hindarin lo. Gue cuma cape."
"Ribut-ribut bahas apani?" tanya Daniel sambil membawa 2 bungkus cilok 20 rebuan.
"Dah ah, Niel. Pindah aja yuk buru."
"Tadi kenapa kok gitu, Be?"
"Dia ngerebut tu gazebo padahal itu yang terakhir. Keknya dia sengaja deh."
"Oh, kalo gitu caranya, caper diamah."
"Kok bisa sih. Lagian ngapain juga dia caper sama gue."
"Be, percaya deh. Gue cowo, sama kayak dia. Gue tau masalah yang begituan."
bener juga ya.
"Dah ah yok duduk sini," lanjutnya.
Kami duduk di bawah pohon—pohon jenis apa ya gatau gua—dan di atas rumput sintesis. gatau kalo denil milih tempat pasti enak.
"Nih cilok lu. Dah ya ga minta minta lagi."
Aku menerima cilok darinya.
"Cepet mulai lukis."
"Iye iye ah."
•
"Halo?"
"Halo Be, mama udah di gelato. Kamu nyusul ya. Mama bawa temen lama ketemu pas tadi rapat."
halah kenapa mesti ada aja yang ganggu si
"Yaa."
"Yaudah hati-hati ya."
tut.
"Niiiiel,"
"Hmm,"
"Anterin gue mau ya,"
"Kemana?"
"Ke gelato. Ga jauh kok."
"Ya, tar lagi. Mau selese."
"Yey! Makasih Denil mwa."
pas gue ke parkiran sama daniel, nah anak biadab gatau diri nongol tuh. dengan pedenya ngajak ngobrol gue lagi.
"Mau kemana Be? Bareng gue kuy?" tawar Zach.
gue cuma diemin dia. siapa tau dia pergi duluan.
nyatanya engga. dia buntutin gue mulu.
"Lo napa sih, Zach?"
"Tadi kan gue nawarin. Siapa tau satu arah."
"Gue udah ada Daniel. Dah kan. Lo boleh pergi sekarang."
Zach tersenyum kecut. "O-ok– fine."
Dari sudut mataku, aku bisa melihat zach memasang helmnya dan mengendarai motornya keluar sekolah.
habis itu ya ngebut.
biasa, nax muda.
"Pegangan," ucap Daniel.
cukup lama juga hanyut dalam pikiran gue.
"Ogah. Mau modus kan lu."
Daniel menggelengkan kepalanya. "Kalo lo kenapa-napa bukan urusan gue ya."
taunya dia langsung gas kenceng sampe gue mau jatuh kejengkang.
"Gile lu ya. Mau ngajak mati gue?"
"Dibilangin pegangan kok masi gamau nurut."
"Iye ah bacot."
karena gue ga percaya sama omongan dia buat pegangan, akhirnya gue meluk dia. awas aja dia kalo macem macem.
•
"Dianter siapa tadi kesini, Be?"
"Daniel, Ma."
"Ooh, Daniel. Nih, Tante Myta temen mama pas sma. Anaknya satu angkatan sama kamu."
Aku mengulurkan tanganku untuk menjabat tangan Tante Myta. "Ohya, Tan? Cewe atau cowo kalo boleh tahu?"
"Cowo, namany-"
kring kring!
"-bentar tante angkat telpon dulu. Halo?"
"Iya. Saya sendiri. Ada apa ya?"
"Oh iya, iya. Terimakasih. Margo, aku ke rumah sakit dulu ya? Anakku habis kecelakaan lagi ada disana sekarang."
Tante Myta beranjak dari duduknya dan berkemas dengan cepat.
Tak kalah cepat, mamaku menarik tangan Tante Myta. "Aku sama anakku ikut."
•
Aku dan mama menunggu di luar ruangan anak Tante Myta. Beliau sendiri lagi ngecek kondisi anaknya di dalem.
Tante Myta membuka pintu dan ngobrol ringan. Katanya anaknya ga luka parah.
pintunya kebuka dikit dan disitu gue bisa lihat siapa orang yang ada di dalemnya.
Aku membelalakkan mataku. Orang yang kutatap juga melakukan hal yang sama. Matanya terbelalak saat melihat kehadiranku.
"Ayo, Be. Pulang," Mama mengulurkan tangannya, mengajakku untuk kembali ke rumah.
"Wait,"
"Kenap-"
"Anak tante Zach? Zach Herron?"
Tante Myta mengangguk. "Kamu kenal?"
"Kok kamu ga bilang, Be?"
"Aku masuk ke dalem bentar ya, Tan."
Tante Myta menyetujui perkataanku untuk masuk ke ruangan Zach.
Aku membuka pintu ruangannya perlahan. Posisinya sedang duduk di ranjang pasian dengan kaki yang tergantung.
"L-lo ngapain disini?" tanyanya pelan.
"Gue yang harusnya tanya. Lo kok bisa kecelakaan?"
✰
2020 ©️ SEAVEYLOGY
KAMU SEDANG MEMBACA
「 𝘯𝘦𝘦𝘥 𝘢 𝘧𝘳𝘦𝘢𝘬 » 𝚣𝚍𝚑 」
Fanfiction"you're not the same, i hate it." [ written in bahasa ] 2020 ©️ 𝐒𝐄𝐀𝐕𝐄𝐘𝐋𝐎𝐆𝐘