"Hai Mel" Ica menyapa keberadaan Melodi ditaman sekolah yang tengah sibuk memeriksa proposal keuangan bersama anak ekskul lain. Ya, Melodi adalah bendahara umum OSIS, wajar saja banyak sekali anak organisasi yang mencarinya hanya untuk mencairkan uang anggaran.
"Janji jam berapa, datang jam berapa" Melodi memasang wajah masam. Ia kesal menunggu kedatangan Ica sejak satu jam lalu. Ica si super ngaret.
"Biasa Mel, Jakarta macet" balas Ica dengan wajah tanpa dosa
"Alesan aja lo! Kita ini di Bandung bukan Jakarta!"
"Oh iya Mel! Kita di Bandung ya!" Ica berpura-pura seolah kaget, ia cekikikan melihat wajah merah padam Melodi yang menahan amarahnya
"Hmmmm" Melodi tidak menggubris Ica sama sekali. Ia kembali fokus dengan pekerjaannya.
"Yaudah Mel lanjutin aja, kalo udah gue ada di depan ruang guru"
Melodi menggeleng kepala pasrah dengan kelakuan sahabatnya "Kebiasaan pasti Wi-Fi" cibirnya
"Lo tau aja hihi" dengan penuh semangat Ica bergegas pergi meninggalkan Melodi yang sibuk dengan laptopnya.
Ica memilih tempat untuk berbenah, setelah selesai ia mengeluarkan laptop dari tas nya "Oke, kita mulai!" Ia melintingkan lengan bajunya sampai sikut, dan melakukan pemanasan jari terlebih dahulu "Waktunya download film-film terbaru!" Ica meletakkan jari-jari nya diatas keyboard dan mulai mengetik sesuatu yang akan ia cari
"Caaa" tiba-tiba seorang lelaki datang menghampiri Ica, tetapi Ica mengabaikan panggilan lelaki itu, karena terlalu fokus dengan layar laptop dihadapannya
"Icaaaaaaa" panggil lelaki itu kembali, dengan suara sedikit tinggi
Ica mencari asal sumber bunyi tersebut, ia kaget melihat sosok Gerry yang sudah ada disampingya, Gerry adalah kakak kelas Ica.
"Ehhh kak Gerry" Ica tersenyum ramah, meski ia tidak suka dengan kehadiran Gerry
"Serius amat, lagi ngapain emang?" Gerry duduk disamping Ica, ia kepo
"Download film kak, kakak kenapa kesekolah disaat hari libur?" Tanya Ica basa-basi. Ia heran melihat kakak kelas yang super rese bisa ada disampingnya sekarang
"Lo juga kenapa ke sekolah disaat hari libur?" Gerry memutar balikkan pertanyaan Ica, membuat Ica kesal
"Ada rapat OSIS kak, kakak sendiri kenapa kesekolah?" Ica berusaha mencari alasan, ia berbohong. Sebenarnya tidak ada rapat hari ini
"Emang gak boleh?"
"Engga kak"
"Beneran gak boleh?"
"Engga bukan gitu, maksud Ica tumben kakak kesekolah. Setau Ica anak-anak tipe kakak itu gak betah disekolah deh, di jam pelajaran aja suka kabur kan?" Ica tertawa setelah menyindir Gerry terang-terangan. Ica benar Gerry bukan tergolong anak rajin, sangat aneh jika Gerry berada disekolah saat hari libur, di hari-hari biasa saja Gerry sering kabur disaat jam pelajaran.
"Gue kesekolah karena ada lo"
Degg. Jawaban Gerry membuat Ica terdiam beberapa saat. Ternyata benar firasat Ica, Gerry datang hanya untuk menemui nya. Tapi siapa yang memberitahu keberadaan Ica disekolah?
"Kak maaf Ica harus segera ke ruang OSIS, rapat nya udah mau dimulai" Ica berpura-pura mengecek handphone nya, ia berusaha menghindari Gerry
"Oh iya. Nih minuman, siapa tau Lo haus" Gerry menyodorkan sebotol minuman yang ia bawa kepada Ica
"Makasi kak" Ica menerima minuman pemberian Gerry dan membalasnya dengan senyuman. Jika saja ia tidak haus, ia akan menolak pemberian Gerry. Namun sialnya minuman itu terlihat sangat menyegarkan
"Yaudah gue pulang dulu"
Ica mengangguk meng iyakan "Hati-hati" ia tersenyum tipis.
°°°
"Mel kenapa sih lo gak nyusul gue!!" Ica datang menghampiri Melodi dengan memasang wajah kusut
"Nah itu Ca, lo kesel kan karena kelamaan nunggu? Gue juga sama!" Balas Melodi tanpa melirik keberadaan Ica disampingnya, ia terlihat fokus dengan handphone ditangannya. Membuat Ica penasaran.
"Lo lagi apa sih? Serius amat! Sini gue liat hp nya" Ica merebut handphone dari tangan Melodi, ia penasaran dengan apa yang membuat Melodi fokus dengan layar kecil ditangannya "Ya ampuuun Mel" Ica tersontak kaget setelah melihat kata-kata yang begitu lebay dari sang pengirim "Ternyata si Galuh suka sama lo?" Lanjutnya
"Iya Ca, gue harus gimana dong?"
"Loh ko nanya gue!"
"Abisnya gue bingung"
"Sekarang gue tanya, Lo suka gak sama Galuh?" Tanya Ica kepada Melodi, ia berusaha mencari titik terang untuk permasalahan sahabatnya
"Hmmmm, kayaknya engga deh"
"Lo sayang gak sama Galuh?"
"Dari awal kita bertemu di OSIS, gue udah anggap dia sebagai teman. Tapi dia ingin lebih dari itu. Terus.."
"Terus apa?" Tanya Ica semakin penasaran
"Terus gue naikin status nya jadi sahabat, dan dia masih gak mau terima"
"Ternyata Galuh suka sama lo udah lama ya?" Melodi hanya mengangguk atas pertanyaan Ica "Ya ammpuun, bahkan gue gak tau Mel. Tapi gue lihat, lo sama Galuh biasa-biasa aja selama ini?"
"Iya, karena gue gak mau semua anak OSIS tahu"
"Hebat banget kalian myembunyiin itu semua" ejek Ica, ia mendecih pelan "Sebenernya perasaan lo buat siapa sih Mel?"
"Maksud lo?" Melodi tidak mengerti akan pertanyaan Ica
"Lo suka sama Raiyan kan?" Ica memperjelas pertanyaan nya
"Hmmmm, mungkin"
"Ko mungkin sih Mel, yang jelas dong!"
Melodi menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskan nya pelan "Entahlah, gue bingung sama perasaan gue sendiri Ca, yang jelas Raiyan adalah orang baik. Gue suka itu"
______________________________________
HALLO SEMUANYA !!!! AKU SENENG BANGET SG UDAH MENCAPAI 1K READERS TAPI VOTE NYA MASIH KURANG HIHI, TIDAK APA, IM'OKE:')
JADI, BAGI KALIAN YANG BACA JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK , CARANYA CUKUP MUDAH TINGGAL TEKAN AJA SATU KALI BINTANG DI POJOK KIRI, JANGAN DUA KALI -__-
DAN SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA DI HARI KE 3 YA, UNTUK KALIAN YANG MENJALANKAN^^
YANG SEMANGAT PUASA NYA, JANGAN LEMAS -_-
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Girl
Teen Fiction"AH! TERNYATA MASALAH PERASAAN MEMANG SELALU RUMIT!" "TENTU, MASALAH HATI MEMANG SANGAT RUMIT!" Ha.ti : Sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dan sebagain...