sudah lewat sehari kejadian aku menghampiri kamarnya.
sekarang malam minggu.
pukul delapan.
suka heran kenapa gaada yang ngajakin pergi
ting!
baru aja diomongin
seaveydaniel
| cuy
| ke taman kuyngapain |
| berduaan laah
| nggak njing
| mau cerita ajayaudah |
mau jam berapa || sekarang
dengan sneaky-sneaky, akhirnya aku dapat keluar rumah tanpa ketahuan.
•
mengetahui jika menggunakan skateboard mempercepat waktuku untuk sampai kesana,
ya .. udah gue pake sketbort hehe.
iya benar, lebih cepat sampai.
tapi aku melihat hal tak terduga disana.
terdapat sepasang kekasih yang duduk di salah satu bangku taman.
aku melihatnya dari balik bangku
kulihat dari kepala dan rambutnya ..
seperti yang kalian tebak, ya itu zach.
dengan kepala dakota di pundaknya.
tak lupa lengannya yang merangkul dan telapaknya yang membelai gadis 'kesayangannya' itu.
hampa
sangat sulit diprediksi
di beberapa waktu, ia sangat memedulikanku dan terlihat sangat berusaha untuk mendapatkanku.
di sisi lain ia juga menginginkan orang lain?
aku mengetuk kontak daniel dan mendekatkan speaker ponselku ke telingaku.
"c'mon angkat," gumamku pelan.
satu panggilan tak diangkat.
aku berusaha mengetuknya lagi sampai ia mengangkat panggilanku.
dua panggilan.
tiga panggilan.
enam panggilan.
sembilan panggilan.
dan yang ke sepuluh kalinya, aku pasrah dan tak bisa menahan tangisanku.
aku tak peduli daniel mengangkat telponku atau tidak, aku tetap mengucapkan kata-kata yang kumaksudkan agar mereka berdua menyadari keberadaanku.
"halo? niel, gue dah nyampe. kok lo gaada?"
sepasang kekasih tersebut kaget dan menoleh ke belakang mereka.
"oh gajadi? yaudah gue balik ya. bye, niel," suaraku bergetar. yeah, perjuangan menahan tangis.
"Wait, Be-" ucapnya seperti mengejarku.
terlambat.
aku sudah meluncur dengan skateboardku untuk pulang ke rumah.
•
"Lepasin, Be. Lepasin semua rasa yang ngeganggu lo sekarang," Daphne menarikku kedalam pelukannya.
"Gue emang gaada apa-apanya dibanding Dakota ya? Gue emang begitu kecilnya sampe sering diremehin ya? Gue selama ini cuekin dia juga salah?"
"Ssh lo ga salah. Lo ngelakuin ini cuma mau ngebuktiin apa yang sebenernya terjadi and NO you're so much better than her. Seriously, Be, you deserve better than him."
Corbyn hanya berdiri geleng geleng kepala di balik pintu sambil mendekap kedua tangannya di dadanya.
"Bener-bener otaknya ilang," ucapnya yang kemudian datang mendekatiku. "Dah, gausah nangis lagi," Ia mengusap rambutku.
aku menoleh ke arahnya dan bertanya, "Lo mau kemana?"
"Beresin bajingan."
•
pukul sebelas.
Daphne sedang memainkan ponselnya di sofa ujung kamarku.
seaveydaniel
| bukain dong"Daphne,"
"Hah?"
"Bukain pintu depan."
"Ada siapa?"
"Daniel. Siapa tau bawa rejeki."
tak lama kemudian mereka berdua muncul di hadapanku.
"Be, maafin. Tadi gue niatnya mau surprise beli eskrim deket sana tapi banyak yang rame jadinya telat. Trus tadi jaringannya jelek," Ia menyodorkan satu plastik penuh berisi potato chip.
"Lo udah tau?" tanyaku.
"Udah, tadi pas di taman ketemu sama Corbyn."
"Tanggepan lo tentang itu gimana?"
"Tinggalin aja sih, asli. Kayak gitu terus malah makin nyakitin."
Daphne juga ikut ngangguk ngangguk.
okay it's final.
dengan berat hati aku memutuskan pada malam itu juga bahwa
i'm tryna be invisible </3
✰
2020 ©️ SEAVEYLOGY
KAMU SEDANG MEMBACA
「 𝘯𝘦𝘦𝘥 𝘢 𝘧𝘳𝘦𝘢𝘬 » 𝚣𝚍𝚑 」
Fanfiction"you're not the same, i hate it." [ written in bahasa ] 2020 ©️ 𝐒𝐄𝐀𝐕𝐄𝐘𝐋𝐎𝐆𝐘