"Rencana memang tidak bisa ditebak,
akan ada rencana lain yang lebih menakjubkan di kemudian hari"
-🍁AkshayaGesekan biola terdengar sangat menghayati. Alunan lembut musiknya menenangkan hati di sebuah pelataran luas daerah Waiheke Island.
Terkenal akan ciri khas dengan rasa anggurnya, zip line dan mungkin point of viewnya yang bisa dibilang, sangat menakjubkan!
Sembilan belas derajat celcius tidak menghalangi orang-orang untuk berkerumun mendengarkan alunan musik klasik dari gesekan biola yang dimainkan seorang pemuda.
Hembusan angin hangat musim semi, bercampur dengan dinginya udara dari perairan Waiheke Island, membuat suasana tenang, dan damai.
Beberapa suara nyaring kicauan burung yang terbang kesana-kemari mencari kehangatan yang pas, semakin menciptakan suasana.
Gairah beberapa orang menikmati anggur beserta minumanya yang menemani mereka di musim semi seperti ini.
Gugusan bukit dan pulau-pulau kecil mengelilingi setiap sudut dimana tempat ini berpijak. Cuacanya sungguh cerah, mungkin seperti ekspresi pemuda itu, lelaki yang sedang memainkan biolanya tanpa ada kata pamrih!
Terukir senyuman, meski tatapanya sendu namun, sorot matanya sangat tajam. Dari raut wajahnya, kelihatanya ia adalah penduduk asli dari Kota Auckland.
Namun, kenyataanya..
---
Sudah satu jam lamanya pemuda itu memainkan biolanya. Hamburan suara tepuk tangan dari mereka yang melihatnya terlihat memeriahkan penampilan dari pemuda itu.
Bisa dibilang 'itu' bukanlah suatu penampilan mewah, tetapi hanya sebuah pertunjukan kecil tanpa ada bayaran. You knowing lah di luar negeri, apalagi ini adalah Selandia Baru, pertunjukan seperti itu sudah biasa terjadi di jalanan, ataupun tempat ramai.
Dibalik keramaian dari kerumunan orang-orang yang kini sudah mulai bubar, ada dua buah mata yang sedari satu jam yang lalu menatapnya lekat-lekat.
Memandangi pemuda itu lama, sangat lama. Bahkan ia sudah seperti patung yang tiba-tiba ingin mendengarkan alunan klasik biola itu.
---
Ketika wanita dengan model rambut
Baylage hair brown, berwarna cokelat terang, memiliki manik mata hitam pekat.heem, sepertinya wanita ini bukanlah penduduk asli Auckland atau kota manapun yang berada di New Zealand.
Wanita itu menatap sang pemain biola dengan sangat dalam. Sampai si pemain menyelesaikan pertunjukkannya itu pun wanita itu masih menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara & Akshaya [On Going]
Ficção Adolescente⚠Sebelum membaca jangan lupa follow akun ini dulu yaa 🙏♥ Follback? Chat aja insya allah saya follback kok🤗 Terima kasih!! Since: 25 April 2020 BEST RANKING #2-newzealand [8 Mei 2020] Berawal dari pertemuan pertamanya dengan seorang cowok yang memi...