:: check in ::

62 13 2
                                    

Aku mengayuh sepedaku secepat mungkin. Kakiku sudah lelah mengayuh sepeda namun aku juga tak bisa melepaskannya begitu saja.

Jarak rumah Zach dari rumahku sebenarnya tak terlalu jauh jika menggunakan transportasi modern. Sebaliknya, akan terasa jauh dan melelahkan jika menggunakan sepeda.

Aku menekan bel rumahnya.

"Eh, Rebe ya? Ada perlu apa?" tanya Tante Myta.

"Mau nemuin Zach, Tan. Boleh?"

"Oh iya masuk aja. Dia di kamarnya, di atas," jawabnya sambil memberiku akses untuk masuk ke rumahnya.

"Makasih, Tante."

Aku mempercepat langkahku meski juga kebingungan dimana letak kamarnya. Dengan insting yang kuat, aku menuju ke ruangan yang paling ujung di lantai dua. Pintunya terbuka setengah.

Dengan sedikit lancang aku langsung masuk ke ruangan tersebut.

"... Zach?"

"Shoot-"

"Pake baju lo tolol," ujarku sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku.

Ia mengambil kaus terdekat dan mengenakannya.

"Lo ada urusan apa kesini? Pake masuk ke kamar gue segala."

"Mau ngecek lo doang."

"Lah gue gapapa, ngapa lo sekhawatir itu?"

Aku berusaha memegang kausnya namun ia menangkisnya.

"Heh mau ngapain lo ngangkat baju gue?"

"Lo ga abis berantem kan?"

"Engga. Kalo misal iya emang urusan lu?"

Aku melirik ke sekitar dan menangkap beberapa es batu yang ditaruh di mangkuk.

"Itu es batu buat apa?"

"Buat ngemil."

Aku menghembuskan nafas pasrah. "Lo abis berantem kan?"

"Engga."

"Angkat baju lo."

Zach tersenyum pasrah dan mengangkat bajunya yang menunjukkan perut lebamnya.

"Kan."

"Kan apa lagi."

"Lo jangan cari masalah lagi lah. Ngerugiin diri lo sendiri, lo tau kan?"

"Iya, iya, ah."

Hening beberapa saat. Disaat yang sama, aku memandang seisi kamarnya.

"Kalo gue penyebab lo berantem, gue minta maaf," gumamku.

"Gue ga denger. Apa tadi?" tanyanya sambil sedikit tersenyum. Entah dia sudah mendengarnya dan ingin aku untuk mengucapkannya lagi atau dia memang sungguhan tidak mendengarnya dengan jelas.

"Well, salah siapa punya telinga jelek. Gue pulang dulu ya, take care of yourself," ucapku sambil berjalan keluar dari kamarnya dan menutup pintunya.

Aku menuruni tangga dan berpapasan dengan Tante Myta.

"Udah selesai, Be? Cepet banget kayaknya?"

"Iya, udah tante. Lagian udah malem ntar malah repot kalo ada apa-apa. Duluan ya tante, makasih sebelumnya. Selamat malam!"

"Malem juga, Be. Bilangin ke mama ketemuan lagi secepatnya ya!"

Aku mengacungkan jempolku.

Myta, masuk ke dalam kamar Zach setelah berpapasan dengan anak dari temannya.

"Heh,"

"Apasih, Ma. Ngagetin aja."

"Dia ngecek kondisimu kan? Pengertian kayak gitu kapan nembaknya?"

Zach menutup mukanya dengan bantal dan berucap "Dahlah ma, Zach cape mau istirahat dulu."

Myta menutup pintu kamar anaknya dan turun ke bawah untuk menyiapkan makan malam.

Diam-diam di bawah bantal tersebut terdapat bibir yang tersenyum lebar.

2020 ©️ SEAVEYLOGY

「 𝘯𝘦𝘦𝘥 𝘢 𝘧𝘳𝘦𝘢𝘬 » 𝚣𝚍𝚑 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang