12

76 13 3
                                    

"Arrrghh. Kenapa Melodi rasa gugupnya harus diiringi rasa mulas juga sih!" Ica berjalan sambil mengomel tidak rela jika dirinya yang harus membayar serta membawakan jajanan Melodi. Bukannya pelit, tapi Ica tidak suka jika kemana-mana tanpa Melodi.

Ica membawa dua kantung plastik yang berisi gorengan, makanan ringan dan air botol mineral. Ia berjalan menentengnya menaiki anak tangga untuk kembali ke kelas.

Tiba-tiba seorang lelaki terburu buru menuruni anak tangga, berlawanan dengan Ica. Sampai akhirnya...

Bruk

"Aww" Ica meringgis kesakitan, karena badan lelaki itu menghantam lengan kanannya "Yahh jatuh" Dua kantung plastik yang Ica tenteng kini terjatuh dilantai. Isi dari kantung plastik pun berserakan. Ica tidak terima karena makanan yang baru saja di beli nya terjatuh, rasanya ia ingin sekali memarahi sang pelaku.

Ica mengangkat kepala nya untuk melihat siapa pelakunya, kedua mata Ica membulat sempurna, ternyata Kenan.

"Aduh sorr--"

"Lo kenapa sih Ken?"

"Kenapa apa nya?" jawab Kenan santai dan menampilkan muka datarnya "Gue harus ke kelas"

"Eitt mau kemana!" Dengan segera Ica menarik lengan Kenan

"Ca, gue buru-buru harus ke kelas" bantah Kenan yang masih memasang muka datarnya.

"Lo gak liat makanan gue sama Melodi jatuh?"

Kenan hanya menggeleng kepalanya ketika Ica bertanya. Ia tidak tahu kalau makanan yang Ica bawa terjatuh berserakan di lantai.

"LO GAK ADA RASA BERSALAH BANGET SIH! SETIDAKNYA MINTA MAAF KEK!" Ica meninggalkan Kenan yang masih berdiri mematung. Ia merasa sangat kesal dengan tingkah Kenan.

Menurut Ica, setiap kali Kenan melakukan kesalahan. Kenan seringkali menganggap dirinya paling benar. Ica ingat sekali pada waktu itu Kenan pernah menabraknya juga, dan tanpa rasa bersalah, Kenan malah memarahi Ica.

"Mana makanannya Ca?" Tanya Melodi saat Ica tiba

"Jatoh. Udah berserakan di lantai" Jawab Ica malas. Ah, ia merasa lelah memikirkan Kenan.

"What? Ko bisa sih?"

"Gatau ah! Gue kesal sama Kenan" Ica menjatuhkan tubuhnya di kursi sebelah Melodi.

"Kenan? Tadi dia habis dari kelas ini nemuin gue"

"NAH ITU, KENAN MEL YANG MENYEBABKAN MAKAN KITA JATUH!"

"Yaudah lah ikhlasin aja Ca, terpaksa deh kita tahan dulu laper nya" Melodi mengelus-elus perut nya supaya cacing di dalamnya tidak berdemo pagi ini.

"Tapi Mel, Kenan nyebelin tau gak. Dia gak minta maaf setelah nabrak gue!" Ica memanyunkan bibirnya, memasang muka cemberut.

"Berarti itu lo yang salah" Celetuk melodi

"Enggak Mel, Kenan yang salah!" Ica mengotot tidak mau disalahkan. Lalu, ia menaruh kepalanya diatas meja, dengan lengannya yang dijadikan sebagai bantal

"Iya meski begitu, tapi lo masih suka sama Kenan kan?"

"Iya Mel, walaupun Kenan galak, dan berhati dingin. Gue masih tetep suka sama Kenan" Ica samar-samar menutup matanya. Walaupun tidak mengantuk.

"Ya ya yaa. Gue udah bosen dengerin itu" Melodi memutar bola matanya nya, mengalihkan pandangan. Tiba-tiba ia melihat sosok yang sangat dikenalnya melangkah masuk ke kelas" Eh Caaaaa ada Kak Gerry!!!" Melodi menepuk-nepuk pundak Ica setelah melihat Gerry benar-benar melangkah akan menghampiri sahabatnya.

Silent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang